Bab Tujuh Belas

5.2K 652 60
                                    

Masih ada yang banguunn? Absen dulu kalian baca ini jam berapaa? 👉

Selamat membaca, maaf updatenya malem-malem hehe..

Kutunggu komenan kalian selama baca bab ini yaa :)

🍭🍭🍭

"Bang Eric habis di pukul siapa? Abang-abang ya?"

Tanya Oliv lagi saat Eric tidak menjawab pertanyaan sebelumnya.

"Eh.. nggak kok dek. Ini abang jatuh dari tangga semalem, makannya abang baru bangun tidur juga. Badan abang sakit semua."

Tidak ingin adiknya mengetahui fakta yang ada, Eric memilih untuk mengarang alasan. Toh ini memang salahnya.

"Abang, Oliv tuh udah gede. Oliv tahu bedanya luka jatuh dari tangga sama luka habis di tonjok orang."

Ucap Oliv lirih, ia sedih melihat abangnya luka seperti ini. Ditambah abangnya yang tidak mau mengatakan siapa yang melakukan ini padanya membuat gadis itu tambah merasa bersalah.

"Pasti abang di pukul gara-gara kak Karina ya? Oliv minta maaf ya abang."

"Heh, kenapa adek yang minta maaf? Adek kan nggak salah. Abang yang seharusnya minta maaf, maaf karena nggak bisa jagain adek dari pacar abang sendiri. Abang yang bodoh dek, seharusnya abang langsung putusin dia setelah buat adek nangis kemarin."

Mendengar penjelasan abangnya membuat Oliv membulatkan matanya kaget.

"Abang putus sama kak Karina?! Kenapaa?"

Selama ini Oliv sudah susah payah berusaha menerima Karina, tapi justru abangnya sendiri yang memutuskan gadis itu.

Sebagai adik abangnya, Oliv senang sang abang tidak mempunyai pasangan yang berperilaku buruk, tapi di satu sisi ia juga tahu betapa cintanya sang abang pada kekasihnya itu.

"Dia udah nyakitin adek kan? Alasan itu udah cukup buat putusin dia. Ngapain abang pertahanin cewe kasar kaya gitu?"

"Tap-"

"Adek nggak boleh merasa bersalah, ini keputusan abang. Nggak ada hubungannya sama adek. Okey?"

Kali ini Eric mengucapkan kalimat itu dengan tegas.

"Hu'um. Tapi itu siapa yang mukul abang? Biar Oliv marahin orangnya."

Tanya Oliv lagi yang belum mendapatkan jawaban dari tadi. Apa susahnya menyebutkan satu nama?

"Sebenernya abang seneng sih, di belain adek kaya gini. Tapi serius deh ini nggak sakit dek, abang nggak papa."

"Siapa sih? Bang Melvin ya? Atau Daddy yaa? Oohh.. pasti Daddy yang mukul abang, Oliv tahuu!"

"Heh bukan Daddy! Abang sendiri yang mukul wajah abang."

Ucap Eric ngawur, bisa gawat jika adiknya malah memusuhi Daddy nya nanti.

"Udah lah, abang kesini aja sekarang. Biar Oliv obatin nanti lukanya."

Ucap Oliv yang akhirnya memutuskan untuk mengalah.

Gadis itu mengerti jika Eric tidak akan memberitahunya siapa yang memukulnya, maka Oliv menyuruh laki-laki itu kemari sekarang.

"Beneran diobatin yaa? Awas aja kalo bohong, abang gigit nanti. Udah ah, Abang mau mandi dulu ya biar cakepnya nambah."

Oliv terkekeh dan mengangguk, membiarkan abangnya mandi.

Ah, rasanya sudah lama ia tidak mendengar candaan abangnya yang konyol ini.

🍭🍭🍭

Masalah luka di wajah Eric selesai tanpa adanya drama berkelanjutan. Bahkan sampai Oliv keluar dari Rumah Sakit setelah tiga hari dirawat disana, ia tidak tahu jika Kenzo lah yang memukul Eric.

P.S. We Still Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang