20

39.7K 3.2K 64
                                    

"Siapa ?" tanya Maximillan dengan datarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa ?" tanya Maximillan dengan datarnya.

Deg

Seketika Naomi melemas setelah mendengar penuturan yang diucapkan Maximillan.

"Dokter bang dokter" titah khawatir Anindya yang langsung dilakukan oleh Arkanna dengan menekan bel dibawah brankar.

"I-ini Naomi bang" ucap Naomi dengan matanya yang berkaca-kaca.

Dokter dan suster pun datang dengan tergesa-gesa. "Apakah sudah sadar ?" Tanya sang dokter setelah setibanya di ruang rawat Maximillan.

"Sudah dok, tolong periksa" ucap Anindya khawatir.

"Baik, mohon permisi" ucap sang dokter pada Naomi.

Arkanna yang melihat Naomi yang masih diam bergeming pun dengan pelan menuntun Naomi ke belakang, untuk memberi ruang sang dokter memeriksa.

"Tenang ya dek, pasti ga terjadi apa-apa" ucap Arkanna menenangkan Naomi.

Dokter pun memeriksa Maximillan dengan bantuan sang suster. Dimulai memeriksa seluruh tubuh, dan beberapa pertanyaan.

"Apakah sakit dibagian kepala ?" Tanya sang dokter dan dijawab anggukan oleh Maximillan. "Siapa nama tuan ?" Tanya sang dokter.

"Maximilian" ucap serak Maximillan.

"Siapa keluarga tuan ?" Tanya sang dokter sekali lagi.

"Mom Anindya, Arkanna" jawab Maximillan, yang membuat Naomi, Anindya dan Arkanna terkejut. Kenapa ini ? Kenapa Maximillan tidak menyebut Naomi sebagai keluarga nya ?

"Apakah tuan kenal dengan nona ini ?" Tanya sang dokter memastikan. Maximilian yang ditanya pun menggelengkan kepalanya.

"B-bang" ucap Naomi yang mulai berurai air mata.

"Baik, setelah melakukan pemeriksaan dan beberapa pertanyaan kepada tuan muda Maximillan. Kemungkinan tuan muda Maximillan mengalami kehilangan ingatan sebagian, namun tidak tahu ingatan mana saja yang tuan muda ingat, dan itu bersifat sementara. Untuk penyembuhannya bisa perlahan dengan mengingatkan kenangan-kenangan yang tidak teringat, jangan terlalu dipaksa, itu akan menyebabkan memori dalam otak akan menghilang sepenuhnya. Serta lakukan terapi seminggu tiga kali" ucap sang dokter menjelaskan.

Anindya, Arkanna dan Naomi yang mendengarnya menjadi shock. Kehilangan ingatan ? Bagaimana mungkin ? Itu berarti kenangan-kenangan beberapa terakhir ini tidak Maximillan ingat ?. Pikir mereka.

"B-baik dok terimakasih" ucap Anindya yang berusaha tenang.

"Kalau begitu kami permisi, untuk obat tuan muda bisa diambil di farmasi" ucap sang dokter lalu pergi keluar ruangan diikuti sang suster setelah membereskan peralatan yang telah digunakan.

"Max, ingatan yang terakhir Lo ingat apa ?" Tanya Arkanna memastikan.

"H-1 kelulusan" jawab Maximillan.

After The End Of The Story (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang