_hanya.penumpang©_
...
Jaemin dan yang lain berhasil keluar lebih dulu dari markas tersebut, namun reruntuhan bangunan markas membuat mereka harus hati-hati.
"Apa semuanya sudah keluar?" Teriak Jaemin pada yang lain.
"Su.. mereka masih ada di dalam, belum kembali apa kita harus kembali kesana." Jeda Bangchan lalu sadar akan tiga makhluk dan dua temannya.
"Tidak. akan mustahil jika kita mencari mereka di reruntuhan ini." Ucap Jaehyun di rangkulan Jaemin.
"Tapi mereka masih ada di sana." Seru Heeseung dengan berjalan tertatih-tatih ke depan.
"New, tidak. Jangan kesana." Ujar Bangchan menahan lengan New.
"Lalu apa yang kita lakukan disini bang, jika tak menemukan mereka disana." Jawab New.
"Aku sudah mengirim sinyal bantuan pada anak buahku, nanti mereka akan melakukan evakuasi untuk mencari teman kalian." Ujar Jaemin yang sudah mengirim sinyal pada anak buahnya.
"Semoga ketiga makhluk itu masih selamat, aku menduga Dongheon Hyung ada diantara mereka." Ucapnya gumam, Jaehyun sedikit mendengar gumaman sang adik.
"Dongheon? Apa dia salah satu korban penculikan anak buah Yunho? aku sepertinya mendengar nama itu diucap." Sahut Jaehyun pada Jaemin, lalu Jaemin tertegun akan hal tersebut.
Lantas hubungannya dengan keluarga Yoo pada si tua bangka itu apa? Pikir Jaemin keras untuk menemukan satu fakta lain.
Jaemin langsung saja mendongak ke arah reruntuhan markas yang sudah rusak sebagian, pikirnya sudah melayang kemana-mana.
"Pasti dia masih ada disana untuk menemukan Kangmin." Ucap Jaemin membuat Jaehyun berpikir.
"Apa! Kangmin ada disana." Seru Jaehyun tak percaya.
--o0O0o--
Sementara itu..
"Vin, Kevin. Sadarlah, kamu tak apa-apa kan?" Ucap Zard mencoba menyadarkan Kevin.
"Humm.. ledakan tadi.." Ucap sadar dari pingsannya.
"Iya, kita terjebak di dalam. Kamu bisa bangun? Ada luka lagi?" Tanya Zard khawatir pada Kevin.
Kevin menggeleng kecil. "Hanya luka tadi saja, kamu baik-baik saja Zard? Yang lain pasti sedang melakukan evakuasi mencari kita." Ucap Kevin dengan bertanya keadaan Zard.
"Aku.. baik-baik saja." Serunya dengan menahan rasa sakit di belakangnya.
"Baik-baik saja apanya! Darah itu punya siapa jika bukan dirimu Zard." Timpal Kevin dengan melihat seluruh tubuh Zard.
Posisi Zard tengah menahan dinding beton yang akan menimpa Kevin, ia sebenarnya baik-baik namun punggung besarnya merasakan rasa sakit tertusuk oleh sesuatu di belakang sana.
"Apa kita harus memanggil mereka, takutnya kamu terkena tusukan dalam Zard." Ucap khawatir Kevin.
Zard menggeleng. "Tak perlu, sebentar lagi mereka akan segera mencari kita bukan." Mencoba tetap tenang namun rasa sakit yang ia rasakan sangat sakit, Zard harus menahan itu tanpa membuat Kevin panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Bandel | Jaemsung
Fanfic[Completed] Pertemuan tak terduga membawa mereka ke sebuah ruang labirin cinta yang begitu rumit dengan seorang CEO muda tak sengaja bertemu si pemuda manis yang nakal. Namun, berujung dengan banyak pertumpahan darah yang tak diduga... (𝑫𝒊 𝒅𝒆𝒔...