Sakit

333 12 0
                                    

Bab 6

"Ah Bibi jangan bicara sepeti itu Bi. Panggil saja Aku Zizah seperti biasanya." ujar Zizah yang kini tengah berdiri di depan Bi Yati.

"Tapi kan kamu sekarang udah jadi istri Tuan Arga."

"Sudah ah Bi. Pokoknya panggil Aku Azizah saja."

Bi Yati tersenyum. Ia sangat mengenal sosok Zizah. Bahkan Ia sudah mengaggapnya seperti anak sendiri. Mengingat kepribadian Azizah yang begitu baik, sopan dan juga menyenangkan.

"Baiklah Zizah. Mau bikin apa Nak?"

"Mau bikin jus Alpukat buat Non Elsa Bi."

"Baiklah. Sini bibi bantuin." ucap Bi Yati karena merasa kasihan terhadap anak dari sahabatnya itu. Dia tahu Azizah saat ini tengah bersedih. Menjadi istri dari seorang Arga memang pasti tidak mudah. Karena kasta keduanya sangatlah berbeda.

"Makasih ya Bi." ujar Azizah saat Jus itu sudah selesai di buat.

"Sama-sama Zizah."

"Aku ke depan dulu yaa Bi."

"Iya Zah."

Azizah kini melangkah menuju ruang makan kembali. Di lihatnya Arga kini tengah bermesraan dengan Elsa. Kepala Elsa kini berada di bahu gagah Arga. Sedangkan kedua orang tuanya. Kini tengah berbincang-bincang hangat.

Brak

"Astagfirullahaladzim."

Minuman Yang di ambil Azizah kini tumpah saat kakinya tak sengaja tersandung pada lantai karena tak fokus. Hingga gelasnya pecah dan  berserakan di lantai.

"Ya ampun kenapa ini. Gak bisa apa kamu hati-hati. Ceroboh sekali!" ucap Ibu Henny seraya menghampiri Azizah.

Azizah tertunduk dan bergetar karena takut. "Ma-maaf Bu."

"Ya ampun kamu ini. Bikin ulah di makan malam keluarga besar kami!" Sahut Ayah Arga dengan  suaranya yang tegas dan membuat dirinya semakin ketakutan. Pria berwajah tegas dan gagah itu selalu berhasil membuat siapa saja yang menatapnya segan dan takut. Apalagi kini Ia di marahi oleh pria yang paling berkuasa di rumah ini.

"Saya akan membersihkannya Bu, Pak."

Namun saat hendak membereskan. Tiba-tiba seseorang menyeretnya dengan kasar. Tangan Arga kini menggenggam erat pergelangan tangannya hingga membuatnya meringis kesakitan.

"Sini kamu. Malu-maluin saja."

Arga menyeret Azizah menuju kamar. Semua orang menertawakannya dengan jahat. Termasuk Elsa.

"Lepasin Mas sakiitt!" Rintih Azizah seraya menangis.

Arga melepaskan cengkraman tangannya di Azizah. Raut wajahnya terlihat kesal. Sungguh berbeda seratus delapan puluh derajat saat pertama kali menikah. Lebih tepatnya saat belum terbongkar tujuan Arga sebenarnya menikahi Azizah.

Kini keduanya sudah berada di dalam kamar.

"Kamu menghancurkan makan malam penting ini!" Suara Arga meninggi satu oktaf. Seraya menatap tajam Azizah.

"Maaf." Hanya itu yang keluar dari mulut Azizah seraya terus menunduk. Dengan air mata yang kini menumpuk di pelupuk matanya.

"Tidak bisakah kamu tidak membuat ulah. Aku sangat kesal dengan tingkahmu yang masih kekanak-kanakan. Ingat kamu sekarang sudah menikah denganku. Jadi jaga sikapmu itu."

Azizah terdiam. Namun Arga masih kesal dan masih ingin memarahinya.

"Sekarang Aku sudah kehilangn moodku. Dan semua ini karena kamu!" Teriak Arga.

Terpaksa Menikah Dengan Majikanku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang