Apakah menghancurkanku membuatmu merasa lebih baik?
🍁 School : The Beginning 🍁
KAGUYA tahu ada yang berbeda dengan hari ini, saat Hinata baru saja pulang dari tempat lesnya.
Akan tetapi, wanita cantik mantan Model itu punya insting yang kuat. Dia tahu, jika sang anak berkunjung ke tempat yang hanya Hinata ketahui sendiri, ketimbang ikut bimbingan belajar seperti biasa.Pintu kamar tidak tertutup sepenuhnya. Membuat siapa saja bisa dengan mudah mendapatkan akses masuk tanpa meminta izin terlebih dahulu.
Pelan ia menapak ke dalam kamar gulita.
Hanya ada cahaya bulan yang masuk melalui jendela tak tertutup.Dapat ia dengar isakan lirih dari sosok yang duduk menekuk kedua lututnya. Membenamkan wajah yang pastinya banjir oleh air mata.
Putrinya di sana, mengasingkan diri dan sesenggukan di dekat kaki ranjang.
Langkahnya kian dipercepat demi menggapai bahu bergetar itu. Mengabaikan segala benda yang berserakan di lantai, maupun berantakan di atas meja belajar.
Ruangan ini menyerupai kapal pecah yang baru disapu oleh badai dahsyat.Matanya memanas hanya dengan melihat pemandangan itu. Memikirkan betapa kacaunya hati sang pemilik kamar.
Tak banyak kata, tanpa penolakan yang berarti.
Direngkuhnya tubuh ringkih Hinata dalam dekapan. Menangis bersama seolah membagi seluruh amarah dan kesedihan.🍁 School : The Beginning 🍁
Tidak ada yang istimewa bagi Kaguya pagi itu. Dia bekerja seperti biasa, menempati ruangannya yang luas dan rapi.
Hanya satu agenda yang agaknya berbeda. Saat sekretarisnya mengingatkan untuk bersegera memulai meeting dengan para Dewan Direksi.Wanita dewasa yang trendi itu mulai beranjak diikuti Terumi, sang sekretaris cantiknya.
Mereka memasuki sebuah ruangan meeting di gedung lantai 6.
Sudah banyak yang memenuhi ruangan. Beberapa para petinggi perusahaan dan para pemegang saham lainnya.
Tak menunggu lama, rapat pun segera dimulai dengan kehadiran Kaguya.Salah seorang peserta tengah presentasi di hadapan mereka.
Bertepatan itu pula sebuah pesan vidio masuk ke email Kaguya. Lantas ia pun membuka nya sambil membagi konsentrasi.Tak butuh satu menit, Kaguya berdiri dari duduknya tanpa aba-aba dengan mata melebar.
Dia merasa terluka dan kena mental di saat bersamaan.
Vidio yang baru saja ia saksikan itu tidak panjang, hanya berdurasi kurang lebih 19 detik. Yang membuat nya syok parah adalah isinya, pemeran dalam vidio itu adalah putrinya; Hyuuga Hinata.
Gadis itu, tengah melakukan hubungan badan dengan seorang anak lelaki berhelaian pirang."Bu Kaguya? Apa terjadi sesuatu? Bu Kaguya?"
Tersentak ia oleh panggilan Terumi. Kesadarannya kembali seraya menatap para peserta rapat.
"Ah, maafkan saya, tolong lanjutkan saja presentasinya."
Keinginannya hanya satu sekarang; Rapat segera berakhir, dan dia pulang menemui sang putri untuk memeluknya.
Sungguh, dia tidak akan marah atas apapun yang dilakukan putrinya dalam Vidio itu.
Kaguya tahu persis, dia hanya harus percaya pada penjelasan putrinya nanti. Apapun yang akan dituturkan oleh Hinata..
..
Mendapati majikan mereka pulang di luar jam seharusnya, tentu membuat beberapa asisten rumah tangga bertanya-tanya.
Perihal apa yang membuat sang Nyonya pulang dengan tergesa seperti itu."Apa Hinata sudah pulang?"
Dahi Ayame mengernyit. Sekilas menatap jam dinding yang masih menunjukkan pukul 16.00.
Tentu nona muda nya tidak akan berada di rumah sebelum pukul 21.00, akibat banyak nya kegiatan Hinata hari itu.
Seharusnya, Kaguya sudah mengetahui jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
School : The Beginning [✔️]
Подростковая литература•NaruHina• Klub Membaca kekurangan anggota. Sebagai Ketua Klub yang bertanggung jawab, Hinata pun harus berusaha mendapatkan setidaknya 4 orang lagi untuk mempertahankan klub itu. Namun siapa sangka. Para anggota yang ia rekrut dengan cara nyeleneh...