Bagian 5

13 1 0
                                    

Aku menurut saja. Kami ke mini market dan memakan ice cream disana.

"Rasanya gimana gitu kita nggak bisa bareng" (gumam Kaila yang masih bisa didengar Max. Max melirik Kaila)

....

Kampus

  Rasanya hampa tanpa Max. Sudah 6 tahun bersama Max sekarang berpisah. Mencari teman yang bikin nyaman itu susah.

"Kaila" panggil seseorang.

"(Menoleh) Max??!!!" Dia melambai, bahkan orang-orang menatapnya. Aku bergegas berlari menghampirinya. Namun, kakiku tersandung. Max segera menangkapku.

"Ehh.. hati-hati dong"

"Hehe.. untung ada kamu."

"Sakit nggak?"

"Enggak kok. Kamu kenapa kesini?"

"Mau bertemu kamu, dan ..(memperlihatkan surat)"

"Wah... Max.. (mata berbinar. Lalu memukul bahu Max) katanya nggak kuliah. Kamu bohongi aku"

"Hehe.. maaf. Aku cuma mau kasih kamu kejutan."

...

Ternyata Max mengambil jurusan yang sama denganku. Tak terasa dua semester kami kuliah. Itulah cerita kenapa aku bisa dekat dengan Max.

  Soal perasaan kami? Entahlah aku belum tahu soal perasaanku sendiri. Apakah aku benar-benar menyukai Max. Tapi yang aku khawatirkan sebenarnya adalah kalau seandainya dia menjauhi ku.

Drrt...drrt...

"Max.."

Sudah tidur?

Belum

Kamu mengerjakan tugas?

Iya

Sama

Kalau begitu selamat mengerjakan.

"Apaan sih Max, dia gabut ya? Kenapa aku merasa malah canggung begini."

Kamu juga. Balasku.

  Setelah itu tak ada balasan dari Max.

Pasti ada hari menyakitkan dalam hidup kita, namun ketika kita terus bahagia, itu tidak akan sesakit pada awalnya dan tidak akan khawatir seperti sebelumnya.

Hidup itu tentang mengubah jalan yang berbeda, entah kamu menginginkannya atau tidak, kamu harus menghadapi kenyataan dalam hidupmu.

Ketika aku mencapai titik terendahku, kamu menyelamatkanku. Kamu memilih datang kepadaku dan berdiri disampingku.

Saat berada didekat Max, kenapa perasaanku menjadi kacau? Aku terus berpikir bahwa mungkin kita hanya saling terbiasa.

Kita terus menyukai seseorang. Meski tidak ada jaminan perasaan kita akan terbalaskan. Kenapa terus mencurahakan waktu dan usaha untuk mencintai sepenuh hati kita? Padahal orang itu bukan kita?

Menyukai seseorang bukan berarti kamu mencintainya. Kamu harus mengetahui perasaan orang itu, kamu harus mundur, jika dia tidak menginginkan kamu.

Banyak hal yang terjadi dalam hidup dan kita tidak bisa menjelaskan mengapa itu terjadi.

Tok..tok..(jegleg)

"(Menoleh) Mama"

"Ini, makan kuenya. Oh ya besok Mama mau bertemu Ibu Max"

"Kaila kan diet Ma..."

"Ck! Badan sudah cungkring begitu masih mau diet?"

"Cungkring dari mana coba? Bergelambir gini"

"Yang ada kamu itu harus bersyukur, yang menilai penampilan kamu itu bukan hanya dirimu saja. Meski terkadang tidak melalui ucapan, tapi cara mereka memandang mu. Banyak orang diluar sana yang menginginkan badan seperti kamu."

"Iya..iya.. Kaila makan."

"Nah, gitu dong.."

"Yasudah Kaila mau lanjut tugas ini"

"Dihabisin loh, Mama nggak mau ada sisa"

"Lah masak piring sama garpu Kaila makan juga?"

"(Mencubit pipi Kaila) anak ini. Kalau bisa dimakan, makanlah" (lalu pergi)

"Ah.. Mama.. sakit"

Mikaila Max (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang