02

11.5K 1.3K 20
                                    

Deem duduk di dekat jendela kamar, dia melihat langit malam bertabur bintang hingga suara pintu terbuka menyadarkan Deem dari lamunannya.

Dia bisa melihat ibunya berdiri di dekat pintu dengan senyum kecil di bibirnya.
"Boleh ibu masuk nak ?" Tanya ibunya.

"Tentu ibunda, masuk lah" Deem menarik satu kursi untuk ibunya.

Ibu Deem berjalan masuk lalu duduk di dekat putra bungsunya ini.
"Langit yang indah" ujar Deem.

"Ya, tidak biasanya langit di penuhi taburan bintang sebanyak ini" kata ibu Deem merespon kata-kata anaknya.

Deem melirik wajah ibunya, Deem tau ibunya tidak lah sekuat itu melepaskan putra nakal kesayangannya ini untuk di bawa pergi ke tempat asing.

"Kami orang tua yang buruk" gumam ibu Deem.

Deem mengigit bibirnya lalu dia memeluk ibunya erat.
"Ibunda! Tolong jangan berpikir demikian.. aku ingin kerajaan ini tetap berjalan dengan semestinya maka dari itu biarkan aku membantu rakyat!"

Ibu Deem memeluk balik putranya.
"Tolong jangan lakukan ini, bicara lah pada raja Kathar sebelum semuanya terlambat.. " ibu Deem menangis.
" ..ayah mu pun akan mengerti, mari pikirkan cara lain"

Deem tersenyum kecil, dia melepas pelukannya lalu mengusap lembut air mata ibunya.
"Ibunda.. kita sudah mencoba tapi kita berada di ambang kehancuran jadi ijinkan aku berbakti pada kalian dan di kenang oleh rakyat ku, aku yakin raja Kathar orang yang baik.. keputusan ku untuk bersedia menjalin ikatan antar kerajaan sudah tepat jadi jangan berpikir kalau aku di jual untuk kepentingan kerajaan Abhiyoda"

"Deem.. " ibu Deem menggenggam erat kedua tangan putranya lalu mengecupnya bergantian.
" ..tolong percaya kalau kami sangat mencintai mu"

Deem mengecup balik kedua tangan ibunya.
"Aku sangat percaya, kalian keluarga terhebat ku.. sehat selalu ibunda, jangan terlalu memikirkan diri ku.. aku akan baik-baik saja"

Keesokan harinya, Deem membawa barang-barangnya ikut menaiki kendaraan milik raja Kathar.

Deem berpamitan pada rakyat dan keluarganya, mereka mengantarkan Deem dengan penuh haru karena pangeran satu ini sangat lah merakyat.

Raja Kathar tersenyum melihat ketulusan Deem pada rakyatnya, dia mencoba mengajak Deem bicara saat kendaraan raja sudah keluar dari wilayah kerajaan Abhiyoda tapi Deem tidak merespon pertanyaan raja Kathar, raut wajahnya terlihat bingung.

"*Yang mulia, sepertinya pangeran Deem tidak mengerti bahasa kita" ujar pelayan pribadi raja Kathar atau sering di kenal dengan nama Ammar.

"*Oh begitu, ku pikir dia mengerti karena ayahnya bisa bicara bahasa kita .. ah, bagaimana caranya aku mengobrol dengannya ?" Tanya Ammar.

Pelayan pribadi Ammar menyarakan Ammar untuk memakai gesture tubuh dulu, dia akan meminta ahli bahasa untuk mengajari Deem bahasa Kathar setibanya mereka di kerajaan nanti.

Sejujurnya Ammar menguasai cukup banyak bahasa tapi karena kerajaan Deem terbilang baru dan berada di daerah tropis dengan hutan hujannya jadi lah Ammar tidak bisa berbicara dalam bahasa kerajaan Abhiyoda tapi melihat wajah bingung Deem membuat Ammar gemas sendiri.

"*Pangeran Deem.. kamu bisa memanggil aku Ammar, AM-MAR" kata Ammar memperjelas namanya.

Deem memiringkan kepalanya sedikit.
"A.. Ammar ?"

Ammar tersenyum.
"*Ya.. Ammar, aku suka kamu menyebut nama ku"

Pelayan Ammar mengelengkan kepalanya.
"*Jangan menyebut nama raja sesuka hati mu, tidak boleh!" Pelayan raja bernama Yanza ini menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"*Hei.. biarkan saja, lagi pula dia akan segera ku nikahi"

"*Tetap saja paduka.. peraturan istana menyebutkan kalau nama raja tak boleh sembarangan di ucapkan tanpa embel-embel kehormatan"

"*Ck, kamu selalu membahas peraturan-peraturan yang sebenarnya tidak lah terlalu penting"

"*Yang mulia semua peraturan itu penting! Ya ampun Anda selalu menyepelekan hal kecil!"

"*Ya.. ya, maaf"

Deem hanya bisa diam menonton pembicaraan yang dia sendiri tidak mengerti bahasanya.
'Apa yang mereka katakan ? Aku sama sekali tidak memahami satu kata pun.. Um, apa tadi ? Ammar itu bukannya nama raja Kathar ini ? Atau itu ada arti lagi dalam bahasa mereka.. Ah, semua ini membuat kepala ku sakit' batin Deem bertanya-tanya.

.
.

Bersambung ...

Anthurium (TAMAT, Mpreg 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang