Bab Lima Belas

4.8K 700 39
                                    

Masih ada yang bangun?

Selamat membacaa..

Kutunggu komenan kalian selama baca bab ini yaa 😔🫶🏻

🍭🍭🍭

"Makasih ya, Bi."

Ucap Thalia setelah selesai mengemas bekal sarapan yang barusaja ia buat bersama Bi Mega.

"Sama-sama Non, sering-sering main kesini ya."

"Hehe.. iya Bi. Thalia pergi dulu ya."

Sambil menenteng paperbag berisi bekal sandwichnya, Thalia keluar dari Mansion keluarga Hernandez dan hendak memesan taksi untuk pergi ke Rumah Sakit.

Barusaja ia mengeluarkan ponselnya, seorang bodyguard melangkah kearahnya dengan membawa sebuah kunci di tangannya.

"Permisi Nona Thalia, tadi Tuan Ansel sudah berpesan jika Nona ingin pergi ke Rumah Sakit, biar saya yang mengantar Non. Jadi nona tidak perlu memesan taksi." Jelas laki-laki paruh baya tersebut.

"Oh.. iya pak. Terimakasih."

"Mari Nona, mobil nya sudah siap di depan."

Dengan segan perempuan berpakaian casual itu mengikuti langkah bodyguard tersebut. Meskipun sudah lama berpacaran dengan Ansel, tetap saja rasanya aneh saat mendapat perlakuan spesial seperti ini dari keluarga kekasihnya.

Selama di perjalanan, mata gadis itu tidak berhenti melihat banyak billboard yang biasanya meengiklan kan sebuah brand ternama, kini sudah berganti dengan wajah-wajah orang yang tidak asing di matanya.

Kelima pelaku yang telah membully Oliv semalam. Foto-foto itu terpampang dengan judul sejenis.

'LIMA ANAK PENGUSAHA SUKSES MENJADI TERSANGKA ATAS TINDAKAN PENGANIAYAAN.'

Judul sejenis terpampang dengan jelas di seluruh billboard yang memasang berita tersebut. Tidak cukup memperlihatkan foto, disana juga tercantum nama panjang masing-masing pelaku yang secara tidak langsung telah menyebutkan dari keluarga mana mereka berasal.

Bahkan berita-berita yang di putar pun juga membahas hal yang sama. Jelas sekali jika keluarga Hernandez ingin semua orang tahu tentang kasus ini.

"Wah, padahal kejadiannya baru semalem, tapi seluruh kota udah tahu kasus ini."

Ucap Thalia dengan suara pelan.

"Tuan Theo pasti tidak akan membiarkan mereka lepas begitu saja Non. Biarkan mereka menerima balasan yang setimpal."

Timpal sang bodyguard yang mendengar ucapannya barusan.

"Iya pak, kali ini mereka emang udah keterlaluan."

Mengingat bagaimana mereka menyakiti Oliv semalam membuat rasa iba yang awalnya timbul di hatinya hilang begitu saja. Mereka pantas mendapat ganjaran atas apa yang mereka lakukan.

🍭🍭🍭

Sepasang mata kecil yang sudah terlalu lama menutup kini mulai mengerjap sedikit demi sedikit untuk menyesuaikan cahaya yang mengenai matanya.

Langit-langit ruangan yang berwarna putih menjadi hal pertama yang ia lihat saat ia membuka mata. Merasa gerakan tubuhnya terbatasi, gadis itu mengangkat tangan kanannya dan mendapati infus yang terpasang di punggung tangannya. Tidak hanya itu, kini ia menyadari bahwa di hidungnya juga terpasang selang oksigen yang membuatnya tidak nyaman.

Tidak perlu berpikir dua kali, Oliv langsung tahu bahwa ia sedang berada di kamarnya yang ada di Rumah Sakit. Seketika ingatan tentang kejadian semalam kembali terulang di kepalanya membuat ia kembali gelisah dan ketakutan.

P.S. We Still Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang