Bab 7 : Teror Teluh (Part 1)

84 1 0
                                    

Bekasi. 2008. Tinggalah di sana sebuah keluarga. Sebut saja keluarga Pak Adi. Pak Adi adalah seorang karyawan pabrik. Beliau dan istrinya memiliki 4 orang anak. Anak pertamanya sedang melanjutkan studi ke sekolah tinggi pendidikan. Dan 3 anak lainnya masih bersekolah di berbagai jenjang. Sedangkan istri pak Adi yang bernama Yuni, adalah seorang ibu rumah tangga pada umumnya.

Saat ini pak Adi dan istri dalam masa-masa yang sulit. Karena di momen yang sama, semua anaknya sedang bersekolah dan butuh biaya lebih. Pak Adi dan istri juga harus punya uang ekstra lagi untuk membayar hutang. Sedangkan gaji pak Adi sendiri sebagai karyawan pabrik, dirasa kurang untuk menutupi semua biaya yang harus dikeluarkan dalam sebulan. Lebih besar pasak daripada tiang. Di lain sisi, pak Adi dan istrinya juga tidak memiliki tabungan, atau usaha lain yang bisa menghasilkan uang. Rasanya benar-benar buntu.

Tapi pak Adi bersyukur, karena himpitan ekonomi yang saat ini sedang ia rasakan akhirnya menemui sebuah jalan keluar. Tanpa pikir panjang, Yuni istrinya, langsung memutar otak untuk mengeluarkan keluarga ini dari masalah himpitan ekonomi. Yakni, dengan cara berwirausaha.

Di saat sudah memiliki ide untuk berwirausaha, masalah pertama pun muncul. Pak Adi dan istrinya yang berniat membuka usaha, bingung harus berjualan dimana. Rumah mereka berada di dalam sebuah gang. Memaksa berjualan di depan rumah juga rasanya tak akan laku, karena aksesnya yang berada di dalam, jauh dari lalu lalang banyak orang. Tapi sekali lagi, karena sedari awal niat keduanya baik, sama-sama ingin menafkahi keluarga, akhirnya Pak Adi dan istri diberi kemudahan.

Salah seorang tetangga menawarkan mereka untuk berujualan di lahan miliknya. Posisinya strategis, sangat strategis. Berada di pinggir jalan utama. Dimana semua orang akan melewati jalan itu saat beraktivitas. Melihat peluang besar di depan mata, Pak Adi dan Bu Yuni langsung mengambil kesempatan tersebut. Akhirnya, mereka pun mulai berwirausaha.

Bu Yuni adalah seorang perempuan yang mahir dalam memasak. Jadi ketika dirinya memiliki kesempatan untuk berjualan, Bu Yuni langsung tahu apa yang harus ia jual. Dari sekian banyak peluang usaha kuliner, Bu Yuni memilih untuk berjualan sarapan pagi. Seperti, Nasi Uduk, Nasi Kuning, Lontong Sayur dan Juga Ketoprak.

Dan untuk perihal biaya sewa lahan, jujur saja, tetangganya itu tidak meminta uang sewa. Karena Bu Yuni sudah kenal dekat dengan sang tetangga, karena itulah sang tetangga tidak meminta uang sewa. Tapi karena bu Yuni adalah tipikel orang yang bisa menghargai kebaikan orang lain, maka ia sudah berjanji kepada tetangganya untuk membayar sewa sekian rupiah dalam setiap bulan. Meski tetangganya telah menolak, bu Yuni tetap berjanji akan membayar uang sewa tersebut.

Hari pertama berjualan pun dimulai. Ini adalah hari pertama, jadi tidak perlu banyak mengharapkan apa-apa. Dan pada kenyataannya juga sama seperti itu. Dagangan Pak Adi dan Bu Yuni istrinya, sepi pembeli di hari ini. Rasanya normal, karena mereka baru berjualan. Cita rasa masakan yang dimasak oleh bu Yuni sebenarnya terasa lezat. Jadi asal mau tekun berjualan, dagangan mereka pasti akan ramai pembeli di suatu hari nanti.

Minggu ini Pak Adi masuk shift siang. Jadi beliau bisa ikut membantu istrinya berjualan. Lalu sekiranya jam setengah 12 siang, mereka pun menutup dagangan, dengan dibantu anak pertama mereka yang sedang tidak ada jadwal kuliah, juga dibantu oleh anak terakhir mereka yang baru kelas 2 SD. Sedangkan 2 yang lainnya masih bersekolah.

Setelah menutup dagangan, Pak Adi beristirahat sejenak. Tapi nanti, sekitar pukul setengah 2 siang, ia akan bersiap-siap untuk berangkat kerja. Dan rutinitas seperti ini terus mereka lakukan secara konsisten hingga setahun kemudian.

Setahun telah berlalu. Pak Adi dan Bu Yuni serta sekeluarga berhasil memetik buah dari kerja keras mereka selama setahun ini. Mereka yang mengawali usaha dengan sepi pembeli, kini di setiap paginya, gerobak mereka bahkan tidak kelihatan karena tertutup oleh begitu banyaknya pelanggan. Usaha mereka laris manis. Mereka sekeluarga telah memetik hasil yang luar biasa.

Thread HorrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang