Tak di Hargai

342 13 0
                                    

Bab 5

Arga dan Elsa kini sudah berada di meja makan. Keduanya sudah bersiap untuk makan malam bersama dengan keluarga besar. Yang terdiri dari kedua orang tua Arga dan juga Elsa. Makan malam ini di lakukan dalam rangka mempererat kekeluargaan di antara kedua belah pihak. Mengingat sangat jarang sekali mereka bisa berkumpul seperti ini karena kesibukan masing-masing.

Tak hanya itu. Makan malam ini pun sekalian untuk mengenalkan istri kedua Arga. Yang mereka pun mengenalnya siapa Azizah itu.

Kedua keluarga Arga dan Elsa memang sangat akur selama ini. Mengingat kedua orang tua mereka dahulunya sudah saling mengenal karena merupakan rekan bisnis.

Kisah cinta Arga dan Elsa selama ini sangat indah. Terasa tidak ada ujian sama sekali.  Namun setelah Elsa di vonis oleh Dokter tidak akan bisa memiliki anak. Saat itu juga dunia pernikahan ini di goncang dan di uji dengan dahsyat.

"Duduk disini Nak." ujar Ibu Henny lemah lembut pada Elsa. Sikapnya berbeda sekali ketika bersama Azizah.

"Iya Mam."

Elsa duduk dengan manja di samping Ibu mertuanya. Begitupun dengan Arga yang kini duduk di samping Ayah dari Elsa. Yang merupakan sosok pria yang selama ini selalu menyayanginya.

"Bagaimana kabarnya mantu kesayanganku? Kamu sekarang terlihat lebih tampan saat kita sudah lama tidak bertemu," ujar Ayah Elsa seraya menepuk pundak gagah Arga.

"Baik Pih. Ah Papi bisa aja. Papi juga makin tampan dan gagah!" Puji Arga.

"Memang tidak salah Elsa memilih suami seperti mu. Baik dan juga sayang pada kami," sahut sang Ibu Elsa seraya tersenyum.

"Saya juga sangat beruntung memiliki mantu yang cantik dan baik seperti putri anda!" puji Ayah Arga pada kedua orag tua Elsa.

Semuanya tertawa bahagia. Elsa dan Arga saling bertatapan lalu tersenyum penuh bahagia.

"Ah kalian memang berjodoh." Sahut Ayah Elsa.

"Iya kalian memang setara. Saling beruntung. Tidak seperti menantu keduaku." ujar Ibu Henny. Membuat gelak tawa semua orang begitu teriring. Menertawakan status Azizah yang berasal dari kalangan pembantu.

Kecuali Arga. Saat ini pria tampan itu terdiam tak  ikut menertawakan sang istri keduanya tersebut. Entahlah ada rasa kasihan di hatinya.

Namun ini memang manusiawi bukan? Bukan karena Ia sudah mencintai Azizah. Tidak sama sekali. Dan tidak akan pernah.

"Lagi pula kamu gak bisa apa Arga cari wanita yang sedikit berkelas? Kenapa harus memilih anak pembantu!" Sahut sang Ayah yang kini duduk dengan begitu gagah.

Arga terdiam. Namun kini Elsa yang berbicara dengan lantang. "Karena Aku yang menyuruhnya Ayah. Aku tak ingin jika Mas Arga memilih wanita yang lebih dariku. Karena Aku takut Ia berpaling dariku. Setidaknya jika dengan anak pembantu. Mas Arga tidak akan mungkin tertarik  pada wanita rendah seperti itu."

Arga masih terdiam. Tak ada yang merasa aneh padanya. Karena Ia memang jarang sekali berbicara. Namun semua orang kini kembali tertawa kecil saat mendengar perkataan Elsa.

"Tenang saja Tuan Abyas. Arga menikah dengan wanita tersebut hanya untuk sementara. Setelah wanita tersebut melahirkan seorang anak. Maka Arga akan menceraikannya. Lalu anak itu akan menjadi anak Arga dan juga Elsa," ujar Ayah Arga.

"Benar jeung. Arga akan setia pada Elsa. Hanya saja kali ini memang kesepakatan mereka berdua. Jangan khawatir. Saya pastikan Arga akan selalu menjaga perasaan Elsa. Dan jangan khawatir. Toh pernikahan ini hanya bersifat sementara."

Tanpa mereka ketahui. Kini ada seorang wanita cantik yang tengah berderai air mata karena mendengar pembicaraan mereka. Azizah kini menangis di pojokan seraya menutup mulutnya. Agar isakan tangisnya tak terdengar.

Terpaksa Menikah Dengan Majikanku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang