chapter 21 : stay by your side, dongsaeng

3.6K 36 14
                                    

Annyeong…. Huaaaa benar2berat sekali melanjutkan neorago! Karena banyak alasan. Salah satunya karena memasuki episode akhir, membuatku tak bisa tidur. Huhuuhu, tapi aku tahu setiap ‘hai’ selalu ada ‘selamat tinggal’ *ngaco!*. gomaweoyo buat aimeesist jagiya :*, mio_akiyama yang menangis karena kibum meninggalkan yuuna, anisha_rhea yang suka pada kibum, obizienka penulis ff yang hebat, dan semua orang yang sudah menyempatkan diri mau membaca ini. Udahlah. Gak usah banyak omong ne author! Kita baca aja yuuuukkk :)

Pict : kibum

            ---

*Yuuna POV*

Aku menutup tas terakhir. Aku mau pergi dari Korea. Aku masih punya visa, dan masa visaku masih panjang. Aku mau kembali ke Amerika. Aku sudah lelah menangis. Menghabiskan air mata dan tak ada gunanya. Tapi hanya itu yang bisa kulakukan untuk menghilangkan beban yang sekarang mengikatku. Aku menatap foto yang ada di samping tempat tidurku, aku merindukan appa. Appa…. Kau harus baik2disana. Aku tahu kau pasti bahagia dikelilingi bidadari cantik, tapi kau tak lupa padaku, kan?

“yuuna” aku mendongak dan mendapati donghae oppa menatapku, beranjak dari tempatnya berdiri menuju tempat dudukku “kenapa kau harus pergi? Karena kyuhyun?”

Pertanyaannya, haruskah kujawab, oppa? Bukankah semua sudah jelas tergambar di wajahku? Apakah aku harus mengatakan kyuhyun hanya boleh menjadi milikku? Hati ini sesak, oppa…. Menahan nafas selama itu aku tak sanggup lagi. Aku tak sanggup lagi ada di antara kalian, semakin aku melihat wajahnya, semakin aku tahu kalau aku begitu mencintainya.

“aku merindukan appa….” Kataku pelan hampir tak terdengar. Oppa mendekatiku dan memelukku. Aku berlindung di dadanya, mendengar detak jantung oppa yang menghangat mengikuti bagaimana dia bernafas.

“aku juga merindukannya, yuuna….”

“bisakah kita pergi menengoknya sebentar? Sebelum aku pergi ke Amerika?”

“tentu saja….” Donghae oppa menggandengku keluar

            ---

Kami berdiri di depan makamnya. Aku lama tak kemari. Aku kangen padamu, appa. Aku membutuhkanmu, tidak tahukah kau akan itu, appa? Oppa masih saja menangis ingin sekali lagi memelukmu, begitu juga aku. Appa, aku ingin kau meringankan semua bebanku sekarang. Omma tak ada disini. Aku terduduk disana. Aku selamat dari penyakit yang telah lama bersarang di tubuhku, appa, tidak tahukah aku sangat bahagia karena itu? Kenapa kau tak selamat juga, appa?

Bulir2air mata jatuh semakin deras saat aku melihat fotomu tergeletak di atas nisan putih. Aku tak bisa mengatakan apapun selain aku merindukanmu, appa. Kau selalu menghangatkanku disaat tak ada lagi matahari yang mau menyinariku.

“kyuhyun akan terikat, appa…. Aku begitu mencintai laki2itu hingga sulit bernafas karena sadar akan itu, appa. Tidak bisakah kau kembali kemari dan hilangkan rasa ini, appa? Aku bingung….” Suara sekarang berubah serak. Aku hampir tak dapat melanjutkan kata2itu. Aku sulit menjelaskan betapa aku sangat membutuhkanmu.

Aku merasakan tangan hangat donghae oppa memegang bahuku. Dia mengusapnya dengan lembut. Oppa menangis. Aku selalu tahu bagaimana berubahnya oppa saat dia mengingat appa. Appa yang bercita-cita menjadi penyanyi, mendukung oppa. Appa yang ingin anaknya merasakan suasana panggung. Tapi appa yang pergi tanpa bisa melihat sekalipun anak yang dicintainya ini berhasil mewujudkan mimpinya dan berdiri di atas panggung menari dengan tampannya.

“kapan kau akan kembali?” dia bertanya saat kami sudah ada di mobil.

“saat suasananya sudah berbeda, oppa. Aku tak ingin kembali kemari dalam waktu dekat. Kau tahu betapa hatiku berantakan” aku tak memandang wajah oppa saat mengatakannya. Aku terlalu berantakan saat ini.

Neorago [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang