01.

70.9K 5.5K 200
                                    

Mungkin di awal bakalan ngebosenin, kek apa sih aneh, mungkin gitu

Aku nempatim hal-hal yang rinci nya bukan di chapter awal-awal, jadi kalo diawal-awal mungkin akan nyantai-nyantai dulu atau ngebosenin sih lebih tepatnya hahaha

Jadi ditunggu yaa buat baca cerita aku sampai selesai👋

Kalo bosen boleh kok tinggal out hehehe.... Nanti balik lagi ke sini (⁠✯⁠ᴗ⁠✯⁠)

Thank you banyak semuanya 👋

Thank you banyak semuanya 👋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading Guys 👋✨

✨✨✨

Sudah 2 jam lamanya Naomi duduk diam merenungi apa yang terjadi kepada nya.

"Kenapa bisa gue ada dikolong jembatan? Jadi gembel lagi? Gue ga semiskin itu perasaan, dan lagi kalo iyaa gue diculik ga mungkin dong baju gue sobek compang-camping gini ? Apa jangan-jangan...?" Ucap Naomi dengan bergidik ngeri.

"Ngga dong ga mungkin, masa iyaa anjirrr mereka repot-repot ganti baju gue jadi gembel? Terus sedot lemak gue sampe gue sekurus ini, dan lagi masa iyaa mereka operasi wajah gue? Mahal kan biaya nya?" Tanya Naomi pada dirinya sendiri yang semakin menerawang jauh untuk kemungkinan yang ada.

Karena, mau bagaimana pun. Situasinya sangat diluar akal sehat Naomi. Bukankah seharusnya ia berada di rumah sakit dan bukan di kolong jembatan?

"Gak masuk akal sih." ucap nya lalu mengangguk-anggukkan kepalanya.

Krucuk krucuk krucuk

Tiba-tiba terdengar suara perut laparnya yang terdengar keras, Naomi lantas langsung memegangi perut datar nya.

"Astoge, udah berapa hari gue ga dikasih makan? Laper banget lagi, ada makanan ga ya." Ujarnya lirih.

Ia pun melihat ke sekelilingnya untuk mencari makanan yang layak dimakan, sorot matanya melihat sebuah roti yang sedikit kotor, berharap ia bisa memakan roti tersebut untuk mengganjal rasa laparnya.

"H-hello? Gue? Gue seorang Naomi harus makan makanan yang gak layak gitu?! Gak, gak bisa." Ucap nya menggelengkan kepalanya.

Sepertinya tak mungkin ia memakan roti yang kotor dan telah digigit oleh tikus-tikus itu. Kemana citranya yang sudah ia jaga baik-baik itu?

Naomi langsung saja berdiri dari duduknya dan melangkahkan kakinya seraya memegang perutnya yang selalu berbunyi. Disaat seperti ini, perutnya sangat tidak bisa berkompromi.

Sesampainya diatas jembatan, ia melihat jalanan sepi yang tidak dikenalinya.

"Argh dimana sih ini?!" Raung kesalnya.

After The End Of The Story (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang