Naya dan Kael tiba di kostan Kael yang berdampingan dengan kostan Naya, mereka masuk ke dalam ruangan tersebut, cukup gelap.
"Bentar, gue idupin lampu dulu." ujar Kael segera mencari kontak tombol lampunya.
"Kak Ben mana?" tanya Naya segera berjalan ke sofa di tengah ruangan setelah lampu di hidupkan.
"Malem malem gini, bang Ben itu keluar kerja jadi pesuruh, pulang paling tengah malem." kata Kael ikut duduk di sofa yang berbeda dengan Naya.
"Eh, gue haus nih," kata Naya bangkit untuk mendekat pada kulkas Kael.
"Woi! jangan di buk—"
Naya mematung di tempat melihat isi kulkas Kael. Apa itu?
"Pfft, isinya susu kotak stroberi semua, ini apaan eskrim? Ini lagi? Permen jeli? Sereal?" Naya benar-benar puas tertawa, isi kulkasnya benar-benar makanan anak kecil semua.
Sedangkan Kael, laki-laki itu ikut terdiam sambil sesekali terisak, benar-benar malu!
Apa gua bundir aja ya? Batin Kael saat rahasianya terbongkar sedikit oleh seorang perempuan.
"Ini punya lo semua?" Kael dengan ragu mengangguk, lagi-lagi Naya tertawa terbahak-bahak.
"Tapi susu stroberi enak kok." cibir Kael tak mau kalah.
"Iya iya terserah lo deh, gue ambil jus jeruk nya aja." akhir pembicaraan Ñaya, ia mengambil sirup jeruk yang terletak di bawah kulkas, tak lupa mengambil cangkir.
"Ini ruangan bau asap rokok banget, lo punya parfum gak sih? Mual nih gue..." keluh Naya kembali berjalan untuk mencari parfum, tak mungkin jika Kael tak punya.
"Diem di sofa biar gue yang ambil." serkas Kael bangkit dari duduknya, tak bisa di biarkan!
"Telat lo." tawa Naya, ia sudah dulu melihat isi brangkas meja kerja sekaligus meja belajar Kael.
"Minyak telon, parfum bayi, minyak rambut bayi, krim bayi." Naya mengabsen seluruh yang ia lihat, telinga Kael memerah menahan malu.
"Udah gede masih telonan!" tawa Naya meledak, di tambah muka Kael yang memerah membuatnya tambah menggemaskan.
"Pulang dah lo sana!" usir Kael sebal.
"Yaelah El, bercanda pak. By the way, kenapa lo beli kaya ginian?" tanya Naya.
"Gapapa nyaman aja, urus aja kehidupan lo gausah kritik kehidupan gua." cekat Kael menutup kasar brangkas nya.
"Cieee marah ya!" goda Naya meletakan kedua tangannya di bahu Kael.
"Pulang, Nay. Udah malem, gak baik buat bayi lo, harusnya jam segini udah tidur!" omel Kael segera menggendong tubuh kecil Naya ke dekapan nya, ia menggendong nya ala bridal style.
"Ah!" Naya sontak teriak kaget saat tubuhnya terangkat mudah oleh Kael.
"Apaansih lo? Turunin!" kesal Naya.
"Lama-lama gua lempar juga lo ketengah jalan! Gua bilang balik ya balik, nakal amat jadi bumil!"
"Gue bukan ibu-ibu!"
"Bodoamat!"
T.M.A
"Kenapa, yah?" tanya Naya pada ponselnya, ia sedang bertelponan dengan sang ayah.
"Ayah mau ketempat kamu dua hari lagi."
Naya terkejut hingga bangun dari tidurnya, "Hah!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkanay : take me away!
Random"Gak usah gila, bayi yang lo kandung itu juga mahkluk hidup!" Kanaya Alzifa, perempuan yang terkenal galak di sesisi kampus itu ternyata adalah anak seorang CEO terbesar di kota nya. Naya selalu di larang berpacaran oleh sang ayah lantaran takut bi...