Terkadang manusia sering lupa jika dosa lama teramat sulit dihilangkan
🍁 School : The Beginning 🍁
🍁🍁🍁
Wajah ayu itu masih fokus menatap layar laptop di hadapannya.
Setelah berada di rumah pun, dia masih saja berkutat dengan pekerjaannya yang sengaja ia bawa dari kantor. Tidak banyak yang dikerjakan sebenarnya, hanya mengecek kembali beberapa file sambil memperbaiki laporan yang sekiranya kurang memuaskan.Dirasa cukup untuk hari ini, dia pun mematikan laptop sembari membuka kacamata dan merentangkan kedua lengan ke atas untuk melakukan peregangan ringan.
Usianya boleh jauh di atas Hinata. Tetapi parasnya yang sungguh rupawan tak jua lekang oleh sang waktu.Tubuh sintal itu bangkit sambil membawa secangkir kopi mendekat pada jendela yang terbuka.
Menyesap dengan lamat, menikmati semilir angin sore yang berembus sejuk.
Netra peraknya menelisik sebaris kumpulan file lama pada salah satu kabinet lemari kerjanya.
Langkahnya seringan angin mendekat dan mengambil salah satu map di rak file.Lantas ia kembali mendudukkan bokongnya pada kursi yang tersedia.
.
Seorang anak laki-laki pirang yang sedang dekat dengan Hinata kembali terbang di benaknya.
Uzumaki.
Ia merasa tidak asing dengan marga itu. Dulu sekali, sepertinya ia pernah tahu dan mengenal sang pemilik marga familier.
Tapi siapa, kapan, dan di mana ? Sayangnya ingatan yang diinginkan sekelebat hadir masih enggan menggali pada lubang kenangan lama.
Hingga akhirnya iris perak cantik tertuju pada salah satu lembar file yang tengah ia baca."Ah, Cordelia Genevive ... Kushina, apa dia anakmu?" pertanyaannya ditelan kesunyian yang mengendap.
🍁 School : The Beginning 🍁
Hiruk pikuk suasana di tempat wanita itu bekerja begitu kentara.
Terlebih saat ini ia sedang berada di lantai lima, Departemen Baju tempat penyimpanan aneka gaun, baju-baju yang dibutuhkan untuk seorang model guna melakukan sesi pemotretan.
Keseluruhan pakaian itu adalah sampel rancangan dari para Desainer yang mumpuni dan tersohor di kancah dunia.
Ia hanya berdiri pasrah saat salah seorang penata modenya mengambil beberapa potong pakaian untuk dikenakan olehnya.Menyusul di ruangan sebelahnya; sepatu, ikat pinggang, dan sebuah tas selempang yang modis pada masa itu dari Departemen Aksesoris.
"Nah, setelah fitting baju mari kita ke lantai pemotretan," kata sang penata mode.
Elevator yang berdenting menandakan mereka sudah sampai pada lantai yang dituju.
Mereka berdua pun masuk agak tergesa.
Lantas sang model didandani sedemikian rupa, berpakaian dengan segala jenis perlengkapannya untuk sesi pemotretan yang cukup memakan waktu.Saat dirasa sudah oke, maka dimulailah ia bermandikan kilatan cahaya dari sang fotografer kenamaan.
...
"Terima kasih untuk kerja kerasnya hari ini, semoga hari Anda menyenangkan, terima kasih banyak," kata-kata itu terlontar dari bibir tipis Kaguya, sang model yang beberapa saat lalu menuntaskan pekerjaannya bersama orang-orang di lantai yang sama.
Paras cantiknya tak sedetik pun melunturkan senyum merekah yang merekat pada bibir merahnya.
Netra itu terus berbinar menguarkan kilatan bahagia, sebab melakoni sepenuh hati pekerjaanya yang sudah beberapa tahun mampu memberi nafkah untuk bertahan hidup dari kerasnya dunia.
![](https://img.wattpad.com/cover/321142331-288-k249702.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
School : The Beginning [✔️]
Novela Juvenil•NaruHina• #1 NaruHina - (01/02/2024) Klub Membaca kekurangan anggota. Sebagai Ketua Klub yang bertanggung jawab, Hinata pun harus berusaha mendapatkan setidaknya 4 orang lagi untuk mempertahankan klub itu. Namun siapa sangka. Para anggota yang ia r...