12. Perlakuan manis.

150 26 0
                                    

"Kak Kevin!"

Kevin hanya diam menunduk, mukanya sudah habis terkena bogem sehingga wajahnya membiru, membengkak dan berdarah.

Bukan itu yang membuat Naya terkejut, melainkan seorang laki-laki lain yang kini Naya lihat yang sebelumnya belum pernah ia lihat penampilan nya.

"Naya, silakan duduk dahulu..." ucap salah seorang dosen laki-laki mempersilakan Naya untuk duduk.

"Naya, jawab pertanyaan saya, ya?" tanya dosen perempuan yang kini duduk di samping Naya.

"Kamu hamil, nak?" Naya terdiam, ia melihat ke sekeliling, lalu menunduk sambil mengangguk pelan.

"Oleh senior kamu, Kevin?" Naya mengangguk lagi.

"Bukan 'oleh' tapi 'bersama!' ck!" koreksi Kevin kesal.

"Diam kamu, Kevin!" bentak dosen laki-laki di belakang Kevin.

"Naya, bilang kalau kamu di perkosa dan bukannya keinginan kamu sendiri." ucap laki-laki dengan penampilan baru bagi Naya.

Naya menggeleng, "ini terjadi karena kemauan kami berdua , ayah—"

Naya menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya, ia keceplosan memanggil Zein dengan panggilan Ayah lagi.

"Kevin, kamu mau tanggung jawab?" tanya dosen perempuan yang duduk di samping Naya. Kevin menatap tajam Naya.

"Gak! Belum tentu anak yang di kandung Naya itu anak saya! Dia pelacur rendahan!" teriak Kevin emosi.

"Brengsek! Anak saya bukan pelacur, sial!" teriak Zein berdiri, ia tak kuasa menahan amarah nya, namun untungnya ia sudah di cegah para dosen yang lain.

Naya melihat ketakutan ayahnya, ia tidak terlihat seperti malaikat lagi, tapi seperti monster!

"Apa yang ayah lakuin di sini!" bentak Naya langsung berdiri, Zein menatap tak percaya putri kesayangannya.

"Saya cuma memberi pelajaran pada orang yang ngehancurin hidup kamu," balas Zein ikut berdiri sambil berjalan ke arah pintu.

"Mati kamu di tangan saya, Kevin." ancam Zein seraya menggunakan topi hitamnya dan keluar dari ruangan itu. Kaki Kevin sudah bergetar, Zein benar-benar menyeramkan.

"Ayah!" teriak Naya mengejar Zein, Zein berhenti.

"Tanggung jawab ayah... Setelah ayah melukai Kak Kevin seharusnya ayah—"

"Ayah tanggung jawab kalau si brengsek Kevin itu juga tanggung jawab sama kamu." balas Zein tanpa menoleh, ia kembali melanjutkan perjalanan nya.

"Ayah mau kemana?"

"Ke tempat yang gak akan kamu temui, selamat tinggal, jaga diri baik-baik Kanaya Alzifa." Naya terduduk lemah, sang ayah kini benar-benar pergi setelah memberi pelajaran pada orang yang ia benci.

"Makasih ayah, hiks..." Naya menangis bercampur dengan sesak nafas, ia panik berat sehingga....

"Darah!!" teriak beberapa mahasiswi yang lewat di belakang Naya, setelah mendengar teriakkan tersebut, Naya segera menurut matanya tak sadarkan diri.

T.M.A

"Badung amat sih, lo!" Naya baru saja membuka matanya d segera mendapatkan kesadaran nya, namun malah langsung kena omelan.

"Di bilangin jangan lari-lari, jangan stres, jangan—"

"Berisik ah lo, gue baru sadar nih!" dumel Nata sebal, alisnya ikut mengkerut ke bawah seperti Kael.

Arkanay : take me away!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang