OBSESI 34 [END]

8.2K 688 88
                                    

"Adel?" ucap semuanya terkejut.

"Kenapa? Kaget gue ada disini? Kalian pikir gue bakal diem aja, disaat kalian bakal jauhin gue sama ashel? Gak akan!" tegas adel.

Adel mengangkat senjata pistol, dan diarahkannya senjata itu pada ashel.

"Mundur, atau gue bakal tembak ashel di depan kalian" ancam adel.

Sontak, chika, zee, olla, oniel, dan lulu ter mundur. Terkecuali ashel yang masih terduduk di kursi dengan senjata yang di todongkan ke kepalanya.

"Kamu pikir aku bodoh ashel? Kamu kasih aku obat bius kan di jus itu? Dan ternyata kamu lebih bodoh karena udah percaya kalo aku benar-benar terbius" ucap adel sambil tersenyum miring.

"Kalian temen gue, dimana letak support kalian ke gue?" tanya adel.

"Del, kita bakal dukung lo, selagi yang lo lakuin itu bener. Kalo gini, lo merugikan orang lain del" ucap olla.

"Tau apa lo? Lo bahkan gak tau menau banyak tentang keluarga gue. Kenapa sekarang kalian sok-sok an peduli sama gue?" tanya adel.

"Dan lo zee, tadinya gue bangga banget punya saudara yang dukung gue. Support gue tentang apapun, tapi ternyata... lo sama kaya mereka!" tegas adel.

Adel memberdirikan ashel. Ia mengapit ashel dengan tangan kirinya, dan tangan kanannya mengarahkan pistol ke arah mereka.

"Jangan pernah mendekat" ancam adel yang perlahan keluar dari ruangan dengan berjalan mundur.

"Zee, gimana ini?!" tanya chika panik.

Zee terdiam. Bahkan ia mematung di tempat.

"ZEE!! JANGAN DIEM AJA! LO MAU ADEL MACEM-MACEM SAMA ASHEL HAH?!" tanya olla yang memukul pipi zee.

"Ikut gue" akhirnya zee berlari keluar lebih dulu, kemudian diikuti oleh keempatnya.

•••

"Kamu ternyata bodoh juga ya sayang, aku pikir... setelah banyak ancaman yang aku kasih ke kamu, kamu bakan nurut. Tapi.. ternyata kamu gak ada takut-takutnya sama sekali" ucap adel.

"Del plis, aku mohon sama kamu. Tolong sadar, kamu bukan adel yang aku kenal. Adel gak sejahat ini, tolong sadar del" mohon ashel.

Ashel di ikat oleh adel, di sebuah kursi di atas gedung, yang dibawah terlihat jalanan.

"Ayo, memohonlah. Aku suka orang yang memohon sama aku, aku suka orang yang memelas seperti kamu. Ayo terus memohon" suruh adel.

"Del, ini aku ashel. Kamu pernah bilang kan, kalo kamu cinta sama aku, dan gak cuma ke acelia? Buktiin cinta kamu ke aku del, tolong berubah menjadi lebih baik. Demi aku" pinta ashel.

"Setelah apa yang kalian semua ucapkan tentang aku, setelah mendengar niat kamu yang ingin jauh dari aku, apa aku harus tetep mencintai kamu? Apa aku harus tetap terlihat seperti orang bodoh yang selalu percaya dengan omong kosong yang kamu ucapkan?" tanya adel tersenyum simpul.

"Gak akan pernah shel, sampai kapanpun gak akan pernah! Kalo memang aku gak bisa milikin kamu, maka siapapun gak akan bisa. Jika hanya kematian yang bisa memisahkan kita, maka kita harus mati bersama.-"

"JANGAN!!" zee datang bersama chika, oniel, olla, dan lulu melewati tangga.

"Kalian menyusul? Waww, berani juga ya" ucap adel bertepuk tangan.

"Del, tolong sadar ya. Gue tau, lo kaya gini karna lo cinta sama ashel. Tapi tolong del, jangan gila. Kematian bukan jalan dari segalanya" ucap zee.

"Siapa bilang? Siapa yang mengatakan kematian bukan jalan dari masalah?" tanya adel.

obsession with you [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang