18

40.5K 3.6K 38
                                    

Hari Minggu. Hari dimana pernikahan Matteo dan Vania akan berlangsung, berlangsung pada Malam Hari. Untuk akad sudah dilakukan sore hari, dan malam hari untuk Pestanya.

"Udah siap sayang ?" Tanya Anindya ketika memasuki kamar Vania.

"Sudah mom" ucap Naomi membalikkan tubuhnya menghadap sang Mommy.

"Ya ampun... Kamu cantik banget" ucap kagum Anindya seraya menutup mulutnya.

Kini Naomi tengah mengenakan dress berwarna biru dongker, yang senada dengan keluarga Fernandez. Naomi tampak cantik , riasan wajah yang tidak terlalu tebal, hanya mengenakan kalung dan anting yang sederhana namun elegan.

"Terimakasih Mommy, mommy pun cantik sekali" ucap jujur Naomi. Meskipun Anindya berusia 45 tahun, namun tak ayal dirinya sangat cantik, seperti berusia 30-35 tahun.

"Ah bisa aja kamu" salah tingkah Anindya. " Udah ah yuk, bang Arkan dan bang max udah nungguin dibawah" ucap Anindya yang langsung menuntun Naomi menuju luar mansion.

"Bang max, bang Kenzi, mereka bakal baik-baik aja ga yaa" batin sedih Naomi. Tak bisa ia melihat tokoh favorit nya sedih.

Sesampainya diluar mansion, disana terlihat Maximillan dan Arkanna. Maximilian yang melihat Naomi tiba pun menjadi berdiam diri, ia terpana akan kecantikan Naomi.

"Udah kicep Lo, ntar suka tau rasa" ucap jahil Arkanna seraya meraup wajah Maximillan yang kini menampakkan wajah kesal.

"Dah yuk berangkat" ucap Anindya.

✨✨✨

"Selamat bang Teo dan kak Vania" ucap Naomi dengan tersenyum.

Kini mereka telah sampai di tempat pelangsungan pernikahan Matteo dan Vania. Mereka tengah bersalaman untuk mengucapkan salam.

"Bener kan ? Bang Teo pasti cinta mati sama Vania, saat kejahatan Vania terungkap, masih aja tetep ngelangsungin pernikahan" batin Naomi

"Makasih yaa" ucap Matteo mengacak-ngacak rambut Naomi.

"Mulai kan mulai arghh bang Teo mah" ucap kesal Naomi. Rambut yang sudah tertata rapih kini berantakan.

"Sini" ucap Maximillan yang langsung mendekatkan Naomi padanya. Maximilian pun merapihkan rambut Naomi dengan telaten.

"Terimakasih yaa Naomi, terimakasih juga Mom Anindya, Bang Arkan, dan Max, sudah datang ke sini" ucap Vania dengan tersenyum lembut.

"Jangan panggil saya Mom, karena saya bukan ibu kamu" ucap ketus Anindya yang langsung pergi melangkah menuju orang tua Matteo.

"Gue juga bukan Abang Lo" ucap ketus Arkanna yang langsung pergi mengikuti Anindya.

"T-teo" ucap terbata Vania menatap Matteo yang kini menatap Naomi.

"Maaf ya kak" ucap tak enak Naomi.

"Gak usah minta maaf" ucap Maximillan yang langsung menggenggam tangan Naomi dan melangkah menuju Anindya dan Arkanna kini berada, namun terhenti sebab Vania yang mencekal lengan Maximillan.

"Lepas" ucap tajam Maximillan.

"Kamu gak akan ngucapin ? Kita sahabat kan ?" Ucap Vania yang matanya berkaca-kaca.

"Ck" decak Maximillan yang langsung melepaskan tangan Vania dan pergi bersama Naomi.

"T-teo emangnya aku salah ya" ucap terbata Vania dengan menundukkan kepalanya.

"Sabar ya" ucap Matteo dengan mengelus bahu bergetar Vania.

Sedangkan di tempat Anindya, Arkanna, Maximillan dan Naomi berada. Kini mereka tengah berada di hadapan orang tua Matteo. Keluarga Zachary.

After The End Of The Story (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang