Acara Kai -13-

103 31 41
                                    

Pagi-pagi sekali Tante Kartika dan Kai anaknya datang ke rumah, untuk mengajak aku pergi ke sekolahnya Kai.

Katanya disekolah Kai ada acara lomba masak wali murid, jadi tante Kartika nyuruh aku buat jagain Kai, sebagai ganti suaminya yang ngga bisa ikut karna ada kerjaan di luar kota.

Tante Kartika itu adiknya bunda aku, dan Kai itu anaknya yang masih umur 5 tahun.

Selang beberapa menit perjalanan dari rumah aku menuju sekolahnya Kai, akhirnya kita sampai di parkiran sekolah Kai.

Kita bertiga turun dari mobil dan masuk ke halaman sekolah Kai, terlihat di sana sudah ramai dipenuhi sepasang suami istri dan anaknya.

"nanti kan acaranya lomba masak, jadi tante titip jagain Kai ya"

"siap tante. oh ya, tapi nanti ersya nunggunya dimana tan?" aku berjalan dengan mengandeng sebelah tangan Kai.

"itu di situ, di kursi undangan" tante Kartika menunjuk kursi yang sudah tertata rapih.

"pagi..mama Kai" sapa seseorang dari belakang kita. Membuat aku, Kai, dan tante Kartika menoleh ke arah belakang.

"pagi juga mama salsa" sapa balik tante Kartika dengan tersenyum ramah.

Mata aku terbelalak menatap seorang wanita paruh baya yang masih terlihat muda dan cantik, mengandeng gadis kecil yang juga cantik mirip sekali dengan wajahnya.

"mama" ucapku pelan tapi masih terdengar di telinga mereka. Aku tersenyum pada mama Kirana mamanya Rafael.

"Loh, ersya kok kamu ada disini?" tanya mama kirana yang sepertinya juga kaget saat melihat aku.

"kalian saling kenal? Ersya ini keponakan saya" ucap tante Kartika sambil memegang kedua bahuku.

"owalah jadi ersya ini keponakan kamu, pantesan sama-sama cantik"

"ini adeknya Rafael ma?" tanyaku menunjuk gadis kecil cantik yang digandeng mama kirana.

"iya ini adiknya Rafael namanya Salsa, dia teman sekelasnya Kai loh.."

"oohh.. temen sekelasnya Kai" rasanya kayak dunia sempit banget, adiknya Rafael teman sekelasnya Kai sepupu aku.

"hai Salsa" sapaku sambil tersenyum hangat "hai kakak" sapanya balik.

"oh ya, kebetulan mama juga kesini sama Rafael. Soalnya papanya lagi ada kerjaan"

"nah ini anaknya" sambung mama kirana, saat melihat Rafael yang datang dari arah parkiran menghampiri kita.

"loh, sya" ucap Rafael seperti kebingungan, dan aku hanya tersenyum singkat.

"ke sana yuk, udah pada kumpul tuh, disana" tante Kartika mengajak kita semua untuk duduk di kursi undangan.

Kita berjalan bersama menuju tempat duduk tamu undangan yang sudah di sediakan, tante Kartika dan mama Kirana duduk di kursi barisan depan dengan memangku Kai dan Salsa.

Sedangkan aku dan Rafael, duduk di kursi barisan kedua tepat dibelakang tempat duduk tante Kartika dan mama Kirana.

Tadinya aku mau duduk di samping tante Kartika, tapi keduluan sama orang lain. Dan akhirnya mau ngga mau aku harus duduk disebelah Rafael.

Kalo sering kebetulan ketemu gini, gimana cara moveonnya, sekarang malah duduk sebelahan dan bikin jantung aku ngga aman.

"kok lo bisa disini?" tanya Rafael membuka obrolan, karna sedari tadi kita hanya diam tanpa saling bicara.

"ya emang kenapa? Gue kesini diajak sama tante gue, disuruh jagain Kai anaknya" ucapku sedikit ketus tanpa menatap Rafael.

"Oohh, jadi Kai itu sepupu lo, kok bisa kebetulan temen adik gue ya, kayaknya emang bener kita jodoh" ucapnya sambil tertawa kecil.

Rumah Singgah (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang