17

41.9K 3.7K 11
                                    

Kini langit sudah menunjukkan sore hari.

"nak tolong antarkan ini ke ruang kamar bang max yaa, ada Kenzi dan Matteo disana" ucap Anindya seraya memberikan potongan-potongan buah di atas piring.

"Matteo?" Batin Naomi. "Baik Mom" ucap Naomi dan menerima piring yang berisi buah-buah itu.

Naomi pun melangkah menuju kamar Maximillan, setibanya disana pintu kamar Maximillan sedikit terbuka yang membuat pembicaraan mereka terdengar oleh Naomi yang berada di luar kamar.

"Jadi bisa tolong jelaskan ? Sejak kapan kalian tau ? " Tanya Arkanna di dalam kamar Maximillan.

"Bang Arkan ? Kenapa ada disana ?" Batin Naomi mengerutkan keningnya.

"Biar gue yang jelasin bang, jadi gini pas hari Senin, gue minta max dan Kenzi untuk dateng di Fortune Cafe, tempat biasa kita datangin sama Freya. Nah gue minta mereka dateng karena mau ngebahas soal Vania. Yang ternyata apa yang dibicarakan oleh Freya tentang Vania itu adalah benar, Vania playing Victim, gue tau semenjak Freya tiada bang, disitu gue curiga kenapa Freya bunuh diri sedangkan dia sendiri pernah bilang kalo dia punya harapan kalo  kita akan hidup panjang dan bahagia, terus kenapa Freya bunuh diri ? Dari situlah gue selidiki dan bukti-bukti ditemukan, di cafe itu lah gue kasih tau mereka" ucap Matteo menjelaskan.

"Hari Senin pas gue ditampar Kintanna ? Oalahh jadi karena itu mereka bisa ke sekolah barengan ? Udah baikan dan nemu bukti ?" Batin Naomi ketika mendengar suara Matteo.

"HAHAHAHA TAPI KALIAN BODOH ! TERLAMBAT! f-freya... Dia udah tiada ! KARENA KALIAN ! kalian terlalu menutup mata hanya karena pendatang baru dan melupakan sahabat kecil kalian, kenapa kalian baru sadar sekarang? KENAPAAA ?!" Teriak kesal Arkanna.

"Bang Arkan...." Batin iba Naomi.

"Sorry bang" ucap bersamaan Maximillan, Kenzi dan Matteo.

"Yang pantas dapet maaf dari kalian itu Freya, tapi kini dia udah tiada, percuma !" Ucap tajam Arkanna.

"Tapi kita akan membalas semua perbuatan Vania bang" ucap Matteo.

"Dengan cara ? Kalian aja sayang dan cinta sama si jalang itu bukan ?" Tanya remeh Arkanna.

"Bener, di novel aja dijelasin kalo mereka cinta mati sama si Vania" batin Naomi menyetujui ucapan Arkanna.

Naomi yang tanpa sadar terlalu mendekat pada pintu kamar pun menjadi terjatuh tersungkur memasuki kamar.

BRUKKK
PRANGG

Bunyi seseorang jatuh dan piring jatuh pun terdengar, yang membuat atensi orang-orang di dalam kamar pun teralihkan.

"Awssss sakit" ringis Naomi ketika mendapati tangannya menancap pecahan piring.

"NAOMI ?!" teriak dan khawatir Arkanna, Maximillan, Matteo dan Kenzi. Mereka pun langsung membantu Naomi.

"Mampus ketauan" batin Naomi.

✨✨✨

Sedangkan di tempat lain, di kota New York. Di sebuah Mansion besar yang dipenuhi warna emas di dalamnya.

"MAMIH !! PAPIHH !! MOMMY !! DADDY !! OMAA !! OPAA !! BANG ABANGG !!! KESINI CEPETAN !!! " teriak menggelegar seorang pemuda memenuhi Mansion tersebut.

"Berisik !" ucap salah satu pemuda di ruang keluarga, seraya menimpuk bantal pada pemuda yang tadi berteriak.

"sakit bangsat" ringis pemuda tersebut.

"Kenapa sih nak ?" ucap sabar sang wanita paruh baya.

"Ada kabar dari florist, di Indonesia" ucap pemuda tersebut.

After The End Of The Story (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang