Ammar membawa Deem kembali ke kamar, dia ingin bicara empat mata bersama Deem tanpa gangguan dari orang lain.
Ammar duduk berhadapan dengan Deem di atas kasur lalu menggenggam lembut kedua tangan Deem.
"Katakan yang mulia Deem, kalau kita mencabut tanaman itu apakah kehamilan mu tidak akan terjadi ?" Tanya Ammar.Deem mengusap-usap pelan jari Ammar di tangannya.
"Seperti yang ku katakan, Anda akan sulit percaya tapi sekarang aku tengah hamil.. "Ammar tidak terlalu terkejut dengan hal itu karena dia sudah mendengar rumor kalau orang terpilih dari kerajaan Abhiyoda tempat asal Deem memang sekali berhubungan akan mudah hamil, itu sebabnya Ammar meminta Deem menjadi permaisurinya berkat kesuburan itu sekaligus mengikat hubungan antara kerajaan.
" ..mencabut tanaman itu berarti aku akan mengugurkan janin di perut ku, memiliki anak yang sama seperti itu sebagai penerus mu tidak lah menguntungkan yang mulia, dia akan jadi bahan rebutan"
Ammar menghela nafasnya berat.
"Aku tau, kerajaan ku memang tidak pernah di pimpin oleh orang yang memiliki keajaiban seperti mu yang mulia Deem tapi mencabut tanaman itu berarti kita sudah membunuh satu nyawa dan dalam kepercayaan ku hal itu adalah dosa besar " ujar Ammar.Deem menatap Ammar.
"Jadi aku harus apa yang mulia ?"Ammar tersenyum kecil.
"Mari pertahankan dia.. lalu buat adik lagi untuknya"Blush!
Rona merah muda menghiasi pipi Deem."Ak-aku akan berusaha membuat banyak anak untuk mu yang mulia sampai salah satunya bisa menjadi penerus mu !"
Ammar terkekeh pelan, dia perlahan menyatukan dahinya dan Deem.
"Mari pikirkan itu nanti yang terpenting sekarang, aku mau kamu dan bayi kita sehat""Hm," Deem mengangguk pelan.
Setelah pembicaraan mereka selesai dengan baik, Ammar meminta dokter istana memeriksa kandungan Deem dan benar saja Deem saat ini tengah hamil.
"Saya dengar orang terpilih dari kerajaan Abhiyoda mudah hamil melalui berkat dari roh leluhur dan akan melahirkan pada bulan ke 7 secara prematur karena memang perut yang mulia Deem tidak se'elastis seorang wanita .. yang mulia Ammar, tolong berikan nutrisi yang baik untuk yang mulia Deem karena kandungannya sangat jauh berbeda dari kandungan normal lainnya" kata dokter istana yang langsung di iyakan oleh Ammar.
"Baik, saya permisi dulu.. nanti saya buatkan resep obat juga vitamin untuk yang mulia Deem"
Deem tersenyum manis.
"Terima kasih dokter" dokter menunduk singkat lalu berjalan keluar dari kamar Ammar."Pada bulan ke 7 ya dia lahir ? Bagaimana Deem.. apa kamu setuju untuk mengadakan pesta pernikahan kita satu minggu lagi, aku tidak sabar untuk mengumumkan berita bahagia ini ?"
Deem mengangguk pelan.
"Hm, aku setuju""Baik...akan ku bicarakan dengan Yanza, akan segera ku undang dan ku jemput orang tua mu kemari"
"Terima kasih yang mulia"
Ammar mengusap pelan pipi Deem.
"Istirahat lah, aku segera kemari setelah pekerjaan ku selesai""Hm," Deem mengangguk.
Ammar sejujurnya berat meninggalkan Deem seorang diri tapi dia masih punya banyak pekerjaan yang tak bisa Ammar tunda lagi..
.Bersambung ...
![](https://img.wattpad.com/cover/328895237-288-k717136.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Anthurium (TAMAT, Mpreg 18+)
NezařaditelnéTakdir.. Apakah ini takdir yang harus Deem jalani ? Atau memang harus seperti ini ?