Bab Sebelas

4.5K 696 205
                                    

Selamat membacaa..

Jangan lupa vote ⭐ ya.. komen apa aja juga boleh.. 🥰

Kalo ada typo tolong di koreksi..👍

Btw, bab kali ini seru sih.. siapin jari kalian buat maki-maki Karina! Hahaha

🍭🍭🍭

Oliv tidak pernah menyangka ia akan berada di situasi menegangkan seperti yang sedang ia alami malam ini. Malam ini, dengan memakai dress putihnya yang masih terbilang sopan ia pergi bersama Karina dan dua sahabatnya - yang belum Oliv kenal - entah kemana.

Setelah mendapat pesan dadakan dari Karina tadi pagi, Oliv membalas pesan tersebut dan menanyakan ada perlu apa pacar abangnya ini ingin menemuinya. Karina bilang, ia hanya ingin meminta maaf secara langsung pada Oliv sekaligus mengajaknya main keluar bersama.

Awalnya Oliv ingin menolak karena ia merasa tidak dekat dengan Karina dan juga menurut gadis itu Karina mengajaknya keluar terlalu malam. Tapi saat  mengingat ucapan Karina yang cemburu padanya semalam, Oliv kembali merasa bersalah dan meng-iyakan ajakannya sebagai tanda maafnya secara tidak langsung.

Dan berhubung Karina meminta Oliv untuk merahasiakan hal ini dari siapa pun, maka Oliv berbohong kepada keluarganya dengan mengatakan bahwa ia akan menginap di rumah Ocha malam ini. Jadilah ia pergi ke rumah Ocha sebentar dan segera melaksanakan rencananya.

Sekarang, gadis itu sedikit merasa menyesal atas pilihannya sendiri. Ia merasa tidak nyaman dengan Karina, apalagi dengan kedua temannya yang juga tampak tidak ramah padanya.

Sejak memasuki mobil Karina sekitar dua puluh menit yang lalu, Oliv merasa tidak nyaman dan berkali-kali membuka ponselnya hanya untuk sekedar mengecek pukul berapa sekarang.

“Kak Karina..”

Panggil Oliv pada Karina yang duduk di sebelahnya.

“Hm? Kenapa?”

Oliv akui, Karina yang duduk di sampingnya malam ini terlihat berbeda dari biasanya. Tutur bahasanya ramah, nada saat berbicara dengannya pun juga lembut. Setidaknya hal ini dapat membuat Oliv lebih tenang sekarang.

“Kita mau kemana kak? Masih jauh ya?”  

"Enggak kok, bentar lagi juga sampe. Lo belum ngantuk kan?"

"Eh enggak kok, Oliv belum ngantuk."

Jawab Oliv di iringi senyuman manisnya, berusaha menyegarkan kembali matanya yang mulai sayu.

Sekarang sudah pukul 22.30 malam, tidak heran jika matanya sudah terasa berat minta istirahat. Karena biasanya pada jam ini Oliv sudah tidur di atas kasurnya, berselimut tebal dan di temani oleh boneka-bonekanya.

Tapi berbeda dengan malam ini, pukul sembilan tadi ia pamit pada Ocha dan mengatakan jika ia sudah di jemput oleh Uncle Edwin, padahal kenyataannya ia sudah memesan taksi online untuk mengantarnya ke tempat perjanjiannya dengan Karina malam ini.

Setelah bertemu dengan Karina, barulah Oliv bergabung masuk ke dalam mobilnya, dan ikut ke suatu tempat yang belum ia ketahui smapai sekarang.

"Yuk turun Liv, kita dah sampe."

Lamunan Oliv buyar saat Karina dan kedua temannya mulai mengambil tas masing-masing dan keluar dari mobil. Dengan buru-buru Oliv ikut keluar dan berusaha mengejar Karina yang sudah melangkah masuk ke dalam bangunan besar di hadapan mereka.

"Kak Karinaa.. ini kita dimana? Kita nggak makan di Restoran aja?"

Tanya Oliv yang merasa sangat asing dengan tempat ia pijaki sekarang.

P.S. We Still Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang