14

6.3K 922 36
                                    

"Saya sudah membuat daftar beberapa kerajaan yang ingin mengikat hubungan secara keluarga bersama Anda yang mulia.. yang pertama, keluarga bangsawan Fauthur dari kerajaan Samtuh.. kedua keluarga bangsawan Rosilitte dari negeri Oumtras.. " Yanza membaca daftar nama keluarga bangsawan yang menawarkan anak mereka pada Ammar.

Total ada 8 Puteri dari kerajaan lain dan ada 2 anak dari pemerintahan Presidensial.

Ammar hanya diam sembari membaca berkas penting di atas meja kerjanya.

"Yang mulia ?" Panggil Yanza pelan.

"Ya" jawab Ammar.

"Semua sudah ku laporkan pada Anda yang mulia"

Ammar melihat Yanza.
"Tentang apa ?" Tanya Ammar yang langsung membuat Yanza mengelus pelan dadanya.

"Aku tau Anda mendengarkan apa yang ku katakan tapi Anda pura-pura mengabaikan ku.. yang mulia, Anda tau hubungan politik itu sangat perlu" ujar Yanza.

"Jaman sudah Modern teman ku Yanza, kau tau perubahan bisa saja terjadi"

Yanza menaruh tabletnya di atas meja raja, Ammar menatap tablet milik Yanza yang menampilkan lambang kerajaan Kathar.
"Yang mulia.. Anda lupa kita masih menganut sistem kerajaan dimana kekuatan politik terbesar adalah ikatan antar negara melalui pernikahan"

Ammar membalik tablet Yanza kearah pelayannya ini.
"Apakah kamu lupa bagaimana sulitnya aku mendapat persetujuan dari petinggi istana untuk bisa melamar Deem.. maka beri aku waktu untuk memikirkan hal ini dan lagi aku belum sepenuhnya menikmati hari ku bersama dia setelah menikah"

Yanza mengambil tabletnya, dia terlihat mencari sesuatu lalu kembali menaruh tabletnya di atas meja Ammar.
"Rekomendasi dari ku yang mulia.. putri Liliana dari kerajaan Lunaria, dia pintar paham akan politik dan tentu saja sangat cantik"

Ammar tersenyum kecil.
"Ya, tolong simpan dulu rekomendasi mu.. " Ammar mendorong pelan tablet Yanza kembali pada pelayannya ini.
" ..bisakah kamu keluar dan biarkan aku menyelesaikan pekerjaan ku ?"

Yanza mengambil tabletnya lalu menunduk singkat.
"Permisi yang mulia" pria ini melangkah keluar dari ruangan Ammar.

Setelah pintu tertutup rapat, Ammar menyentuh kepalanya.
"Kami baru sehari menikah secara resmi tapi kenapa semua orang menawarkan selir pada ku .. hah, benar-benar tidak tau waktu" kata Ammar dengan nada sedikit kesal.

.
.

Yanza berjalan di selasar istana seraya bicara sendiri tentang Ammar yang tidak bisa memutuskan siapa yang akan menjadi selirnya.

Ocehan Yanza ini tidak sengaja di dengar oleh Deem yang saat itu berpapasan dengan Yanza.

"Um, maaf"

Deg.
Yanza langsung menoleh dan benar saja Deem berdiri di dekatnya bersama pelayan pribadi Deem.

"Ah, maafkan aku yang mulia.. aku tidak melihat kehadiran mu tadi!" Yanza menundukkan kepalanya.

"Ya, tidak apa-apa.. aku ingin bertanya, kenapa kamu terus bicara hal yang sama tentang selir raja ?"

"Ma-maaf.. aku tidak seharusnya membicarakan hal ini yang mulia tapi aku baru saja melaporkan daftar nama para calon selir raja" kata Yanza.

Deem tersenyum kecil.
"Benarkah ? Boleh aku melihat siapa saja orangnya.. siapa tau aku bisa membantu raja memilih selirnya"

Yanza tersenyum kaku.
"Apa Anda mau melihat daftarnya yang mulia ? Aku punya fotonya juga"

"Hm, boleh" jawab Deem masih dengan senyuman di bibirnya.

.
.

Bersambung ...

Anthurium (TAMAT, Mpreg 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang