_hanya.penumpang©_
Warning⚠️
Part kali ini mungkin bakalan banyak adegan kekerasan dan berbau senjata api maybe, karena aku juga nulis ikut alur otak aja😊
Dan selamat membaca💚...
Darah!
Setelah tiba di dalam gubuk, bau amis dan anyir darah sangat menguar membuat beberapa dari mereka menahan muntah.
Minho yang berada di depan hanya bisa terdiam dan menutup mulut dan hidungnya dengan tangan, lalu ia menoleh ke belakang untuk berdiskusi agar ini semua bisa berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun ke depannya nanti.
"Teman-teman. Kalian harus waspada dengan sekitar kita, sepertinya darah itu masih baru dan hanya bersimpah darah saja tanpa mayat. Kurasa di sini lebih bahaya daripada di luar
ini ambil, satu orang, satu! untuk berjaga-jaga agar kalian bisa menggunakannya. Dan ingat kita harus saling bekerjasama dan jangan ada yang egois disini!" Ujarnya dengan penuh penekanan.
Mereka pun reflek menatap satu sama lain.
"Sekarang kita bergerak, tidak ada waktu lagi untuk berdiskusi dan istirahat!" Ujar Minho dengan mengomando mereka.
Ternyata gubuk tua ini bukan sembarang gubuk.
Melainkan memang ini jalan menuju suatu tempat, karena saat Minho membuka pintu kamar ternyata hanya gelap dan ia meminta salah satu dari mereka mengeluarkan handphonenya untuk senter.
Saat di senter, ruangan itu berdebu dan banyak sarang laba-laba. Minho menelusuri seluruh tempat disana, mungkin ada celah menuju lorong yang dimaksud oleh Jaemin.
Karena ia sempat menguping saat Jaemin dan anak buahnya sedang berbincang, saat mereka tiba dimana anak buahnya berikan lokasi pada Jaemin.
Karena ia tak bisa menemukan pintu tersebut, ia benar-benar mengeledah ruangan itu.
Sementara itu, dua pemuda manis bernama Seungmin dan Hanjis, mereka hanya melihat-lihat ruangan itu saja.
"Eh, han! Sinii, ini apaan? Lucu iih" kata Seungmin yang mengambil sebuah boneka kecil yang berbentuk tengkorak hewan.
"Astagaaa! Seung, itu bangke weh. Taro balik iih, lu ye ngida-ngida bangke dibilang lucu, ogeb" ujarnya kesel dengan temannya ini.
"Lah, tapi kan ini engga bau. Nih cium aja deh han" menjodorkan boneka itu ke Hanjis.
"Iiih, seung!! Jorok ege!" Ujar jijik dengan menjauh dari Seungmin.
Tap..
Hanjis terdiam karena merasa menginjak sesuatu di bawah sana.
Namun, saat ingin melihat sebuah kaca usang dekat dengan Seungmin pun bergerak dan perlahan kaca tersebut bergeser ke kanan.
Dan tampaklah sebuah lorong panjang yang gelap, Minho yang sedang mencari sampai berjongkok-jongkok di dekat ranjang usang pun langsung berdiri dengan menoleh ke sumber suara.
Yang lainnya, bersorak ria karena berhasil menemukan pintu yang dimaksud.
Minho pun berlari ke Hanjis dengan wajah senang. Ia refleks memeluknya dan mengecup pipi kanan Hanjis.
Barulah setelah menoleh, Minho langsung melepaskan pelukannya dari Hanjis dan melangkah ke lorong untuk memeriksa apakah ada lampu di sepanjang jalan atau tidak.
"Cieee Han, di cium sama dipeluk ayang!" seru Seungmin yang membuyarkan lamunan Hanjis.
"Sstt, bersisik! Ayoo kita lanjut bergerak." Dengan ikut berjalan di belakang Minho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Bandel | Jaemsung
Fanfiction[Completed] Pertemuan tak terduga membawa mereka ke sebuah ruang labirin cinta yang begitu rumit dengan seorang CEO muda tak sengaja bertemu si pemuda manis yang nakal. Namun, berujung dengan banyak pertumpahan darah yang tak diduga... (𝑫𝒊 𝒅𝒆𝒔...