Chapter 1

8 0 0
                                    

"Viraa!! " Teriak kembaran ku ituu.

"Apaan sihh, masih ngantuk tauu"

"Bangun, nantii telat"

"Ahh, iya iya aku bangun"

Kembaran ku tuh, udah bawel ngeselin. Setelah aku bersiap untuk pergi sekolah, kami makan bersama dengan bunda di ruang makan.

"Kau membangunkan ku terlalu awal"

"Lagian, kebo banget jadi orang"

"Udah-udah, kalian jangan berantem di saat makan" Bunda menyela keributan kita ketika sedang makan bersama.

Selesai makan

"Bunda, kami pamit pergi ke sekolah ya" ucap Vina.

"Bunda jaga diri di rumah yaa" sahut ku.

"Iyaa sayang" jawab bunda.

"Kalian juga hati-hati di sana ya" sambung Bunda.

"Siaap Bunda" sahut Vina dengan semangat sambil hormat kepada Bunda.

Setelah kami berpamitan dengan Bunda, Kami melangkah menuju sekolah.

Di sebabkan rumah kami tidak terlalu jauh dari sekolah, maka kami memutuskan berjalan kaki untuk pergi ke sana.

Sesampainya di sana, kami langsung menghampiri teman-teman kami.

"Hari ini ada guru baru loh" seru teman ku, Jesslyn.

"Ada murid baru juga" sambung Diva, teman ku yang lain.

"Oh ya, siapa?" tanya kembaran ku, Vina.

"Mana saya tau" jawab Jesslyn dan Diva dengan serentak.

Tak lama dari pembahasan itu, terdengar lah suara bel tanda masuk berbunyi. Kami semua pun langsung memasuki kelas.

Beberapa menit kemudian 2 guru masuk dengan di ikuti oleh 1 mahasiswa.

"Semua nya tolong di perhatikan yaa" ucap Guru kami menyita perhatian.

"Semuanya, hari ini kita kedatangan guru dan murid baru di kelas ini" sambung nya.

"Pagi semua, saya guru killer baru di sini" ucap guru baru itu.

"Panggil saja pak Rizal" sambung nya.

"Dan kita kedatangan murid baru di kelas ini?" sahut si Dosen.

"Salam kenal semuanya, nama saya Arroyyan Dylan Alfarizqi" ucap murid baru itu.

"Biasa di panggil Rizqi" sambung murid baru itu.

Istirahat

"Aduh-aduh, makanya jangan melawan, dasar anak yatim" ucap Lyn sang ketua geng sambil tertawa yg di susul dengan tawa temannya. Mereka berlima adalah pembuly di sini.

Para pembuly itu tertawa dengan sangat nyaring. Namun, tanpa mereka sadari Elvira telah meninggalkan mereka.

Ketika mereka sadari bahwa Elvira sudah tidak ada di hadapan mereka lagi. Mereka sangat kesal dengan kejadian itu.

Saat Elvira sedang berjalan menuju ke UKS, Elvina datang dan terkejut melihat keadaan kembarannya yang sudah babak belur.

"Apa yang terjadi padamu? " tanya Elvina kepada kembarannya.

"Habis jatuh dari tangga" jawab Elvina sekena nya.

Ia terpaksa berbohong kepada Elvina agar kembarannya itu tidak khawatir dengan nya.

"Jatuh dari tangga kok bisa babak belur begini" tanya Elvina curiga.

"Ya sudah kalau kamu gak percaya" jawab Elvira dengan singkat, kemudian ia pergi begitu saja dari kembarannya dan menuju ke UKS.

[ Si kembar ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang