14 - Hippeastrum

211 23 4
                                    

GREB

Finchia POV on

"Huh astaga hampir saja kau jatuh! Jangan mundur-mundur dong!" Ucapku setelah memeluknya agar tidak jatuh. Jika menggunakan satu tangan aku tidak kuat, jadi ya aku peluk saja kan?

(Iyadeh terserah☺️)

"K-kau! Kau beraninya menyentuh ku!" Bentaknga, seolah-olah aku tidak boleh menyentuh nya dan menepis tangan ku.

"Kenapa? Memangnya aku tidak boleh menyentuh mu?" Tanyaku saat menarik tangannya untuk duduk di gazebo terdekat. Entah kenapa ia tidak melawan lagi dan membeku.

"Hey?! Kau tidak apa-apa kan?" Tanyaku sambil mencoba melihat kakinya yang sepertinya baik-baik saja dan aku mencoba menyibak pakaian yang menutupi kakinya siapa tahu ia keseleo.

"Duh kau ini, lagian kenapa kau pakai baju panjang seperti rok begitu sih sampai-sampai menutupi ujung kakimu?" Akan ku ceritakan bagaimana wujudnya saat ini, sungguh aneh tapi itu cocok untuk dirinya.

Rambut panjang yang halus, wajah misterius yang tertutupi rambutnya, gaun atau bisa di sebut daster panjang yang longgar berwarna putih polos dengan corak emas yang terlihat sangat mahal, sepertinya memang emas deh? Tidak lupa tongkat putih di tangannya.

Ah menurut ku bisa dibilang... dia ini seperti kuntilanak suci🗿

(Woy yang bener!😭)

Ah tidak-tidak maksudku seperti malaikat suci yang turun dari langit dan memberikan berkah kepada bumi. Ahh auranya yang samar-samar dan menyejukkan  membuatku merasa damai dan segar.

"Pasti karena bajumu yang kebesaran itu, membuatmu terjatuh. Izinkan aku memeriksa.." saat aku sedang berjongkok dan mulai menyibakkan pakaian bagian bawahnya aku melihat sesuatu yang berwarna hitam? Eh tida--

"J-jangan! Aku tidak apa!" Ucapnya cepat dan menarik kakinya supaya aku tak melihatnya.

"Hum baiklah!" Yah bodo amatlah mau bagaimana, Tapi kenapa di tutupi sih wajahnya? kan jadi tidak terlihat seperti apa wajahnya aku jadi penasaran..

"Tapi apa kau benar-benar tidak tahu aku?" Tanya nya dengan nada yang kebingungan karena aku tidak dapat melihat wajahnya ya aku hanya bisa menikai dari nada bicaranya.

"Tidak! Aku bidadari yang tersesat, dan aku baru saja mendarat tuh? Jadi mana aku tahu siapa kamu yang baru aku temui?!" Jawab ku berbohong, bagaimana mungkin aku akan memberikan identitas ku pada orang asing kan? Jadi aku berbohong dulu

Dengan malas aku mencoba membuka jubahku. Lalu aku mulai melihat ke sekeliling, dari arah barat ke timur. Aku kagum seketika...

"Omong kosong! Tidak mungkin ada bidadari di dunia ini!" Ucapnya setelah seperkian detik.

"Uwahhh taman yang indah-!" Ucapku mengabaikan perkataannya saat melihat banyak bunga-bunga indah yang bermekaran, dan ada gedung besar di sana berwarna putih bersih!

"Wah seperti istana!" Ucapku dengan sendirinya.

"Itu istanaku!" Ucapnya tiba-tiba dengan tegas.

"Ouh ternyata istana mu--Hah? Apa? istana mu?" Dengan terkejut aku menutup mulut ku yang terbuka dan memandang orang yang ada di depan dan istana di belakang ku.

'pemilik istananya buta? Tidak salah nih?'

"Iyaa itu istana milikku, dan ini taman pribadi ku. Jadi kenapa orang asing seperti mu datang kemari!?" Tanyanya dengan marah.

"HAH??! Z-zerilios?" Benar! Aku lupa bahwa aku mau bertemu dengan Zerilios.

pantas sih dia marah karena aku datang tanpa tujuan yang jelas. Tapi aku tidak menyangka akan langsung bertemu dengannya seperti ini.

The Blind Side Of This StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang