"Kamu belum sarapan kan?" Tanyanya.
"Ah.. belum"
"Kalau begitu, kita sarapan dulu"
"Ya.."
------------
Kami menuju warung soto daging yang terkenal enak di daerah ini. Cacing diperutku sudah tidak sabar ingin segera menyantapnya.
Beberapa menit berlalu, kami selesai sarapan dan kembali melanjutkan perjalanan."Pak, saya mendapat kabar bahwa Mr. Kim sudah tiba di Jakarta. Sekarang Mr. Kim sedang menuju ke Hotel V cabang kita" kataku seraya melihat Tab yang selalu aku bawa ketika bekerja.
"Kamu hubungi manajer hotel supaya ditempatkan di kamar vvip. Itu tamu penting kita."
"Bukankah anda yang harus menemui Mr. Kim?"
"Bukan, ketua perusahaan yang akan menemuinya. Sekarang saya fokus dengan pembangunan hotel baru, kemungkinan setelah ini kita akan menemui Mr. Kim."
"Ya, Pak" (mengeluarkan ponsel)
Kulihat layar ponselku yang dipenuhi notifikasi dari Max. Pasti dia menjemputku tadi, aku lupa memode suara ponselku.
Mikaila Pov End
Mikaila pun membalas dengan mengirim pesan pada Max.
--------
Beberapa jam yang lalu....
Mobil Max terparkir di basement gedung apart Kaila. Di kursi belakang juga ada tas yang berisi kotak bekal yang sudah ia siap kan untuk Mikaila. Ia bergegas keluar mobil untuk segera menemui Kaila.
Ditekannya tombol bel dipintu kamar Kaila. Namun tak ada jawaban. Lalu ia melihat jam tangan yang sudah menunjukkan pukul 07.25 pagi.
"Sudah jam segini ternyata, apa dia sudah berangkat?" Gumam Max.
Ia mengeluarkan ponselnya dan menelepon kaila. Namun, lagi-lagi tak ada jawaban dari Kaila. Ia terus menelepon Kaila seraya menuju ke mobilnya.
"Ini salahku juga si tidak memberitahunya dulu. Tapi kan niatku mau surprice. Yasudahlah, palingan dia juga sudah sama Pak Adrian. (Melihat tas bekal) hmm.. padahal aku sudah membuat makanan untuknya."
-------
Max sudah sampai di Kantornya. Ia memberikan bekal yang ia bawa tadi untuk rekan-rekannya.
"Wahhh, enak ni, kebetulan belum sarapan."
Drrt....drt...
Max melihat ponselnya. Ternyata pesan masuk dari Kaila.
------
Waktu menjelang sore. Mikaila dan Adrian sampai di penginapan. Mereka menuju kamar masing-masing. Mikaila merebahkan tubuhnya.
"Uhh... nyamannya"
Drt...drtt..
Mikaila mencek ponselnya. Ternyata pesan dari Adrian.
(Mikaila mengirim pesan pada Max)
.
.
.
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Mikaila Max (On Going)
RomanceKami sudah sampai ditempat pemancingan. "Hiii...harus cacing ya?". Aku bergidik ngeri melihat cacing yang menggeliat di wadah. "Iyalah" "Max kamu saja yang pasang. Aku.. gak bisa.." (Max menyeringai) "Kamu...takut cacing?" "Ng...nggak bukan takut...