Adel, ashel, chika dan zee kini baru saja sampai di kediaman rumah zee dan adel. Barang-barang milik ashel dan adel sudah dibawa terlebih dahulu oleh orang suruhan zee.
"Nanti kamar lo sama ad-"
"Gue mau kamar mama sama papa" ucap adel.
Zee mengangkat sebelah alisnya. Bingung akan apa yang adel katakan.
"Kenapa?" tanya zee.
"Kan gue sama ashel. kata mama, siapa diantara kita yang nikah lebih dulu, boleh pake kamar mereka" ucap adel.
"Yaudah, nanti minta beresin bibi aja" ucap zee.
"Kenapa gak di kamar kamu aja? Aku gaenak del kalo harus di kamar mama kamu" ucap ashel.
"kamar nya lebih nyaman sayang, udah ya? katanya mau ikut apa kata aku?" ucap adel sambil mengusap tangan ashel.
Zee hanya menggelengkan kepalanya, kemudian menarik chika pergi meninggalkan adel dan ashel.
"Ehh aduuh" kaget chika namun tetap ikut berjalan bersama zee.
"Mereka mau kemana?" tanya ashel.
"Gatau, biarin aja" jawab adel kemudian menarik tangan ashel menuju kamar orang tuanya.
•••
"Maen tarik-tarik aja, lo pikir gue tambang?!" kesal chika namun zee tak mengubrisnya.
Zee mengajak chika ke kolam renang. Dirinya duduk tempat berjemur.
"Kenapa lo?" tanya chika.
"Gapapa" jawab zee.
Chika ikut terduduk disamping zee. ia menoleh ke arah zee sekilas, sebelum menatap kolam yang tenang.
"Lo tau gak sih zee? Sekarang tuh banyak orang yang lagi butuhin ember buat nampung banyak air. Cuma mereka belum nemu yang pas aja. tapi ini bukan tentang ember" ucap chika.
"kalo mereka udah nemuin ember yang pas, tapi ember itu penuh, apa ember itu harus tetep diisi air juga?" tanya balik zee.
"Gue temen lo sekarang, gue bakal ada disamping lo disaat lo butuh gue. Gue siap dengerin keluh kesah lo zee" ucap chika sambil menepuk baju zee.
Zee menoleh, ia tersenyum miris mendengar perkataan yang keluar dari mulut chika.
"Dengan semua masalah yang lo tampung saat ini, gue harus nambah masalah buat lo. Gitu maksud lo?" tanya zee.
"Gue emang punya masalah, tapi gak seberat lo" ucap chika.
"Kita punya kadar masalah masing-masing chik-"
"Justru itu zee. Justru itu gue bilang msalah lo lebih berat dari gue. Gue berdamai sama masalah gue, gue bisa hadapin itu sendiri. Tapi lo? Lo ga bisa handle masalah lo sendiri" ucap chika.
"Lo gabisa remehin orang lain chik" ucap zee.
"Kalo kenyataan nya kaya gitu?" tanya chika.
Zee pun terdiam. Ia memang membutuhkan seseorang seperti chika. Namun, dirinya takut jika ia menceritakan semuanya, maka chika akan menjauh.
"Gue gak maksa lo buat cerita semua, tapi kalo lo mau, lo bisa kapan aja cerita ke gue" ucap chika sambil tersenyum pada zee.
Zee tak menjawab. Ia langsung memeluk chika begitu saja.
"Makasih chik, makasih udah ngertiin gue dan udah mau jadi temen gue" ucap zee di sela-sela pelukan mereka.
"sama-sama" jawab chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
obsession with you [END]✅
JugendliteraturKetika seorang gadis dipaksa menikah oleh orang tuanya dengan orang asing yang sama sekali tak ia cintai. Bahkan ia tak mengenalinya. Gadis itu terjebak dalam situasi dimana ia merasa berada dalam penjara emas, namun disisi lain juga ia merasa terli...