15. kepindahan?

200 5 0
                                    


.

.

.

Tok tok

Klekk

"hay bu? Apa kabar? "

Elina sedikit terkejut sebenarnya.
Hari ini hari minggu, tiba tiba saja ada seseorang yang mengetuk pintu rumah nya. Saat Elina membuka kan pintu, ternyata diluar sana ada murid nya.

"R-Raya? Ibu baik nak, kamu ada perlu apa kesini? Pagi pagi sekali"
Jawab Elina, selaku walas XI 2.

Raya masih dengan senyuman nya.

"eh.. Oh iya Ray, masuk dulu sini"
Elina menarik lengan Raya masuk, sang empu hanya diam tanpa memudarKan senyum nya.

Di sofa panjang mereka duduk.

"ada apa Raya? Kenapa tidak kabari ibu dulu kalau mau kesini"

Tanpa menjawab, Raya mengeluarkan surat dan beberapa kertas dari tas nya.

"dan, Saya juga mewakili teman saya untuk undur diri. "

Dengan tergesa Elina langsung membaca surat dan beberapa kertas itu, Surat undur diri dari sekolah.

"lohh?? Kamu sudah ga masuk sekolah seminggu! tiba tiba mengunjungi rumah saya untuk memberi surat undur diri dari sekolah? Dimana Kana, kenapa kamu sendiri saja? Nakasoya juga kemana?" ucap bu Elina bertubi tubi, ia bingung. Seperti ada yang tidak beres rasanya.

Raya menghela nafas, tidak memudarkan senyum nya sedikit pun. "saya ga punya orang tua bu. Saya terpaksa mengundur kan diri karna saya tidak ada pilihan lain.. " Raya memasang wajah melas dengan senyum sendu.

Elina menelan saliva nya, ia memang tidak tau menahu tentang orang tua Raya selama ini. Dan Elina juga tidak pernah mencari tau siapa yang mendaftar kan Raya ke sekolah tempat nya mengajar.

"emang kamu kenapa Ray? Cerita sama ibu"

"selama ini saya dinafkahi oleh tante dan om saya, mereka orang tua nya Kana, saya menganggap mereka orang tua saya sendiri. Tapi sudah Dua bulan ini orang tua Kana tidak pulang dari Jepang, sibuk bekerja. Belum lama, Bawahan nya menyampai kan pada kami berdua untuk menyusul tante keJepang, mungkin saya dan Kana akan menetap disana bu. Karna orang tua kami mungkin melanjutkan bisnis diJepang. "

Jelas Raya PxL seDetail dan seMemungkin kan mungkin, Elina tidak menemukan raut kebohongan diwajah itu.

"Maaf. memang orang tua mu kemana, Ray? "

"ilang ilangan Haha" Raya terkekeh, benar benar tidak terlihat bersedih sedikit pun. Sebenar nya Elina sudah merasa kalau Raya aneh.. atau hanya perasaan nya saja?

Tidak mau bertanya lebih jauh lagi.

"kalau begitu nanti akan ibu urus surat undur diri ini. "

Hening sebentar, Elina sedang memikirkan kata kata dibenak nya. Raya dapat membaca raut wajah itu, jadi ia tidak melangkah kan kaki dari rumah ini terlebih dulu.


"Ray, kamu tau Nakasoya dimana? "

Pertanyaan yang sudah diduga.

"emang Yaya kemana bu? "

"ibu nanya kamu malah nanya balik sih? Kamu kan teman dekat nya. Jadi ibu harap kamu tau kabar tentang Yaya. "

"udah seminggu kita ga chatan atau apalah, saya sibuk mengurus kepindahan saya keJepang. Tapi Mungkin Nakasoya juga sibuk? Karna hari senin ia tidak masuk kan? " tanya Raya balik.

"nomor nya tidak aktif. "

"Maaf bu Elina, saya pulang dulu ya? Terimakasih untuk semuanya" Ray tersenyum.

Tidak menunggu jawaban ia langsung melangkahKan kaki menuju pintu.

Sambil berjalan, Raya tersenyum. senyum kemenangan, merasa puas karna ia fikir semua nya sudah Aman.










Tbc

my girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang