16 - Lathyrus Odoratus

149 20 3
                                    

Author POV

"Ya karena aku menginginkan mu untuk waktu yang lama.." setelah mengucapkan itu tiba-tiba pipi Finchia memerah seperti kepiting rebus, ia terlihat bingung karena terbawa suasana yang ambigu itu. Apakah maksudnya dia itu adalah memiliki nya dengan menikahi nya atau bagaimana?

"Y-ya? Apa-apa maksudnya?"

"Pft! Sungguh menggemaskan, kau mengira aku akan menikahimu? Baca dulu dong isi kontrak nya" Seketika itu juga wajah Finchia merah seperti akan meledak karena ia menahan malu yang begitu besar itu.

Dia baru sadar sihir blocking nya sudah di jebol oleh Grelie, dan bisa dengan jelas mendengar suara pikirannya, apalagi dengan jarak mereka saat ini.

"Da-dasar keparat! Lepaskan!" Teriaknya dan membalikkan badannya ke samping kiri. Grelie pun tidur di sebelah kiri Finchia dan memperhatikan Finchia yang sedang di landa rasa malu yang sangat besar.

'gi-gila rasanya seperti mau pergi dari dunia ini saja! Bisa-bisanya aku berpikir yang konyol' batin Finchia dan menutupi seluruh wajahnya yang memerah untuk menutupi rasa malunya.

"Tak perlu malu begitu aku kan jadi keenakan menggoda mu hahahahaha!"

"Dasar Grelie sialan kau!"

"Eh baiklah-baiklan jangan marah, akan kuberi tahu, aku menginginkan mu untuk waktu yang lama.. karena aku ingin mengajari mu yang akan menjadi penyihir hebat kedepannya" sembari berbicara ia mengambil kontrak dari sakunya dan memberikannya kepada Finchia.

"Apa? Tau dari mana kau? Kenapa kau selalu saja buat orang penasaran sih" Finchia menerima kontrak itu dengan kasar dan mulai membaca isinya, ia terkejut dan menutup mulut nya yang terbuka alangkah kagetnya ia karena isi kontrak yang sungguh panjang.

'apa-apaan ini dia mau buat list keinginan dia untuk berapa ribu tahun?' batin Finchia dan menggeleng-geleng karena panjangnya kontrak itu.

"Hush! dengarkan dulu omongan ku!seumur hidup ku setelah 3754 tahun aku bertemu lagi dengan seseorang yang mendapat berkah sihir putih, yaitu dirimu..." dengan cepat Finchia menaruh kontrak nya, menyatukan kedua tangannya dan menaruhnya di samping kiri kepala, seperti posisi hendak tidur ia menatap Grelie lekat.

Ia sudah tenang untuk saat itu karena tertarik oleh kisah yang akan di ceritakan Grelie dan melupakan rasa malunya untuk sesaat, pas sekali hari sudah hampir malam.

"waktu itu aku mencoba untuk menyakinkan diriku bahwa itu tidak mungkin, tapi ternyata setelah aku selidiki itu sudah saatnya seseorang untuk di berkahkan kekuatan putih itu, dan menyelamatkan dunia untuk menghentikan kehancuran yang di sebabkan iblis"

'ah! Bangkit nya Exmodios!' batin Finchia dan membelakkan matanya.

"Ya benar Exmodios dia dulu dikalahkan oleh penyihir itu yang merupakan penyihir putih pertama yang aku temui dan aku ajari sepanjang hidup ku, sampai bertemu dengan kau"

'juga cinta pertama diriku setelah beribu tahun aku hidup'

"Dari awal dia memang terlihat tidak memiliki bakat untuk menjadi penyihir, dia sangat ceroboh, lemah, dan terlihat sangat tidak mungkin akan menjadi penyihir waktu itu. Tapi ia tidak pantang menyerah dia terus belajar dan bekerja. Dia dijuluki si trainee yang pantang menyerah"

"Dengan kegigihan nya itu, aku merasa kasihan dan membantunya seusai jam pelatihan berakhir dan selesai piket membersihkan menara setiap hari"

"Huh? kenapa harus setiap hari?"

"Mm itu karena ketidakmampuannya menjadi penyihir. Bisa di bilang seperti hukuman?"

"Hey kejam sekali kau.."

The Blind Side Of This StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang