.
.
."Takara Mashiro lahir pada 2007. Pindah menuju Osaka pada tanggal 9 Maret lalu. Asal Indonesia. Kalau begitu, terimakasih penjelasanya. Mulai besok Takara sudah bisa bersekolah disini. " perempuan yang terlihat seperti paruh baya, dengan mata sipit nya tersenyum ramah.
Memang terlihat tidak ada yang mencurigakan, ketika Ray dan Kana mengubah semua identitas Nakasoya. Lahir pada 2007? Gila! Bahkan saat ini, jika mereka hidup dengan normal seperti dulu, mereka akan segera lulus dari sekolah menengah keatas.
***
"Kenapa ga homeschooling aja sih?! Lo ga takut kalo Yaya bakal ketemu orang baru, yang bakal bikin dia berubah? " kana menggertak malas.
"suara lo bisa kecilin dikit ga? Gimana kalo orang nya denger-.. "
"Ray! Dunia luar itu jahat buat dia. Lo gamau ngelindungi dia? Ga khawatir sm dia? Kenapa ga homeschooling aja gua tanya? "
"dia tetep butuh bersosialisasi. Gua mau dia tetep waras."
"lo selalu memutuskan sesuatu sesuai dengan apa yang lo mau Ray! Gapernah nanyain pendapat gua dulu. Kenapa gua harus selalu ngalah sama lo?! " Bantah Kana dengan mata memerah emosi.
Ray menghela nafas malas. "homeschooling? Kalo aja nanti ada sesuatu yang mencurigakan dikit dimata orang yang berkunjung kesini. Orang itu bisa aja nyebar alamat rumah ini, dan bikin laporan. Lo lupa? Hidup kita ini ga normal bangsat! Sex bebas antara kita bertiga juga udah dimana mana, dan lo masih ngide homeschooling?" Ray mencengkram bahu Kana.
"gua gamau ada seorang pun yang tahu alamat rumah ini, dan gua juga gamau Yaya jadi bego karna gapernah bersosialisasi. Tentang pertemanan nya nanti gampang, masih bisa gua urus. Jadi lo ga usah terlalu khawatir. "
"ya, maaf. Gua salah-.. "
Ceklek
"Mom, Dad.. "
Sebentar, Suasana menjadi hening.
"Yaya-.. "
Plakk
"Daddy sama Mommy berantem?" gadis itu tertunduk lesuh, membuat Ray segera menghampiri nya. Meninggal kan Kana disana.
"Takara, daddy pernah bilang kalo mau masuk kamar kita, kamu harus ketuk pintu dulu. Besok besok daddy gak mau kamu begini lagi. "
Gadis itu semakin menunduk dalam. "maaf dadd, aku ga kaya gitu lagi." ucap nya dengan nada lirih, membuat Ray sedikit terkekeh. "udah yu, nonton tv aja." ucap nya seraya merangkul Takara.
***
Malam ini Takara sedang berada disatu ranjang yang sama dengan Kana.
"Kara tahu kan kalau besok kamu sudah harus sekolah. " Bagai seorang ibu sungguhan, Kana membelai lembut surai hitam milik Nakasoya.
"iya mom." walaupun Takara terlihat seperti gadis bodoh yang tidak tahu apa apa, diam diam ia berfikir. Apakah ia bersekolah di sekolah baru nya? Mengapa ia baru didaftarkan sekolah sekarang. padahal setau nya, ini bukan tahun ajaran baru. Apakah sebelum ia mengalami amnesia, ia tidak bersekolah?
"mom, kara baru didaftarkan sekolah ya? Ini kan bukan tahun ajaran baru.. ?"
Mendengar itu Kana sedikit tertegun, tapi ia selalu mempunyai 1001 cara untuk berbohong.
"ya, ini sekolah baru Kara. Daddy selalu marah setiap dengar kalau kamu dirundung disekolah lama mu itu. " ucap Kana dengan santay.
"daddy dan mommy memang selalu pengertian sama Kara. " tiba tiba saja kedua mata bocah itu berbinar.
"Kara benar benar gak tau mau membalas kebaikan Daddy dan Mommy seperti apa. Kalian memang orang tua paling luar biasa didunia. "
Kana sedikit tersenyum, senyum miris lebih tepat nya. Diam diam ia menaruh rasa Kasihan pada Nakasoya. andai ia tahu seberapa besar dampak yang sudah ia dan Ray lakukan pada gadis itu.
"mom, makasih atas semua kasih sayang kalian, dan hal hal kecil yang membuat Kara tersentuh. "
Kana hanya membalas nya dengan senyum simpul. Memang Nakasoya sekarang lebih dekat dengan nya, dibanding dengan Ray. Mungkin karna sifat Ray yang sedikit dingin? Tapi jauh dari lubuk hati nya, Ray sangat mencitai Nakasoya dibanding diri nya sendiri.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
my girl
Short Story"cantikk" "lucuuu" Kata kata yang tidak pernah absen terlontar dari bibir seorang wanita, yg sedang menatap si teman sebangku. "Andai dia tau.. Betapa gw kagum sama semua hal tentang dia" Kata kata yang selalu terputar dikepala nya saat menatap gad...