Disini lah sekarang Rena dan Alisa berada,ruang BK.
Keduanya duduk bersampingan,dengan guru BK didepan.
"Nama kamu siapa?" tanya guru BK itu pada Rena.
"Rena Bu," guru itu langsung mencatat nama Rena dibukunya.
"Oke,sekarang jelaskan awal mulanya," tudep guru itu.
Kenapa beliau tak menanyakan nama Alana seperti yang ia lakukan pada Rena? jawabannya karna guru itu sudah tau nama Alana.
Dan guru dengan bernama bu Tusem tadi sudah pergi kembali ke kelas setelah mengantar keduanya ke ruangan ini.
Alana mulai menjelaskan,tapi yang dijelaskan gadis itu sangat merugikan nama Rena. Jelas Rena tak terima,ia langsung membalasnya.
"Ga bu! bukan seperti itu,karna sebenarnya dia gangguin temen saya,yah saya ga bisa diem aja dong.Coba ibu jadi saya,temen ibu ditindas ibu terima ga? Oh atau gini deh,misalnya anak ibu yang perlakuan tak pantas disekolah,ibu terima? pasti enggak dong,sama halnya kaya saya," jelas Rena panjang lebar.
Guru itu terdiam, "Ibu guru BK kan? pasti tau peraturan sekolah ini,kalo ga boleh ada tindakan bully atau menindas satu sama lain? jadi disini terbukti kalo Alana yang bersalah," lanjut Rena.
Perkataan Rena ada benarnya juga,ia selaku guru BK sangat tak menyukai adanya tindakan bullying.
"Baiklah,kalo dari penjelasan kalian Ibu paham semua awal mula masalah ini,Ibu tidak mau membela tapi untuk Alana kelakuan kamu sudah melanggar peraturan sekolah,tindakan bullying tidak boleh dilakukan disekolah ini dan itu adalah peraturan dari Daddy kamu sendiri," tegur guru itu pada Alana.
"Tapi Bu--"
"Udah deh kalo salah sih ngaku aja kali," sindir Rena menyela ucapan Alana.
"Dan untuk kamu Rena,tindakan kamu benar dan sudah tepat namun dengan bertengkar tidak baik,hal itu juga tak diperbolehkan disekolah sini.Kamu bisa saja bicara baik-baik,menegur misalnya? atau melapor langsung ke saya atau guru lain,jadi kesimpulan nya disini kalian berdua sama sama salah,Alana melanggar peraturan dan kamu juga melanggar," guru itu menegur Rena juga.
"Kalian paham kan yang saya ucapkan?"
Alana maupun Rena mengangguk,ah ralat hanya Rena saja sedangkan Alana enggan mengangguk.Ia tak suka disalahkan,lagian ini sekolah milik daddynya jadi suka suka nya dong melanggar peraturan.
Siapa memangnya guru ini berani menegurnya?
"Sebagai hukuman nya karna kalian sudah membuat keributan dikelas tadi,kalian mendapatkan hukuman,yaitu membersihkan seluruh toilet yang berada di sekolah ini, Paham?"
Mata Alana melebar,apa membersihkan? nih guru ngelawak ya?
"Kok gitu Bu? toilet FHS banyak ga cuma satu dua tapi lebih," protes Alana.
"Jangan banyak protes Alana,ini hukuman untuk kalian," ucap guru BK.
"Saya ga mau Bu! saya anak pemilik sekolah ini loh kalo Ibu lupa," tolak Alana diiringi sindiran.
"Terus gue harus bilang W.O.W gitu? Ga usah pakek kekuasaan lo! hukuman tetap hukuman jadi terima aja," kata Rena.
"Diem lo!" sentak Alana,emosinya mulai memuncak.
"Alana,saya tau kamu anak pemilik sekolah ini,tapi maaf kamu dimata saya hanya seorang murid,sama seperti yang lainnya,mungkin guru lain begitu.Kalo memang kamu tidak mau melaksanakan hukuman ini,saya akan kasih kamu dua pilihan.Saya panggil Daddy kamu atau bersihkan toilet?"
Deg
Alana menegang jika sudah bersangkutan dengan daddynya,memikir sebentar akan ucapan guru BK itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAZEYY(On Going+Revisi)
Fantasy(CERITA DIPRIVAT,FOLLOW TERLEBIH DAHULU) Dibully bunuh diri❌ Dibully deketin daddynya dong✔ ---- "Dibully sama anak pemilik sekolah yang terkenal keluarga kaya raya? Kok nangis? deketin daddynya dong biar pro!" -Razey A.G "Uang saya banyak,apapun ya...