Bab 12 : Wewe Ngumbah Usus

56 5 0
                                    

Tangerang 2009. Tahun ini, akan menjadi tahun terbaik yang pernah dirasakan oleh Andini. Setelah dinyatakan lulus sekolah beberapa waktu lalu, kebahagiaannya pun kini semakin bertambah, kala ia mendapat sebuah kabar bahwa dirinya, telah dinyatakan lulus ujian beasiswa perguruan tinggi. Ya, berita baik itu telah mengukuhkan, bahwa Andini menjadi salah satu pelajar yang mendapat beasiswa untuk belajar di perguruan tinggi negeri. Sebuah kampus dengan nama mentereng yang berada di Jawa tengah.

Sorak sorai penuh suka cita tentu terpancar jelas dari wajah Andini menyambut berita barusan. Bahkan yang terlihat senang bukan hanya dirinya seorang. Ayah, ibu dan adiknya pun, turut bergembira atas kabar baik tersebut.

Meski kampus yang Andini tuju berada di luar kota, meski nantinya harus tinggal jauh dari orang tua, tapi inilah yang Andini impikan. Mimpi besarnya semenjak masih sekolah dulu telah menjadi kenyataan. Mendapat beasiswa di kampus favortinya itu telah menjadi kenyataan kini. Dengan meneruskan pendidikan di kampus tersebut, Andini berharap masa depannya akan bersinar terang di masa depan nanti.

Berita kelulusan tadi juga menyematkan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa yang diterima, termasuk Andini. Dan tidak ingin berlarut-larut dalam kegembiraan, Andini pun langsung bergegas mempersiapkan beberapa hal yang diminta. Dengan bergerak cepat, Andini mulai mengurus beberapa hal dengan segera.

Setelah beres mengurus banyak hal beberapa hari terakhir, kini PR terbesar bagi Andini hanya tersisa satu, yaitu mencari tempat tinggal di kota perantauan. Karena Andini akan kuliah di luar kota, maka ia pun harus mencari tempat tinggal sebelum jadwal perkuliahan nanti dimulai. Ibu Andini adalah orang yang paling mengkhawatirkan perihal ini. Karena itulah, sang ibu berinisiatif menyuruh Andini berangkat lebih awal, guna mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan selama berkuliah di sana, termasuk tempat tinggal. Beliau pun memutuskan akan menemani Andini selama beberapa hari di sana, setidaknya, sampai ia benar-benar yakin bahwa segala kebutuhan putrinya telah tercukupi.

Singkat cerita, hari ini adalah waktu dimana Andini akan pergi ke luar kota, menuju kampus dimana ia akan berkuliah, sekaligus mencari tempat tinggal di sana. Andini pun akan ditemani oleh sang ibu dan adiknya yang masih kecil sampai ke kota tersebut selama beberapa hari. Mereka pun kini sudah berada di terminal dengan membawa 3 gembolan tas. Hanya tinggal menunggu bis saja yang akan mengantar mereka datang.

Beberapa saat kemudian, bis yang mereka tunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Sang ayah yang hanya bisa mengantar Andini sampai di terminal ini pun berkata, "Maafin ayah ya. Ayah gak bisa ikut antar kamu sampai ke sana." Ucap sang ayah sembari mengusap pelan kepala Andini. Ya, ayah Andini adalah pegawai pabrik biasa. Pekerjaannya itu membuat beliau akhirnya tidak bisa mengantar Andini, melainkan hanya sampai di terminal ini saja. Jadi dengan berat hati, sang ayah meminta maaf kepada putrinya itu.

Tentu Andini memaklumi. Lalu, setelah berpamitan dengan sang ayah, Andini, ibunya dan sang adik mulai berderap masuk ke dalam bis. Beberapa saat kemudian, pintu bis pun ditutup, lalu mobil pun mulai melaju. Menyisakan sang ayah di luar sana yg melambaikan tangannya sebagai tanda perpisahan kepada Andini. Hingga akhirnya, wajah dan lambaian tangan sang ayah benar-benar hilang dari pandangan.

@ @ @ @ @

Setelah melakukan perjalanan beberapa belas jam, akhirnya bis sampai di pull terminal tujuan. Setelah mesin bis dimatikan, para penumpang mulai berderap turun, termasuk Andini, ibunya dan sang adik. Ya, Andini telah sampai di kota tujuan kini.

Ketika turun, mereka melempar pandangan ke berbagai arah. Ini adalah tempat yang asing bagi mereka. Jadi setelah melirik-lirik sekitar, Andini pun memutuskan untuk bertanya kepada seseorang di sana. Yang Andini tanyakan kepada orang tersebut tentu adalah lokasi kampus yang sedang ia tuju. Dan setelah mendapat pencerahan dari orang itu, akhirnya mereka bertiga pun menghampiri sebuah mobil angkutan di sana. Mobil angkutan inilah yang nantinya akan membawa Andini sampai ke lokasi kampus itu berada.

Thread HorrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang