Bab 6 : Demit Ijo

77 2 0
                                    

Kisah ini menceritakan seorang perempuan muda berusia 24 tahun. Sebut saja namanya Dini.

Hari ini Dini sangat sibuk dengan berbagai macam urusan. Karena 3 hari ke depan, dirinya akan menikah. Sebab itu, ia bahkan sampai meminta cuti selama 2 hari kepada perusahaan untuk mengurus segala persiapan pernikahannya.

Bagi Dini, pernikahannya nanti harus menjadi hal yang istimewa. Bahkan jika memungkinkan, Dini berharap semuanya akan berjalan dengan sempurna. Tentu ini hal yang wajar. Jangankan untuk Dini, bahkan semua perempuan di dunia pun, jelas ingin hari pernikahannya berjalan sempurna. Karena hari itu adalah hari yang spesial. Sebuah hari dimana, mereka akan menjadi ratu sejagad di.

Dini akan menikah dengan rekan se-kantornya. Karena itu juga, Dini sudah siap jika ia harus dipindah-tugaskan ke departemen yang lain nantinya.

Sebelumnya memutuskan untuk menikah, sebenarnya Dini dan calon suaminya belum begitu lama mengenal. Mungkin hanya sekitar 6 bulan. Tapi Dini menjadi yakin untuk dipersunting karena baginya, Calon suaminya ini, yang bernama Zian adalah sosok pria yang mandiri dan bertanggung jawab di matanya. Karena hal itu, Dini pun menerima niat baik Zian untuk menikahinya.

Tapi sebelum sampai di jenjang ini, Dini pernah menjalin sebuah hubungan dengan seorang laki-laki. Dini dan Laki-laki ini malah sudah menjalin hubungan selama 5 tahun. Bahkan Dini sudah hampir menikah dengan laki-laki tersebut. Laki-laki ini bahkan sudah memberi seserahan kepada Dini saat mereka melakukan prosesi lamaran. Tapi sekiranya tinggal 4 bulan lagi sebelum menikah, Laki-laki itu menghilang bak ditelan bumi.

Pada awalnya, chat Dini kepadanya tidak dibalas. Dini yang mencoba meneleponnya pun tidak pernah diangkat. Saat di datangi ke kediamannya pun, selalu tidak ada orang di sana. Beberapa hari hal itu terus berlanjut. Hingga akhirnya, Laki-laki itu benar-benar tidak bisa lagi dihubungi. Dini awalnya sangat khawatir, karena itu ia mencoba untuk mendatangi rumah orang tuanya. Tapi hal mengejutkan pun terjadi, orangtua laki-laki itu pun tidak bersedia menemui Dini. Alhasil, hari pernikahan mereka tidak pernah terjadi.

Dini sangat merasa kecewa dan sedih. Tapi kedua orangtuanya justru menasehati Dini untuk bersyukur. Kedua orangtuanya justru bersyukur dengan kejadian ini, dalam artian mereka bersyukur anak mereka diberikan keselamatan dan dijauhkan dari orang-orang yang berperangai buruk. Andaikata anak mereka jadi menikah dengan laki-laki yang tidak bertanggung jawab itu, pastilah hidup anak mereka nantinya akan hancur. Begitulah kira-kira pemikiran orangtua Dini.

Mungkin sulit bagi Dini untuk menyanggupi keadaan dengan ikhlas. Tapi lambat laun, Dini mulai bisa menata kembali perasaannya yang hancur untuk menyambut sosok yang baru, yang bisa tulus mencintainya. Dan sudah jelas, buah kesabaran dini, telah mempertemukannya dengan Zian, sosok yang mampu mencintainya dengan tulus.

Singkat cerita, semua persiapan pernikahan pun sudah selesai. Hari ini adalah hari dimana Dini akan melakukan resepsi pernikahan. Jujur, dirinya bahkan tidak bisa tidur malam tadi. Tapi setelah berusaha keras, akhirnya ia dapat terlelap juga. Meski hanya beberapa saat saja.

Sudah sedari pagi buta tadi, Dini sudah dirias oleh penata rias pilihannya. Kini Dini sudah tampil anggun dengan gaun putih pernikahan. Henna ditangannya pun sudah terlukis indah di sana. Semuanya berjalan sempurna sampai saat ini. Sesi ijab kabul pun hanya perlu menghitung beberapa puluh menit lagi. Dini tahu ini adalah acara yang sangat sakral. Mungkin karena itu, ia malah menjadi demam panggung. Seluruh tubuhnya merasa dingin karena cemas.

Di saat dirinya yang sudah senggang, Dini pun meminta untuk diambilkan ponselnya. Lalu ia membuka ponselnya dan mulai melihat-lihat. Kemudian Dini pun membuka sebuah aplikasi chatting. Dan ia melihat sebuah nomor tak dikenal mengiriminya sebuah pesan. Kurang lebih isi pesannya sendiri seperti ini :

Thread HorrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang