Kini langit sudah mulai gelap, langit yang awalnya berwarna biru cerah berganti dengan langit senja yang berwarna jingga, lampu-lampu taman mulai menyala membuat pemandangannya tampak semakin indah.
Aku mengambil ponsel dan memotret senja yang ada di depan aku, entahlah aku sangat suka dengan senja.
Ngga cuma senja, aku juga suka dengan berbagai macam rupa langit. Memandangi langit, memotret langit adalah kebiasaan ku, dan jika ditanya kenapa aku bisa sesuka itu sama langit, aku sendiri juga ngga tau kenapa bisa sesuka itu.
“sya, mau pulang ngga? Sekalian bareng gue yuk”
Aku hanya mengangguk menerima ajakan Rafael untuk pulang bersamanya, dan mengikutinya ke arah parkiran motor, untuk mengambil motornya yang terparkir tepat di pinggir pintu keluar-masuk parkiran.
Sepanjang perjalanan pulang tidak ada obrolan di antara kita, Rafael hanya fokus mengendarai, dan aku juga diam menikmati hembusan angin di sepanjang perjalanan.
Sampai akhirnya kita sampai di depan rumah aku, aku turun dari motor, dan setelah itu Rafael membantu aku melepas kaitan helm yang aku pakai.
“yaudah gue balik ya” pamit Rafael sambil mengelus puncak rambut aku.
“Iya hati-hati” sahutku sambil tersenyum simpul.
Aku ngga tau ini kenapa, yang dielus puncak kepala aku, tapi ya geli malah perut aku, rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu terbang di dalam perut aku.
Setelah Rafael meninggalkan pekarangan rumah aku, aku langsung masuk ke dalam rumah dengan senyuman ceria.
Hari ini aku seneng banget, entah karna terbawah suasana taman, atau karna bersama dengan Rafael, intinya aku seneng banget.
***
Hari ini aku kembali latihan voli, seperti biasa tepat di jam pulang sekolah. Tapi kali ini cuma anak-anak SMA Bunga Bangsa, tidak bersama dengan anak-anak SMA Garuda.
Aku sama Lisa sama-sama merapikan baju voli kita didepan cermin ruang ganti.
"Kayaknya hari ini lo semangat banget ya sya, mentang-mentang kemarin habis berduaan sama Rafael di taman" ejek Lisa dengan muka sinis yang dibuat-buat.
"Apaan sih, gue biasa aja kok" alibi ku sok biasa aja.
Tadi waktu istirahat aku sempat cerita ke Lisa, Desi sama Fita soal kejadian di taman kemarin, dan mereka heboh banget pas denger aku cerita, untungnya di kantin tadi masih sepi.
"Yaudah yuk ke lapangan, ntar telat lagi kayak waktu itu" aku mengajak Lisa untuk segera pergi ke lapangan, menyusul anak-anak yang lebih dulu keluar dari ruang ganti.
Kita semua memulai latihan dengan membaca doa, dan kemudian melakukan pemanasan seperti sit up, lari-lari kecil di lapangan dan lain-lain.
Setelah selesai pemanasan, kemudian di lanjut latihan teknik-teknik permainan bola voli, kali ini kita latihan teknik jump service yang baik dan benar.
Satu persatu dari kita mencoba melakukan jump service dengan berurutan, bola yang kita service tidak boleh mengenai net atau keluar dari lapangan.
Setelah dirasa cukup, kini saatnya untuk istirahat terlebih dulu.
"Baik anak-anak, sekarang bapak kasih waktu 5 menit untuk istirahat, setelah itu kita lanjut latihan lagi" ucap pak Farhan dengan lantang di tengah lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Singgah (Revisi)
Fiksi RemajaKisah ini mungkin akan relate buat kalian yang pernah jadi korban love bombing, atau yang pernah dekat tapi berujung lost contact dan jadi penonton story. --------------------- Ersya Dwi Agatha gadis SMA dengan segala drama percintaannya. Memasuki m...