berkunjung

339 88 3
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sore hari setelah pulang dari sekolah, Karina mengunjungi rumah seseorang yang sangat susah untuk diajak bicara, yaitu Winter Sabitah. Entahlah kenapa cewek itu begitu dingin, apa karena namanya? Bisa jadi.

Ternyata gadis bernama Winter itu tidak memiliki banyak teman, bahkan mungkin tidak punya, dia selalu menyendiri. Entah juga kenapa, padahal kita sebagai manusia harus bersosialisasi dengan manusia lainnya.

Dan dari mana Karina mendapatkan informasi tentang rumah Winter? Jawabannya adalah Bu Thalita, wali kelas MIPA 2.


Setelah mendapatkan informasi, Karina segera bergegas menuju ke rumahnya Winter. Dan disinilah dia sekarang, menatap pagar berwarna hitam yang tidak terkunci; Karina pun masuk.


Tok! Tok! Tok!

Dia mengetuk pintu, menunggu pemilik rumah membukakan pintu untuknya, sambil menunggu Karina memperhatikan halaman rumah.

"Siapa?"

Karina sedikit terkejut, dia tersenyum ramah dan sedikit membungkuk, "halo Tante. Saya Karina."

"Ada keperluan?" Tanya wanita paruh baya itu.

"Saya mau ketemu Winter, ada engga Bu?"

Sepertinya wanita di depannya ini adalah Mama Winter, karena wajahnya sangat mirip, bedanya hanya mamanya terlihat ramah dan hangat, sedangkan anaknya sebaliknya.



"Anak saya? Winter Sabitah?"

"Betul Bu, saya temen sekolahnya."

"Apa? Teman sekolah?" Karina mengangguk, "beneran teman sekolah?" Karina mengangguk lagi.


"Eh, Winter nya ada di dalam, ayo masuk dulu." 



Karina tersenyum dan masuk ke dalam rumah, sedangkan Mama Winter masih diam di tempat dengan wajah yang terlihat bingung, beberapa detik kemudian beliau menyusul masuk.






























"Kamu orang pertama lho yang datang ke sini." Ucap Mama Winter.

Karina tentunya kaget, dia bahkan tidak percaya dengan ucapan Mama Winter.

"Serius Tante?"

"Tanya aja anaknya, dia ini engga pernah ajak temen sekolahnya main ke rumah, kalaupun kerja kelompok pasti bukan disini, dan kamu pertama kalinya, Tante senang sekali karena bisa ngobrol sama teman sekolahnya Winter." Jelas Mama Winter panjang lebar.

Sepertinya betul dugaan Karina jika Winter hanya mempunyai sedikit teman, dan entah mengapa dirinya malah dibuat penasaran oleh si gadis dingin itu.

AstronomyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang