Lost Brother and Memory_

616 39 4
                                    

_hanya.penumpang©_


...

Jaemin masih dalam keadaan keterkejutan melihat seseorang yang ada di depannya itu.

Seseorang itu menyunggingkan senyum tipis pada Jaemin. "Lama tak bertemu dengan adikku ini." Kekeh pelan namun terdengar menjengkelkan.


Sontak semua yang ada di sana terkejut mengetahui satu fakta yang terkuar.

Jaemin hanya diam dengan mengubah ekspresi wajahnya menjadi datar dan tatapan nyala ia lemparkan pada seseorang yang mengakui dirinya adalah adiknya.


Ia hanya berdecak pelan dan menyahuti ucapan orang itu. "Baru mengakui aku itu adikmu sekarang Hyung? 14 tahun lalu Hyung kemana saja?" Tanya Jaemin tiba-tiba pada sang kakak. Ya, orang itu adalah kakaknya, kakak kandung yang sudah lama hilang.

Namun ternyata ia kembali dengan menjadi dalang dibalik ini semua, Jaemin tak mengerti jalan pikiran sang kakak.

"Tidakkan ingat dengan rumah dan Buna Hyung? Sekarang Buna sering sakit-sakitan itu karena Hyung, selalu mencari keberadaanmu sampai ayah hampir gulung tikar." Seru Jaemin lagi, ia mengatakan itu karena sang kakak harus tahu betapa pentingnya orang didepannya ini di dalam hidup sang ibu sehingga melupakan satu anak lain yang disayangi juga.

"Apa kau mengatakan semua itu untung meluluhkanku?" Alisnya menaik dengan wajah datarnya.

"Aku sedang tidak membujukmu Hyung, tapi kau harus tahu itu." Jawab Jaemin dengan datar namun tangannya sudah mengepal kuat guna menahan emosinya.

"Ahahaha, mau bagaimanapun kau bercerita tentang keluargamu itu. Tak akan mempan padaku." Sengaja memancing emosi Jaemin, karena ia melihat kepalan tangan Jaemin yang memerah.

Emosi Jaemin sekarang sudah meluap dan ia langsung berlari ke arah sang kakak untuk menyerangnya. "ITU KELUARGAMU JUGA!"


Setelah Jaemin mulai bergerak semua orang yang ada disana mengepung Joo Chan dan yang lain, sedangkan Jaemin berhadapan dengan dalangnya.



--o0O0o--



Di tempat lain.

Bangchan dengan dua makhluk yang cukup besar dan seram sedang membasmi para musuh dengan tenaga yang tersisa.

Liz yang sangat brutal membunuh para musuh yang ada di hadapannya bagaikan membunuh seekor nyamuk.

Terlebih lagi ingatan lamanya satu persatu muncul dibenaknya, ia memanas mengingat kejadian pembunuhan pada keluarganya, penculikan sang adik dan dirinya namun ternyata dijadikan bahan percobaan ilegal.

Ia menghampiri Bangchan yang mulai kewalahan melawan musuh, langsung saja Liz memberikan serangan dadakan pada anak buah si keparat itu.

Dengan pikirannya yang dipenuhi memori ingatannya, matanya memanas teringat jasad kedua orang tuanya. Meski memang yang membunuh keluarganya Mingi tapi ia tahu bahwa Mingi di kendalikan oleh seseorang lagi dibelakangnya.

Si Bandel | JaemsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang