*vote nya..
.
.
.
"Dek."
"Dalem mas."
Gue bekap punggung nya dengan selimut ditambah pelukan hangat dari gue sendiri. Sudah sejam lebih Dega berdiri di selasar rumah kayu milik om Aryo yang memberikan izin kepada kami untuk bermalam disini.
"Dingin lho. Kamu gak mau masuk?" tanya gue di dekat telinga nya. Seketika aroma manis vanilla tercium tajam di hidung gue. Mengalahkan aroma dingin lautan malam yang membawa serta angin nya menyusup kalbu.
Dega tertawa kecil sembari mempererat pelukan gue. "Enggak mas. Dega baik."
Gue terisak. Apakah ini yang di mau selama dia terbebas dari segala belenggu hidup yang mungkin membuat nya tampak beda?
Gak terlalu. Buktinya Dega bisa menciptakan dunia nya sendiri lewat angan.
Kepalanya mendongak melihat jajaran milky way yang menghiasi diorama langit di atas lautan lepas. Gugusan bintang itu membiaskan semburat warna indah nya menemani sorot bulan yang tampak hampir penuh.
Lalu satu kilatan cahaya dari barisan milky way itu menyapa kami. Gue sadar akan Dega yang terkagum-kagum melihat teater alam yang maha megah itu.
"Kau tau, ada satu bintang paling terang dalam jajaran indah di angkasa itu."
"Apa mas?"
"Sirius. Dia adalah bintang paling terang yang ada di tata surya."
"Gak tau." jawab Dega polos.
"Dan kau tau bintang apa yang paling cantik disana?"
"Apa?"
"Prabu Arya Pandega."
Gue tau. Pipi nya memerah merona kala ucapan bualan itu terlontar begitu manis dari mulut gue. Tapi beneran, di banding dengan ribuan bahkan jutaan bintang di langit itu hanya Dega yang paling berkilau.
Yaaaah..... Beginilah kawan rasanya kasmaran.
Mengagungkan paras sang pasangan diatas segala bintang demi membawa nya melayang dalam khayangan.
Gak usah iri. Kalian juga sama kan kalo lagi kasmaran sama pasangan kalian pasti si pihak cowok bakal keluarin segala kemampuan dan bakat buaya nya yang terpendam buat memuji pasangan nya.
Pasti pernah.
Lalu tanpa diminta Dega membalikkan tubuh nya dan ikut mendekap tubuh gue. Memiringkan kepala nya menelisik jauh ke tatapan sorot mata sayu indah nya.
"Mas."
"Dalem sayang, "
"Mas tau siapa yang paling tampan di antara kelima pandawa?"
"Eem... Arjuna kan?"
"Salah."
"Eung, "
"Yang paling tampan itu justru Sadewa. Dia tampan karena kerendahan hati yang tak pernah di umbar seperti Arjuna karena Sadewa tau itu semua hanya sementara."
"Hm... Menarik."
"Lalu dari segala jajaran lelaki di dunia ini siapa yang paling tampan."
"Aah... Mas tau. Pasti Ibnu Dimas Alfarizky kan?"
"Yeeee salah."
"Lah?"
"Yang paling tampan tetap lah Prabu Arya Pandega." Dia tersenyum D, sumringah banget setelah gue kepedean kalo dia bakal memuji gue. Walaupun nyatanya emang bener. Dia tampan sekaligus cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEGA ✔️
Roman pour AdolescentsSuara lembut nya yang selalu sukses bikin senyum gue merekah sepanjang hari. Dega, cowok tercantik yang mengubah cara pandang gue mencintai manusia. Seperti ucap nya kala itu, "mas Al jangan bunuh diri ya. Dega disini sayang mas Al." Sejak saat itu...