05. Cooking Time

7.5K 1.1K 112
                                    

Selamat membacaa..

Jangan lupa vote ⭐ ya.. komen apa aja juga boleh.. 🥰

Kalo ada typo tolong di koreksi..👍

🍭🍭🍭

Langit masih tampak gelap, matahari masih malu-malu untuk menampakkan dirinya. Pada pukul 4 pagi ini, Oliv terbangun dari tidurnya saat merasa tidak menemukan Kenzo di sampingnya.

Dan benar saja, saat ia bangkit dari posisi tidurnya dan melihat ke sekelilingnya, Kenzo sudah benar-benar tidak ada di kamarnya.

‘’Kak Kenzo udah pulang? Atau tadi malem Oliv cuma mimpi ya?’’

Tanya Oliv pada dirinya sendiri.

Karena tidak yakin, akhirnya gadis itu keluar dari kamarnya dan menuju kamar tamu yang biasa di gunakan oleh Kenzo saat laki-laki itu menginap di Mansionnya.

Membuka pintunya dengan perlahan, Oliv menyembulkan kepalanya masuk dan menemukan Kenzo yang sedang tidur dengan laptop yang ada di samping kasurnya.

‘’Ih ada kak Kenzo! Berarti tadi malem Oliv beneran di peluk kak Kenzo dong waktu tidur.’’

Ucap Oliv lirih sambil menutup mulutnya sedikit tidak percaya. Semburat merah terlihat jelas di kedua pipinya yang chubby.

Ah, memang Daddy nya selalu bisa diandalkan. Ia harus berterima kasih pada Daddynya setelah ini.

Tidak ingin mengganggu tidur kekasihnya, Oliv kembali menutup pintu kamar tersebut dan kembali ke kamarnya sendiri.

Karena rasa kantuknya sudah hilang dan tidak bisa kembali tidur, Oliv memilih pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok giginya.

Saat menggosok gigi di depan cermin, tiba-tiba saja Oliv mengingat ucapan Kenzo tadi malam.

‘’Sekarang tidur, oke? Masalah tadi kita bahas besok.’’

Sebentar..

Kita bahas besok?!

‘’Ih, berarti kak Kenzo belum maafin Oliv dong.’’

Cepat-cepat gadis itu menyelesaikan kegiatannya di kamar mandi, lantas kembali merebahkan tubuhnya diatas kasur sambil memeluk boneka kelincinya.

‘’Nanti Oliv harus gimana ya?’’

Gadis itu terus berguling-guling diatas kasurnya gelisah, bingung harus bersikap bagaimana saat di depan Kenzo nanti.

‘’Apa minta bantuan abang aja ya? Siapa tahu kak Kenzo langsung maafin Oliv kalo abang yang bilang.’’

Ucap Oliv dengan mata yang berbinar yakin. Tapi beberapa detik kemudian, mata yang berbinar itu kembali meredup.

‘’Tapi emangnya abang mau? Kemarin aja Oliv cuma mau pinjem ponsel nggak di bolehin.’’

‘’Ih gimana ya? Mm.. apa Oliv tanya aja ke kak Thata. Pasti kak Thata tahu Oliv harus gimana sekarang.’’

Tanpa memikirkan pukul berapa sekarang, Oliv segera mengambil ponselnya dan menelpon kakaknya tersayangnya.

Cukup lama menunggu, akhirnya Thalia mengangkat panggilan itu dan langsung mendengar suara Oliv yang terdengar sangat bersemangat.

‘’Halo kak Thata!’’

Seketika, kesadaran Thalia yang awalnya masih empat puluh persen, langsung berkumpul menjadi seratus persen.

Sebelum menjawab sapaan Oliv, gadis itu melirik jam yang ada di dinding kamarnya.

P.S. We Still Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang