3. cemburu

827 16 0
                                    

.

.

.

Di 2Menit itu juga gua nginget sesuatu.
Yang bikin gua sedikit sakit sebenarnya.

Raya, yang sekarang sudah jadi senior ditempat tekwondo nya tidak pernah tau kalau gua suka sama dia. Bahkan sampai sekarang.

Atau mungkin dia tau? Tapi dia ga peka dan ga peduli? Dan mungkin dia ga nafsu sama bentukan badan gua?

Gua ga pernah berani ungkapin itu. yang terpenting, Raya selalu ada disebelah gua, jujur dia tuh udah kaya super hero bagi gua! Kalo dia disebelah gua, walau gua dihutan rimba seklipun mungkin gua bakal berani berani aja.

Sampai akhir nya kami masuk ke sekolah Menengah Dasar. Tepat nya saat itu kami diacara penyambutan mahasiswa/siswi baru.

Flashback:

"Na, liat dah"
Kata Raya antusias sambil nunjuk seseorang. Gua auto nengok lah, secara Raya jarang banget peduli sama sekitarnya.

Waktu gua nengok, gua cuma bisa neguk ludah, Raya nunjuk perempuan cantik, pokonya cantik banget lah. Beda sama gua yang ketara banget wibu nolep gini.

Raya gandeng gua buat ke Perempuan cantik tadi. Tanpa tau malu nya Raya langsung nyolek pundak perempuan itu

"e-eh.. Kenapa ya"

Perempuan itu menoleh, mata nya yang indah, bibir nya yang merah menawan, dan suara nya yang mengalun indah bikin gua insc aja bawaan nya. Ternyata Cinta pada pandangan pertama itu nyata, detik itu juga gadis ini mau gua butchy-in aja deh rasanya. Tapi gua tau pasti Raya juga suka sama dia. Apalagi Raya udah gua anggep Butchy gua selama ini, entah dia sadar atau nggak.

Waktu itu gua bingung sih mau crushin Raya atau Yaya. Tapi imajinasi gua labih dominan kalau Raya itu butchy gua, kadang gua juga berimajinasi kalau gua bisa kok butchy-in Yaya. Semenjak mereka bertemu gua jadi bingung.

Seperti yang lo semua tau, Raya sekarang lebih deket sama Yaya. Ternyata kami sekelas sama gadis cantik itu. Mereka duduk bareng, ngobrol bareng, bahkan di jam pelajaran pun kadang Raya ngajak Yaya ngobrol kok. Beda banget waktu sama gua, gua dibiarin ngelamun juga Raya ga peduli kalau dia sedang fokus sama dunia nya. Yaa walaupun gua tau, Raya itu sayang sama gua, dia udah anggap gua sebagai adik nya dan gak lebih.

Gua selalu merhatiin mereka berdua dari meja gua. Tatapan mata Raya yang natap Yaya selalu bikin gua meleleh. Didalam sorot mata itu ada perhatian dan cinta yang besar untuk Yaya, didominasi dengan tatapan memuja.

Gua tau Yaya gak akan mau dengan Raya, karna hubungan sejenis sangat tabu ditempat tinggal gua. Atau mungkin suatu saat? Saat Raya sudah menyerah mendapatkan Yaya ia akan melakukan sesuatu yang lebih? Secara gadis itu orang yang sangat kasar dan keras dalam diam. Gua tau itu.

Sampai saat ini, gua selalu cemburu ngeliat mereka berdua. Gua cemburu Raya ngedekatin Yaya, tapi gua juga cemburu kalau Yaya dengan senang hati meladeni Raya. Gua suka kedua nya. Kenapa kita gak Threesome aja.. Ray?

***

"mending lo tidur dari pada ngelamun aja"

Sautan itu terdengar, membuyarkan lamunan gua.

"ada masalah apasih, cerita lah"

Lagi, suara itu mendominasi ruangan kamar ini.

"Ray,"

Gak ada sahutan, gadis didepan gua malah menatap mata gua intens, menunggu lanjutan dari ucapan gua.
"lo tau kan gua suka sama Yaya juga"

Raya ngangguk "terus"

"kalau gua ngambil Yaya dari lo, apa lo akan marah? "
Mybe, itu pertanyaan terbodoh dan terkonyol yang pernah gua lontarkan untuk Raya.

Raya terkekeh, "gua bakal stres"

Katanya santay. "dan gua akan was was" lanjutnya.

"kenapa lo was was, Apa salah kalau gua suka sama Yaya?"

Gua sengaja bikin nada suara gua terdengar serius. Seperti dugaan gua, ekspresi wajah Raya langsung berubah. Dia menarik selimut nya dan hendak tertidur tanpa menghirau kan gua.

Gua gak tau.
Kalau ucapan gua malam itu akan berdampak kedepan nya.


TBC

my girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang