Part 1

1.8K 149 4
                                    

Pagi itu seorang gadis cantik bertubuh mungil sudah di sibukan dengan pekerjaannya di sebuah kedai mie ramen di Jepang.Dia adalah Sooya si gadis cantik yg selalu ceria dan pekerja keras.
Hari ini Sooya harus bekerja di dua tempat yg berbeda,pagi ini di kedai mie ramen dan pada sore hari dia akan bekerja di kedai sake.
Sooya harus melakukan semua pekerjaan itu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Di usianya itu seharusnya Sooya melanjutkan pendidikannya ke jenjang yg lebih tinggi,namun Sooya lebih memilih untuk bekerja.Karena dia benar-benar sudah menjadi seorang yatim piatu,karena wanita paruh baya yg meng adopsinya itu sudah meninggalkannya untuk selamanya 2thn yg lalu.Sooya tak mau menyusahkan orang lain ataupun menjadi beban orang lain,itulah tekadnya saat ini.Hari-hari yg sulit Sooya lewatkan dengan keceriaannya,walaupun di saat kesendiriannya dia merasakan kesepian.Sooya tinggal sendiri di rumah kecil yg sederhana peninggalan sang Nenek.
Sooya sangat beruntung,pemilik kedai mie ramen dan kedai sake tempat dia bekerja sangat baik terhadapnya.Sooya merasa mereka adalah keluarganya.


Sore itu Sooya melanjutkan pekerjaannya di kedai sake,karena pengunjung yg lumayan ramai Sooyapun pulang cukup malam.Di tengah perjalanan pulang Sooya di tabrak oleh seorang pria tak di kenal.

Dengan rambut berantakan dan menggunakan maskernya pria itu menabrak Sooya,pria itu seperti menghindari sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan rambut berantakan dan menggunakan maskernya pria itu menabrak Sooya,pria itu seperti menghindari sesuatu.Belum sempat Sooya bertanya Sooya melihat empat orang pria bertubuh besar dengan baju berwarna hitam seperti mencari sesuatu,hingga mata Sooya menangkap sesuatu yg dipegang salah satu dari pria tersebut.Salah satu pria itu membawa katana,sebuah pedang yg biasanya dipakai oleh para samurai di jepang.Sooya pun menyadari kalau yg mereka cari itu adalah pria yg menabraknya itu,Sooya melirik ke arah pria tersebut ternyata lengan pria itu berdarah.Dengan sigap Sooya manarik tanggan pria itu untuk segera pergi dari sana dan bersembunyi,nafas Sooya ter engah engah karena dari tadi berusaha menghindari ke empat pria itu.Hingga langkahnya terhenti di sebuah gang,Sooya makin takut akan ketahuan.Jejak langkah makin mendekat,Sooya sudah pasrah dengan apa yg terjadi.Namun tanpa Sooya sadari pria itu mendekati wajahnya dan langsung menciumnya,Sooya terkejut.Bagaimana tidak dia di cium oleh pria asing yg tak dia kenal dan parahnya itu adalah ciuman pertamanya.
"Ciumanku,ciuman pertamaku😵😵😵😵" Batin Sooya.
Rupanya pria itu melakukannya untuk mengalihkan perhatian ke empat pria tersebut,ketika ke empat pria tersebut pergi pria itupun melepaskan ciumannya.
"Maaf,aku melakukannya karena terpaksa" jelas sang pria.Pria itu menggunakan bahasa jepang dengan pasifnya.
Sooya yg mendengarnya sedikit lega toh itu cuman kecelakaan,pikirnya.Namun Sooya melihat tangan pria itu mengeluarkan cukup darah,cepat-cepat Sooya mengajak pria itu kerumahnya.
"Maaf,aku tak bisa membawamu ke rumah sakit karena uangku mungkin tak cukup.Tapi aku akan menolongmu mengobati lukamu" jelas Sooya dan langsung membawa pria itu kedalam rumahnya,Sooya langsung mengambil kotak P3K dirumahnya.Karena lukanya di lengan mau tak mau si pria harus melepaskan bajunya,Sooya sempat terpukau melihat badan si pria.Otot di perutnya dan saat membuka maskernya pria itu terlihat sangat sempurna,dan sangat tampan bak dewa yunani.
"Terima kasih telah menolongku" ucap si pria,hingga menyadarkan lamunan Sooya.Wajah Sooya memerah,namun dia mencoba bersikap sewajar mungkin.
"Ini akan sedikit sakit,kau tahanlah sedikit" jelas Sooya.
"Siapa namamu tuan?" tanya Sooya.
"Panggil saja aku Ve" jelas si pria.
"Baiklah Ve,mengapa ke empat pria itu mengejarmu?" tanya Sooya.
"Entahlah,aku cuman turis asing.Mungkin mereka ingin merampokku"jelas Ve.
"Kau kesini untuk berlibur? Kau berasal dari negara mana?" tanya Sooya.
"Aku dari Korea" sahut Ve.
"Benarkah,aku juga lahir di korea.Masa kecilku habiskan di Korea,aku orang korea" jelas Sooya dengan antusias.
"Lalu kau bisa berbahas korea?" tanya Ve.
"Tentu aku bisa"jelas Sooya.
"Lalu kenapa kau berada di jepang?" tanya Ve yg sekarang berbicara menggunakan bahasa korea.
"Aku seorang yatim piatu,aku diadopsi oleh seorang nenek yg berasal dari negara ini" jelas Sooya.
"Kau tinggal bersama Nenekmu" tanya Ve.
"Dulu iya,tp sekarang tidak lagi.2thn yg lalu beliau sudah meninggal" jelas Sooya dengan wajah sedihnya.
"Kurasa sebaiknya kau tinggal disini dulu,sampai lukamu sembuh.Aku akan membatumu menghubungi keluargamu."lanjut Sooya.
"Boleh ku pinjam ponselmu" tanya Ve.
"Tentu" Sooya memberikan ponselnya dan pergi ke dapur.
"Apa kau lapar?" tanya Sooya.
"Kurasa iya"jawab Ve.
"Mau ku buatkan ramen?" tanya Sooya.
"Sepertinya itu tak buruk" sahut Ve.
Setelah makan,Sooya memutuskan untuk membersihkan diri.Setelah itu Sooya menghampir Ve yg masih duduk di ruang tengah.
"Dirumah ini ada dua kamar,kau bisa tidur di kamarku sebelah kanan,dan aku akan tidur di kamar Nenekku" jelas Sooya.
"Emm" di balas oleh Ve.
"Ini ponselmu" Ve mendekati Sooya dan memberikan ponselnya,lalu diapun masuk ke dalam kamar milik Sooya.
Kamar bernuasa pink,seperti kamar para gadis pada umumnya.Ve berkeliling di kamar milik Sooya dia melihat foto-foto Sooya disana tersenyum dengan cerianya,tanpa Ve sadari dia ikut tersenyum.

Pagipun tiba,Sooya bangun seperti biasanya.Diapun mulai menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Ve,karena pagi ini dia harus bekerja Sooya tidak membangunkan Ve.Dia meninggalkan pesan di atas meja makan.
"Makan sarapanmu,aku sudah menyiapkan makan siang di lemari es,kau tinggal menghangatkannya dan ingat minum obatmu.Aku pulang agak larut" Ve membaca pesan yg di tinggal Sooya dengan senyuman terukir di wajahnya.







Bagaimana di part 1 ini,apakah feel nya sudah dapet😊
Di part selanjutnya akan lebih menarik lagi.

Ingat jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya😉😉😉😉😉😉

MAFIA IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang