Bab 13
Malam yang sunyi kembali menyapa. Jam kini menunjukan pukul 11.30. Arga yang melihat Elsa sudah tertidur kini menyelinap keluar dari kamar itu. Lalu masuk menuju kamar Azizah yang kini tengah tidur sendirian.
Sejak tadi malam. Elsa tak mengizinkannya keluar dari kamar. Seolah takut Arga akan meninggalkannya dan menemui Azizah.
Ceklek
Arga kini membuka pintu kamar. Di lihatnya Azizah kini tengah menonton TV dengan tubuh yang di balut selimut. Wanita cantik itu tenryata masih belum tertidur.
"Mas!"
"Shuutt!"
Arga menempelkan telunjuknya di bibir. Dan Azizah mengerti. Ia langsung memelankan suaranya.
Arga kini menghampiri Azizah. Lalu tidur di sampingnya seraya memeluk pinggang ramping itu. Ia rindu dengan pelukan hangat yang selalu menenangkan ini. Ia rindu dengan senyuman Azizah yang selalu terlihat manis sebelum Ia memejamkan mata di kamar ini.
"Istri cantik Mas ini belum tidur?"
Azizah menggeleng seraya tersenyum. "Belum Mas."
"Lho kenapa?"
"Gak bisa tidur aja. Biasanya kan ada Mas yang nemenin."
"Maaf yaa sayang. Elsa tidak membolehkan Mas keluar kamar. Ini juga Mas sembunyi-sembunyi mumpung Elsa sudah tidur."
"Oh iya."
Azizah terlihat sedih. Ada rasa cemburu yang begitu dalam di hatinya saat membayangkan bagaimana Arga dan Elsa sejak tadi di kamar. Sudah di pastikan keduanya memadu cinta yang indah. Membayar rasa rindu yang menggebu karena lama tak bertemu.
"Jangan berpikir macam-macam. Mas tidak melakukannya dengan Elsa."
Glek
Azizah menelan salivanya. Kenapa Arga tahu isi hatinya?
"Kenapa?" tanya Zizah menggemaskan. Seraya menatap wajah tampan yang nyaris bagaikan pangeran arab itu.
"Karena Mas maunya cuman sama kamu!"
"Iiissshhh!" Azizah mengerucutkan bibirnya.
"Beneran sayang." Arga mencubit kecil yang tampak menggemaskan itu.
"Oh iya. Besok Mas ada pekerjaan keluar kota. Mas Akan disana selama tiga hari lamanya. Jadi puaskan Mas yaa. Untuk cadangan tiga hari."
Azizah mengerutkan keningnya. "Lho Mas ko mendadak?"
"Iya sayang. Tadi asisten Mas menelfon bahwa ada pekerjaan mendadak yang harus di urusi disana. Gapapa yaa Mas tinggal?"
Raut wajah Azizah terlihat tampak kecewa. Baru saja Ia merasakan kehangatan cinta dari Arga beberapa hari ini. Kini Ia harus di tinggal kembali.
Namun entah kenapa air matanya kini mengalir begitu saja. Rasa sedih begitu menyelimuti hatinya. Entahlah memang sejak hamil Ia merasa sangat sensitif dan mudah menangis.
"Lho Ko nangis sayang?"
Arga menatap wajah cantik nan polos istri kecilnya. Lalu tangannya menghapus air mata yang berlinang di pipi lembutnya itu.
Azizah kini malah memeluk Arga. Menenggelamkan kepalanya di dada bidang itu. Yang selalu membuatnya merasa nyaman.
"Gak bisa di wakilkan oleh orang lain Mas? Zizah gak mau di tinggal!" ucapnya manja.
Namun Arga suka itu. Arga suka wanita manja. Ia suka ketika Ia merasa di butuhkan. Karena dengan begini Ia benar-benar merasa menjadi laki-laki. Selama dengan Elsa. Wanita itu tak pernah bersikap seperti ini padanya. Elsa malah sebaliknya. Ia sangat mandiri bahkan merasa tak butuh akan bantuan Arga. Selalu merasa dirinya paling hebat di banding Ia sebagai suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikah Dengan Majikanku
عاطفيةAzizah gadis cantik berumur 18 tahun di paksa menikah dengan majikan sang Ayah yang sudah memiliki istri. Karena terbentur ekonomi dan ada dua adik yang harus di biayainya. Mengingat sang Ayah memiliki penyakit kanker yang mematikan. Arga berkata me...