Melayani Suami

375 11 0
                                    

Bab 10+

"Temani Aku tidur disini!" ujar Arga seraya menepuk kasur sebelahnya.

Azizah merasa canggung. Kini Ia sudah memakai baju yang di suruh Arga untuk di pakainya. Baju lingeri dengan bahan yang kurang. Sehingga lekuk tubuhnya terlihat jelas oleh mata Arga.

Tak di pungkiri. Arga begitu memuja kecantikan yang di miliki oleh istri keduanya itu. Kulit yang sangat putih. Mata yang indah. Serta rambut yang terurai panjang kesukaannya. Bahkan kecantikan Azizah mengalahkan kecantikan Elsa yang merupakan seorang artis dan model papan atas. Azizah memiliki wajah yang cantik alami. Meski tanpa polesan makeup dan skincare yang mahal.

Setelah kejadian ketika itu. Dimana Azizah mengetahui pasti tujuan menikahinya. Ia tak pernah lagi melakukan ibadah terindah ini bersama Azizah. Kecuali malam itu. Malam yang  penuh paksaan dan menyisakan tangisan bagi Azizah.

"Jangan sungkan ataupun takut. Aku ini suamimu."

Arga kembali meyakini Azizah yang tampak segan berada di dekatnya. Akhirnya Azizah menurut. Dan kini Ia sudah berada tidur di sebelah Arga.

"Maafkan Aku jika saat itu Aku menyeyubuhimu dengan kasar. Saat itu Aku emosi. Aku berjanji tidak akan melakukannya lagi," ujar Arga seraya mengelus puncak kepala Azizah. Lalu menataonya dengan penuh cinta.

Deg

Azizah terkejut. Untuk pertama kalinya setelah akhir-akhir ini Ia selalu bwrseteru dengan Arga. Laki-laki yang menjadi suaminya itu kembali bersikap lembut padanya.

Sandiwarakah ini? Atau benar-benar permintaan maafmu? Atau apa? Aku tak tahu hatimu Mas. Tapi dengan mu yang seperti ini. Membuat hatiku akan semakin terjerat cinta olehmu meski Aku tak mau.

"Iya Mas. Tidak apa-apa."

"Mulai saat ini. Anggap Aku suami mu untuk selama-lamanya. Kita tidak tahu bagaimana takdir ke depannya. Yang pasti saat ini jangan menganggapku lagi orang jahat. Jangan menganggapku orang yang hanya memanfaatkanmu saja. Anggaplah Aku sebagai suamimu. Pria yang akan menjagamu dan melindungimu."

"Bagaimana bisa Mas? Sedankan Aku... "

"Shuuuttt... Kumohon diamlah. Jangan berpikir macam-macam."

Azizah mengangguk. Tanpa di sangka. Arga kini melayangkan ciuman di keningnya penuh cinta. Tangannya mengelus rambut panjang nan halus itu. Lalu Arga memeluk Azizah. Mendekap tubuh mungil itu ke dalam pelukannya.

Dan malam ini. Keduanya menikmati malam indah seperti malam pertama. Malam yang begitu indah hingga membuatnya melayang ke angkasa.

"Tetaplah disisiku. Aku selalu merasa kesepian. Banyak orang-orang di sekelilingku. Tapi mereka tidak pernah ada untukku. Kumohon temani Aku setiap saat. Aku hanya butuh perhatian. Maka jadilah orang itu."

"Inshaallah Mas. Selama Mas memperlakukan Aku dengan baik. Aku pun akan menunaikan kewajibanku sebagai seorang istri. Dan memenuhi hak Mas sebagai seorang suami."

"Itu pahala besar bukan? Maka lakukanlah. Jangan lihat Aku. Jangan lihat sebagai Arga. Tapi lihatlah Aku sebagai suamimu."

"Iya Mas."

Arga mencium kening Azizah. Hati Azizah begitu berdebar tak karuan.

Ya Allah kenapa Aku begitu bahagia saat di dekatnya? Kenapa begitu nyaman? Kenapa Ia begitu menjadi baik padaku? Aku takut Ya Allah. Aku takut jatuh cinta padanya.

***

Setah shalat subuh. Azizah kini beranjak menuju dapur. Ia akan membuatkan sarapan untuk Arga. Mengingat kini Arga tengah bersiap untuk pergi ke kantornya.

Terpaksa Menikah Dengan Majikanku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang