Mulai Jatuh Cinta

263 11 0
                                    

Bab 12

Arga kini tengah bersiap untuk pergi ke kantor. Seperti biasa Ia sarapan di temani Azizah di sampingnya.

Saat ini Azizah terlihat cantik dengan rambut yang masih basah karena habis keramas dan bangun kesiangan. Semalam keduanya kembali meregut keindahan cinta. Saat ini Azizah dengan percaya diri membuka jilbabnyq di depan Arga. Mengingat tidak ada pembantu laki-laki disini. Kecuali supir dan juga satpam serta petugas kebun yang bertugas di luar. Jadi tidak ada laki-laki ke rumah ini.

"Cantik sekali istri Mas ini. Lebih cantik kalau wajahnya polos seperti ini tanpa makeup." ujar Arga menggoda seraya mengelus pipi Azizah.

"Mmm Mas bisa aja. Mas juga ganteng sekali. Apalagi kalau udah pake kemeja kaya gini." ucap Azizah seraya bergelayut manja di bahu Arga. Rasa malu dan gugup serta canggung kini seakan perlahan hilang. Ia sudah mulai nyaman dengan kehadiran Arga yang kini sudah Ia anggap sebagai suami untuk selamanya.

Tak salah bukan? Karena memang Arga adalah suami sahnya di mata agama dan juga negara. Serta Argapun yang mengatakan bahwa Ia tidak akan membuangnya.

"Meski Mas jauh lebih tua darimu?"

"Hehe iya gapapa Mas. Toh Mas ganteung bahkan tidak terlihat sudah berumur 36 tahun."

"Hmmm... Masa iya sayang? Lalu kenapa di hari pernikahan kita istri Mas ini sampai pingsan karena tidak makan berhari-hari?"

"I-itu karena Zizah.. "

"Karena tidak mau menikah dengan Mas kan? Karena Mas tua kan? Dan sudah punya istri kan? Hmmm sudah Mas tebak pikiran anak kecil sepertimu!" Ledek Arga memotong pembicaraan Azizah.

"Iihh Mas ko bilang Zizah anak kecil sih!"

"Ya memang anak kecil kan?"

"Ya udah deh Zizah sekarang panggilnya Om aja bukan Mas." Ledek balik Zizah seraya tersenyum.

"Apa hmm berani yaa sekarang yaa?" Arga menggelitik Azizah hingga membuat Azizah tertawa.

"Ampun Mas ampuunn!"

"Hmmm Om akan memakanmu lagi sebagai hukumannya."

Azizah semakin tertawa lepas. Arga kini mengangkat tubuh Azizah hendak membawanya kembali ke kamar. Azizah menjerit seraya tertawa.

Namun suara seseorang kini mengagetkan keduanya. Suara seorang wanita yang kini tengah menatap keromantisan keduanya sejak tadi.

"Mas!"

Arga dan Azizah menoleh. Seketika keduanya terdiam. Di lihatnya kini Elsa tengah mematung dengan raut wajah yang terlihat terkejut dan air mata yang berlinang menelusuri pipinya.

Arga kini menurunkan Azizah dengan pelan. Lalu Ia menghampiri Elsa yang kini tengah menahan cemburu dan rasa marah.

"Sa-sayang kenapa kamu sudah pulang? Bukannya lagi di US kan?" tanya Arga Panik.

"Oh jadi begini ya Mas kalau tidak ada Aku. Mas bisa bermesraan dengan anak pembantu mu itu!" ucap Elsa dengan nada bicara yang bergetar serta tatapannya menghunus tajam ke arah Azizah.

"Aku bisa menjelaskannya sayang!"

Elsa menangis. Ia pergi menuju ke kamarnya di ikuti oleh Arga yang mengejarnya. Sedangkan Azizah kini berdiri mematung. Rasanya sakit sekali saat melihat Arga begitu mengkahwatirkan perasaan Elsa. Hingga mengejarnya tanpa memperdulikan dirinya. Tanpa terasa kini air matanya mengalir membasahi pipi. Kehadiran Elsa. Membuatnya kembali di rundung keraguan bahwa Arga akan menjadikan istrinya selamanya.

Kini Aizah memasuki kamar. Ia menangis disana tanpa suara. Namun hatinya jangan di tanya lagi. Sakit tak bertepi.

Sedangkan Arga kini tengah meminta maaf pada Elsa. Ia mengusap air mata istri pertamanya itu dengan penuh rasa cinta. Ia pun tak mengerti bagaimana perasannya kini. Disisi lain Ia sudah mulai jatuh cinta pada Azizah. Disisi lainpun Ia masih mencintai Elsa. Wanita yang telah menemaninya selama tujuh tahun lamanya.

Terpaksa Menikah Dengan Majikanku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang