N. Bukan wanita biasa

217 21 1
                                    

Tak salah bahagia di atas
Kebahagiaan orang
Sebab sama-sama
Menguntungkan

Ghina naffia Aulia

Happy reading!
~

~~
Prov ghina

Sangat disayangkan aku harus dijodohkan dengan seseorang yang sangat cuek, dingin, ngeselin, kepala batu dan pemarah seperti dia, setelah dia mengatakan mau nya kepada ku, kini giliran aku mengatakan apa mau ku

" Baiklah saya menyetujui semua keinginan anda, bisakah saya mengatakan apa mau saya ? " Tanya ku padanya, dan dia pun mempersilahkan

" Oke, saya mau kamu cukup menjabat status sebagai suami tanpa hak, jangan pernah kamu mempunyai rasa terhadap saya, saya ingin membuat perjanjian hitam diatas putih bahwa anda tidak akan pernah meminta hak apapun terhadap saya, perceraian tidak boleh terjadi bila tanpa sebab kecuali anda memiliki pengganti, bebas melakukan apapun tanpa hambatan ataupun larangan, dan tidak melampaui batas, juga memberi kan saya uang bulanan tepat pada tanggal 1 tanpa keterlambatan, cukup " ucap ku tegas, aku sudah menyusun semua nya yang tidak akan pernah merugikan ku tentunya namun, tidak juga menguntungkan dia buat apa aku memikirkan dia yang tidak memikirkan aku

" Wow, anda sudah menyusun nya dengan sangat rapi, licik " ledek nya pada ku dengan sangat menjijikan

" Seterah anda mau atau tidak, yang pasti itu lah yang terjadi "

" Saya tidak mau, saya rasa membatalkan perjodohan ini benar adanya "

" Perjodohan ini tidak bisa dibatalkan, titik " jelas ku

" Anda tidak berhak atas ini "

" Lakukan lah, dapat aku pasti kan bahwa kakek mu akan hancur setelah ini, kehilangan sahabat yang selalu membantu ya sejak dulu, saya tidak bisa membayangkan seberapa besar kekecewaan yang akan kakek mu alami... Ck ck ck miris..."

" Anda " ucap nya dengan amarah, ku acuhkan semua itu

" Oke saya setuju " Jawab nya, aku pun mengangguk dan berniat meninggalkan nya, aku berdiri dan melangkah belum jauh melangkah dia bertanya

" Apa profesi mu ? " Tanya nya, profesi ? Aku rasa merendah tidak lah salah

" Pelukis rendahan " ungkap ku meninggalkan nya dan dia pun mengikuti bersama dengan asisten nya

Kami kembali ke meja semula, duduk dan kakek bertanya mengenai keputusan, addrica membuka suara dengan mengatakan bahwa dia menyetujui semua nya, keluarga turut bahagia dan mereka berbincang mengenai tanggal pernikahan

Ku tatap dia yang berada di sebelah ku, dia menatap ku dengan penuh amarah, aku bukan lh wanita yang ada di novel-novel banyak kan, aku wanita yang mempunyai prinsip tak mau dirugikan, ku rasa sikap seperti ini lh yang lantas itu lelaki di samping ku ini

Perbincangan singkat selesai, mereka memutuskan pernikahan akan diadakan 1 bulan lagi, aku mau pun addrica tak bisa menolak akhirnya itu menjadi topik penutup dari pembicaraan kami, kami pun menyantap makanan yang sudah di hidangkan

Setelah selesai kakek pamit mengundurkan diri terlebih dahulu, kulirik jam yang melingkar dipergelangan tangan, menunjukkan waktu 14.27 wib masih ada waktu untuk menqo'do sholat Dzuhur sebab aku lupa bahwa aku blom sholat

Kakek berpamitan begitu juga dengan Abi dan bunda mereka tampak bahagia dengan persetujuan ini, itu terlihat jelas dari raut wajah mereka, aku pun melakukan hal yang sama, terakhir aku melakukan nya pada addrica dan mengatakan sesuatu pada nya

" Sampai ketemu kembali pak Gus " tutup ku, menghampiri kakek, Abi dan bunda yang berjalan terlebih dahulu, terlihat raut kesal dari wajah nya atas penuturan ku, ku acuh kan yang penting keluarga ku Bahagia

Selamat menderita addrica, kau yang membuat ku terpaksa melakukan semua ini, akan ku buktikan pada mu bahwa aku bukan wanita seperti kebanyakan wanita lain nya

~~~

Relung Hatiku♥️ Ending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang