OBSESI 8

7.5K 855 67
                                    

Suasana kamar yang cukup gelap dan hanya di sinari oleh cahaya lampu tidur, nampak adel tengah tersenyum sambil mengusap halus rambut ashel.

Ashel tertidur dengan sangat lelap. Dan hal itu sangat adel sukai.

"Acelia juga dulu seperti kamu. Tapi, acelia pergi meninggalkan aku shel. Kamu dan dia mempunyai banyak persamaan. Wajah, sikap. Tapi, kepribadian kalian lah yang membedakan. Acelia itu orangnya lemah lembut, penyabar, penyayang, penurut, dan dia sangat mencintai aku" ucap adel yang kini beralih mengelus pipi ashel.

"Setelah 1 tahun kepergian acelia, aku menemukan kamu disebuah club malam. Saat itu, kamu dan keempat teman kamu sedang berpesta disana. Saat melihat kamu, aku tertarik untuk mengenal kamu lebih jauh. Hingga akhirnya, aku-"

ngehhh

Terdengar lenguhan dari mulut ashel. Sepertinya gadis manis itu terbangun dari tidurnya.

"Morning babe" sapa adel sambil tersenyum melihat wajah ashel.

Ashel tak memperdulikan hal itu. Ia mengubah posisinya menjadi duduk, masih berusaha mengumpulkan kesadarannya.

Ashel melirik ke arah ponselnya, ia melihat jam yang menunjukkan pukul 05.15 dan juga beberapa pesan dari jessi.

Sebuah senyuman terukir di sudut bibir ashel, saat dirinya mendapat pesan bahwa kekasihnya akan menjemputnya. Dengan segera ashel pun membalas pesan itu, dan menentukan dimana jessi harus menjemputnya.

Adel yang bingung hanya mampu melihat ashel yang sedang tersenyum. Ia tak peduli hal apa yang membuat ashel tersenyum. Yang ia tau, ia hanya menyukai senyuman itu. Senyuman yang sudah lama tak ia lihat.

"Kamu atau aku yang mandi duluan?" tanya adel.

"Lo aja" jawab ashel tanpa menolehkan pandangannya.

Adel mengangguk lalu bangkit dari ranjangnya.

•••

"Aku akan anter kamu hari ini" ucap adel sambil mengoleskan coklat pada sehelai roti miliknya.

"Gausah, gue bisa sendiri" jawab ashel masih fokus dengan ponselnya. Padahal ia sedang berada di meja makan bersama adel.

"Aku lagi bicara sama kamu, kamu bisa kan simpen dulu handphone nya. Sebelum aku rusakin handphone kamu" ucap adel yang membuat ashel langsung menyimpan ponselnya.

"Bawel" gumam ashel yang masih dapat di dengan oleh adel.

"Kenapa kamu gak mau aku anter?" tanya adel.

"Gue bilang gue bisa sendiri!" kesal ashel.

"Kamu berangkat sama jessi?" tanya adel.

"Ga" jawab ashel sambil memakan rotinya.

"Aku tanya kamu" ucap adel.

"Dibilang ngga! kepo deh, gue mau berangkat sama siapa aja terserah gue lah. Ribet banget" jawab ashel ketus.

"Aku gak suka kamu bohongin aku. Kalo sampe kamu bohong sama aku, aku akan-"

"Dah ah gue berangkat, bye" potong ashel lalu bangkit dari duduknya dan berjalan pergi keluar dari apartemen.

"Lihat dia acelia, kamu tidak pernah membantah seperti dia. Aku merindukan kamu" ucap adel berbicara pada dirinya sendiri.

Dertt... Dertt...

Adel menoleh pada ponsel yang terletak di samping nya. Disana tertera nama saudara kembarnya, dan dengan langsung adel pun mengangkat panggilan tersebut.

"Lo masih dimana? Gue udah di tempat biasa" ucap zee.

"Gue gak sekolah, tolong pantau ashel ya" pinta adel.

obsession with you [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang