3. siapa milik siapa

161 13 2
                                    

Siapa yang menyangka
Bahwa kehidupan ku setelah
Menikah jauh lebih suram
Dari pada ketika aku
Masih melajang

Ghina naffia Aulia

~~~

Pov ghina

Setalah sekian lama tak berjumpa keluarga aku begitu sangat senang hari ini untung lah tidak ada yang kurang seluruh keluarga hadir disini

Setelah acara semalam selesai sempat Azar memberikan tips kepada ku agar rica semakin mencintai ku yaitu dengan membawakan bekal ke kantornya, aku sejenak berfikir dan aku merasa itu adalah ide yang bagus untuk aku lakukan maka dari itu saat ini aku sedang disibukan dengan memasak makanan untuk aku kirim di kantor rica

Karena aku tidak tau alamat kantornya dimana oleh karena itu aku mengajak Adan untuk menghantarkan aku kesana, dan dengan senang hati Adan menerima nya aku begitu senang dan sangat bergembira

Bu mija membantu ku menyelesaikan semua nya sekarang aku tinggal bersiap dan menunggu Adan datang menjemput ku

***

" Ini kantor nya ?" Tanya ku pada Adan ketika sudah berdiri di kantor tempat rica bekerja

" Iya disini, masak gue anterin ditempat yang salah sih " ujar adan

" Iya siapa tau kan, kamu kan orangnya jahil " tuduh ghina tanpa alasan

" Ngak baik nuduh-nuduh orang begitu " kesel Adan

" Iya, iya sekarang ayo temenin mbak masuk, mbak takut masuk sendiri kamu temenin ya ? " mohon ghina memelas

" Ogah masuk sendiri aja lh gue tunggu disini " ucap Adan membuat ghina kesal

" Awas kamu ya " ancam ghina langsung meninggalkan Adan sendirian ditempat parkir itu

Ghina melangkah masuk kedalam kantor tersebut kemudian bertanya dimana dia bisa bertemu dengan rica dan seseorang menyuruhnya untuk langsung saja keruangan nya yang berada di lantai 2 sebelah kanan lift

Ghina memegang rantang bawaan nya dengan sangat kuat jantung nya terpompa cepat ia takut akan respon rica tentang kehadiran nya disini akan kah addrica senang atau malah sebaliknya

Dengan menarik nafas dalam-dalam ghina memberanikan diri untuk membuka pintu ini, sebelum tanggan nya menyentuh pintu itu seseorang keluar

" Ghina " ucap Fikri sedikit terkejut

" Hehe bisa aku ketemu sama mas rica ?" Tanya ghina tercengir

Fikri memasukan sebagian kepalanya kedalam ruangan untuk memastikan keadaan didalam kemudian kembali melihat ghina yang berada dihadapan nya kini

" Pak Gus sedang ada kepentingan sekarang sedang tidak bisa di temui " ujar Fikri

" Bukan kah ini jam makan siang ? Bukan kah dijam ini karyawan bisa melakukan berbagai hal seperti makan siang contoh nya " jelas ghina, Fikri secara tidak sengaja melihat rantang yang dibawa ghina, Fikri berfikir bahwa itu adalah untuk rica pasti nya

" Mau kasih rantang itu saja kan ? Titip saja pada ku nanti akan ku berikan pada pak Gus " seru Fikri mencoba meraih rantang itu namun ghina menepis nya dengan cepat

" Biarkan aku memberikan nya sendiri, bukan kah ini tugas ku sebagai seorang istri yang memastikan suami nya memakan nya dengan lahap " tutur ghina

" Tapi pak Gus tidak bisa ditemui " tegas Fikri kembali

" Kenapa ?" Ghina butuh penjelasan yang failed tidak mungkin seorang seperti rica tidak bisa meluangkan waktu 5 menit untuk menemui istrinya

" Pokok nya Tidak bisa " cegah kembali Fikri

Ghina bingung mengapa assisten nya rica tidak memberikan nya izin padahal dia tau benar bahwa ghina bukan orang asing melain kan istri dari rica, tak lama berkelana dengan pikiran yang penuh dengan tebak-tebakan suara perempuan didalam membuat ghina menatap tajam Fikri yang berada di depan nya

" Ada seorang perempuan di dalam ? Siapa dia ? Dan suara siapa itu ?" Tanya ghina berturut-turut kepada Fikri yang merupakan asisten rica yang baru saja habis keluar dari ruangan itu

" Seorang yang penting " jawab Fikri singkat

" Siapa ? Kenapa aku tidak boleh masuk dan memperkenalkan diri sebagai istri rica ?" Kembali ghina bertanya

" Saya tidak tau tapi yang pasti kau tidak boleh masuk " bentak Fikri yang mulai tersalit emosi

" Kau membentak ku ? Lancang sekali kau " teriak ghina yang mencuri perhatian seseorang didalam

' Ada apa dengan Fikri ' batin rica kemudian keluar bersama Syafa, ya wanita yang ada didalam adalah Syafa kekasih rica, Syafa datang berkunjung untuk memberikan makan siang kepada rica dari hasil masakan nya sendiri, sedangkan Fikri sangat tau bahwa ghina tidak tau mengenai Syafa oleh karena itu ia mencegah ghina untuk masuk kedalam

" Ada apa Fik " tanya rica, rica seketika terkejut ketika melihat ghina berada di kantor nya, sedang ghina tersenyum menang karena seseorang yang ingin ia temui keluar, sedangkan Syafa terkejut ketika melihat seorang wanita datang ke kantor kekasihnya, lain dengan Fikri yang ketakutan sebab tidak bisa mencegah ghina

" Mas rica " antusias ghina dengan tersenyum lega

" Mas rica ?" Sentak Syafa terkejut, ghina kemudian melirik wanita yang sedikit terkejut dengan panggilan nya

" kenapa ?" Tanya ghina polos, ghina seketika teringat bahwa wanita ini adalah wanita yang pernah mengangkat ponsel rica ketika ghina menelpon

" Anda siapa nya Gus ?" Tanya Syafa membentak

" Maaf seharusnya pertanyaan itu saya berikan kepada anda " bentak balik ghina

" What ?" Bentak Syafa kembali

" Stop ini dikantor bukan tempat umum, ghina kamu ngapain disini ?" Tanya rica mengakhiri perdebatan singkat ini

" Aku mau nganterin makanan buat kamu, ini " ucap ghina polos, rica langsung mengambil nya kemudian mengusir ghina

" Udah, sekarang kamu pulang " usir rica santay

" Kamu ngusir aku ? " Tanya ghina polos

" Ghina sudah ngak ada kepentingan lagi kan ? Sekarang pulang " tutur rica kembali, ghina pun yang kesal sebab usiran rica akhirnya melangkah kan kaki meninggalkan tempat itu dengan emosi yang sudah diujung tanduk

Sedangkan di sisi lain Syafa menuntut penjelasan kepada rica tentang wanita yang bernama ghina, dengan ilmu bersilat lidah rica kembali membohongi Syafa dengan mengatakan itu adalah asisten rumah tangga nya

Ghina melangkah dengan deru nafas yang sangat kencang ia menghampiri Adan dengan wajah yang kusut dan tidak bersahabat

" Kenapa tuh wajah ?" Tanya Adan ketika melihat ghina langsung menaiki motor nya tanpa menoleh atau berbicara

" Sekarang antar mbak pulang Adan, cepet " tegas ghina dan Adan pun melakukannya tanpa pemberontakan, Adan tak ingin tiru ikut campur yang pasti dia tau ada masalah yang terjadi didalam tadi

Hidup memang rumit ketika kita sudah mengikhlaskan cinta dalam diam dan menumbuhkan cinta uang semestinya malah kekecewaan yang datang untuk kesekian kalinya

~~~
Assalamualaikum semua
Jangan lupa tinggalkan kesan dengan cara vote dan komen ya juga share ke teman kalian supaya bisa baca sama- sama see next time di bab selanjutnya bye bye

Relung Hatiku♥️ Ending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang