Jane memilih untuk membawa Rose menjauh dari keramaian karena dia tidak suka sama tatapan cowok cowok yang tertuju kepada Rose itu.
"Kita pulang saja ya" ujar Jane.
"Kenapa?" Tanya Rose.
"Aku tidak suka ada cowok dekatin Mommy" jujur Jane.
Rose tersenyum menggoda "Kamu cemburu hurm? Apa Jisoo Oppa tidak mengajar kamu arti dari rasa cemburu itu? Apa kamu mencintai Mommy?"
"A-aniyo" sahut Jane salah tingkah.
Srett
Secara agresifnya Rose menarik dasi Jane membuatkan bibir Jane hampir saja mengenai lehernya "Jangan berbohong sayang" bisik Rose. Dengan nakalnya dia meniup telinga Jane membuatkan cowok itu bergidik ngeri.
"Ayo pulang" lanjut Rose menggandeng Jane menuju kemobil.
Baru saja mereka ingin menaiki mobil, Jaehyun menghampiri mereka "Rose, tunggu"
"Jae? Ada apa?" Bingung Rose.
"Kamu sudah ingin pulang? Acaranya baru saja ingin bermula"
Rose melirik Jane yang menatap Jaehyun dengan kesal itu. Dia menggulum bibirnya bagi menahan tawa "Aku harus pulang duluan" sahut Rose.
"Kenapa? Apa cowok itu memaksa kamu?" Tanya Jaehyun melirik Jane dengan sinis.
"Aku sama Jane harus pulang duluan soalnya Jane akan membawa aku makan malam di restaurant si" sahut Rose.
Jaehyun menghela nafasnya dengan kasar "Dulu kamu menolak lamaran aku tapi kenapa sekarang kamu malah pacaran sama cowok seperti dia?"
Rose menaikkan salah satu alisnya "Memangnya apa yang salah? Kalau dilihat, tidak ada yang salah sama Jane. Dia ganteng dan dia juga menghargai aku sebagai wanita"
"Aku juga menghargai kamu tapi kamu tidak pernah melihat perjuangan aku"
Rose menghela nafasnya dengan kasar "Cinta tidak bisa dipaksa Jae. Mungkin kita memang tidak berjodoh. Tolong jangan terus memaksa aku"
Jaehyun tersenyum miris "Ya sudah lah. Tapi, apa kita bisa temanan? Aku ingin nomer ponsel kamu"
"Maaf Jae, nomer ponsel aku hanya ada satu jadi aku tidak bisa memberikannya kepada kamu" sahut Rose.
"Ayo Sayang, silakan masuk" ujar Jane membukakan pintu mobil kepada Rose.
Cup
Rose mengecup pipi Jane "Terima kasih Sayang" dia berganjak memasuki mobil.
"Lo yakin kalau elo bisa membahagiakan Rose?" Baru saja Jane ingin ikut memasuki mobil, Jaehyun malah memberikannya pertanyaan.
"Bahagia itu tidak akan selamanya ada. Tapi aku janji akan berusaha membahagikan dia. Kamu tidak perlu khawatir. Rose tanggungjawab aku" sahut Jane bergegas memasuki mobil dan menjalankan mobil untuk pergi dari sana.
"Loh, untuk apa kita kesini?" Bingung Rose soalnya Jane memberhentikan mobilnya di parkiran restaurant.
"Bukannya tadi Mommy bilang kalau aku akan membawa Mommy makan di restaurant bukan?" Sahut Jane. Ah, ternyata dia masih sedikit polos.
"Mommy hanya beralasan saja sama si Jaehyun itu" sahut Rose.
"Jadi Mommy tidak ingin makan disini?" Tanya Jane lagi.
Rose mendengus "Besok kamu ikut Jisoo Oppa. Kamu harus belajar lebih banyak dari dia. Jadi cowok itu harus peka!" Kesalnya berganjak keluar dari mobil dan berlalu memasuki restaurant.
Jane mengernyit. Memangnya apa salah dia? Astaga. Kenapa si cewek itu sulit untuk dipahami? Huftt!!
*
*Penampilan Jane yang semakin berubah itu membuatkan beberapa yeoja terus mendekatinya bahkan Krystal yang dulunya cuek itu juga kini sudah sering menyapanya.
Namun Jane yang memang masih sedikit polos itu tidak mempedulikan yeoja yeoja yang terus mendekatinya karena dia tidak ingin Rose marah dan berakhir dengan dirinya yang akan dihukum.
"Jane. Tadi aku ada beliin roti. Untuk kamu saja ya" Krystal menghampiri Jane dan menyerahkan sebungkus roti untuk cowok itu.
Jane tersenyum tipis "Maaf sunbae, tapi aku sudah makan. Mendingan sunbae saja yang habisin roti itu" tolaknya sopan.
Krystal menghela nafasnya dengan kasar "Kenapa sekarang kamu berubah? Sekarang kamu cuek sama aku"
Jane mengernyit "Bukannya sunbae yang berubah? Dulu sunbae yang cuek bahkan sunbae dingin banget sama aku tapi kenapa sekarang sunbae seakan berusaha mendekati aku?"
Krystal sontak bungkam. Tanpa menjawab pertanyaan Jane, dia langsung berganjak pergi dari sana.
Jisoo yang sedari tadi diam itu tersenyum dan menepuk pundak Jane "Bagus Jane. Jangan biarin mana mana yeoja berusaha mengambil hati kamu"
"Aku sudah berjanji sama Mommy jadi aku tidak akan mengkhianati janji aku itu" sahut Jane.
Jisoo mengangguk "Aku ingin ke toilet bentar ya. Kamu jangan kemana mana" dia bangkit dan berlalu meninggalkan Jane.
Secara tiba tiba, sosok Qai, Dyo dan Jay menghampiri Jane. Dulu Jane memang takut sama ketiga cowok itu namun sekarang sudah tidak! Dia sudah bisa melawan ketiga cowok itu kalau ketiga cowok itu menyakitinya duluan.
"Jane" panggil Qai "Gue sama teman gue ingin meminta maaf sama elo. Kita sadar kalau selama ini kita sudah keterlaluan" lanjutnya.
"Maafin kita ya" ujar Dyo.
"Kita benar benar merasa bersalah" lanjut Jay.
Jane tersenyum "Sudah lah. Tidak apa apa kok. Aku sudah memaafkan kalian" dia yang memang dasarnya baik itu akhirnya memaafkan ketiga cowok itu.
"Sebagai permohonan maaf dari kita, kita bakalan mentraktir elo makan. Jadi nanti malam elo harus datang ke restaurant milik Daddy gue" ujar Qai
"Tapi elo tidak bisa membawa siapa siapa. Kita mau temanan sama elo si jadi kita ber4 harus akrab dong" ujar Dyo
"Jadi kita harap elo bisa datang ya. Nanti Qai akan mengirim alamat restaurant buat elo" lanjut Jay.
"Baiklah! Nanti malam aku datang" sahut Jane antuasis.
Tanpa dia sadar, ketiga cowok itu sudah tersenyum sinis.
Tekan
👇

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet as Sugar✅
FanfictionDia manis seperti gula~ Chaennie📌 Jentop📌 BxG📌 Fanfiction📌