⚠️terdapat beberapa kata-kata kasar dan kekerasan fisik yang dapat memicu beberapa pembaca, di harapkan untuk selalu hati-hati ‼️
"Ayah, Naya pamit ya!" pamit Naya menyalimi tangan Zein. Zein tersenyum, dengan tangan yang mengusap halus kepala putrinya."Hati-hati ya, nak." Naya mengangguk, Naya mengambil bekal rotinya dan segera pergi menuju kampus kesukaan nya.
Sengaja Naya pergi pagi-pagi sekali, supaya dirinya tak dapat mencium bau bau makanan yang di masak oleh sang ayah.
"Baru jam enam pas, dingin banget..." keluh Naya mengusap kedua bahunya menyalurkan kehangatan.
Naya duduk di halte bus sambil membuka bekal dari ayah kesayangan nya, roti panggang dengan isi selai coklat dan biskuit gandum yang dapat membuat nya kenyang.
Seluruh makanan sudah hampir habis, karena pandangan Naya terus kebawah, tanpa sadar tiba-tiba ada yang menyodorkan susu yogurt pisang kepadanya. Naya mengangkat kepalanya keatas.
"Selamat pagi!" sapanya dengan manis.
"Ck!" decak Naya malas.
Laki-laki itu terkekeh sambil ikut duduk di samping Naya, namun sayang, perempuan itu malah bergeser memberi jarak di antara keduanya.
"Ini ambil, lo suka, kan?"
"Gak lagi!"
Laki-laki itu mengerenyitkan alisnya bingung, "kenapa?"
"Gu-gue lebih suka susu stroberi di banding yogurt pisang!" balas Naya ketus.
"Oh jadi kalo udah jadi mantan, manggil nya gue lo ya? Hehe..." Kevin terkekeh.
"Brisik, kak. Mual gue liat muka lo, tau!" sebal Naya menutup mulutnya dengan telapak tangannya.
"Oh iya, lagi ngandung anak gue ya? Titip anak kalo gitu, Haha!" tawa Kevin kembali mendekatkan diri pada Naya.
"Sial—"
"Shutt, jangan ngomong kasar depan anak..." cegah Kevin menyeringai.
"Sejak awal udah gue suruh lo buat gugurin ini!" nada bicara Kevin meninggi, belum lagi tangan kekarnya mencengkram kuat perut Naya, si cewek tomboy yang pernah ia kenal.
"Ahk! Anjing, le...lepas!" gerutu Naya mencoba untuk melepaskan cengkraman tangan Kevin terhadap perutnya yang kini berisi seorang janin.
"Kalau lo gak bisa ngegugurin nya, gue langsung yang bakal bunuh janin ini!" ucap Kevin lagi dengan geram.
Naya menangis, ia memang ingin bayi ini lenyap dengan segala cara, namun ini malah menyakiti perasaan nya juga.
"Kak lepas, sa—sakit!"
Prak!
Naya berhasil lepas dari Kevin setelah memukul Tupperware milik ayahnya ke kepala Kevin.
"Dasar bajingan gila!" umpat Naya menjauh dari Kevin dengan sesekali menyeka air matanya.
"Jauh-jauh sebelum gue teriak, bangsat!" pekik Naya ketakutan, walaupun sebenarnya ia adalah wanita yang kuat tetap saja jika melawan laki-laki, ia akan tetap ketakutan.
"Jaga jaga lo, pelacur sialan." ancam Kevin menjauh dengan berlari menuju tempat lain.
Kaki Naya lemas! Ia hendak tumbang rasanya. Naya kembali duduk di tempat duduk halte bus. Naya menangis.
Ia menangis karena bersyukur dapat lepas dari monster Kevin yang menyeramkan! Laki-laki yang pernah sangat ia cintai hingga memberikan seluruh tubuhnya sebanyak 3 kali. Hanya untuk bajingan seperti Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkanay : take me away!
De Todo"Gak usah gila, bayi yang lo kandung itu juga mahkluk hidup!" Kanaya Alzifa, perempuan yang terkenal galak di sesisi kampus itu ternyata adalah anak seorang CEO terbesar di kota nya. Naya selalu di larang berpacaran oleh sang ayah lantaran takut bi...