1 Tahun yang lalu..
Doyoung terduduk diujung kasurnya. Sedari tadi daun telinganya menangkap suara yang sangat keras dari luar. Seperti kedua orang yang sedang beradu mulut.
Doyoung sudah biasa dengan hal ini. Dia melihat kebawah dan menatap kakinya yang ia ayunkan.
"MAS KENAPA HARUS LAKUIN ITU?! MAS HARUS JAUHIN DIA!"
"GAK BISA HYUNSUK! DIA HAMIL! DIA HAMIL ANAK AKU! PUAS KAMU?"
"Wau, si brengsek itu keterlaluan juga ya." Ucap doyoung sembari bersiul pelan dari dalam kamar
"Besok aku akan urus surat perceraiannya."
"Pikirkan baik baik hyunsuk.. kita ada daffa, bagaimana dengannya??"
"Kamu gila mas! Ini semua karena kamu hamilin dia! Aku bisa urus anakku sendiri, urus pelakor dan calon anakmu itu bajingan!"
PLAK!
Doyoung meringis pelan saat mendengar suara tamparan itu.
"SIAPA KAMU BERANI NAMPAR AKU HA?! DASAR TIDAK TAHU MALU! AKU SUDAH MENAFKAHI MU DAN MEMBERIMU SEMUANYA SIALAN!!"
Doyoung beranjak dari kasurnya dia berlari kecil kearah pintu, seakan mengetahui apa yang akan terjadi.
Doyoung keluar dari kamarnya dan langsung berlari kearah sang mama yang sudah memegang pipinya yang memerah.
Saat papanya sudah berancang-ancang untuk memukul lagi, doyoung langsung menahan lengan papanya.
"Jangan berani main kasar sama mama." Setelah itu doyoung tepis lengan yang ia tahan tadi.
"Apa apaan kamu?!"
"Daffa.."
Doyoung mengepalkan tangannya kuat. Matanya menatap papanya tajam.
"PAPA YANG APA APAAN?!"
Pria tua didepannya itu sempat terkejut tapi setelah itu wajahnya menunjukkan amarah yang meluap-luap.
"BERANI SEKALI KAMU SIALAN!"
BUGH!
Satu bogeman berhasil mendarat dipipi doyoung. Tubuhnya terhempas kebelakang menabrak meja.
"Daffa! MAS! APA YANG KAMU LAKUIN?!" Hyunsuk menghampiri anaknya dan membantu anaknya bangun.
"Sialan! Kalian berdua sama saja tidak tau malu! Keluar dari rumahku!!"
"Haha.. papa ga sadar lagi ngomong apa kan? Rumah ini punya mama! Papa yang seharusnya keluar!" Doyoung berdiri dari duduknya dan menatap lurus papanya.
Tangan pria itu mengepal, dia berdecih dan setelah itu beranjak meninggalkan rumah yang sudah berantakan.
"Mama gapapa?" Doyoung menghampiri mamanya yang sudah menangis.
Hyunsuk menggeleng, "maafin mama daffa.." doyoung menatap mamanya yang rapuh itu sendu, ia peluk dan usap punggungnya.
.
.
.
.
.
BRAK!"Akh!"
Doyoung meringis kesakitan saat seseorang didepannya menarik rambutnya kasar. Doyoung juga tadi sempat di dorong sehingga mengenai tembok keras.
Doyoung menatap ketiga anak yang seumuran dengannya.
Dia dibully.
"Ini semua hukuman karena lo udah cepu ke guru." Ucap orang yang mengjambak rambut doyoung.
"Argh!" Doyoung berteriak saat jambakannya semakin kuat.
"Haha! Makanya jangan cepu!" Ucap orang salah satu dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepbrother [Hwanyoung]
Romance!!WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!! [END] "inget ya Juwanda, mau sampai kapan pun aku gak bakal sudi anggep kamu saudaraku!" "Cih, liat aja nanti." Bagaimana perasaan Doyoung saat mengetahui ia akan menjadi saudara tiri dari pembully nya? Dan bagaimana pe...