Selepas kepergian Taehyung dari ruang rawatnya Sooya tampak sedang merenung dan menangis.
Hari ini memang Taehyung telah di ijinkan untuk pulang.
Sooya telah membulatkan tekat nya akan berhenti berharap dan menunggu Taehyung.
Sooya mengambil seluruh obat milik Taehyung yg ada di dalam laci nakasnya lalu meminum semua obat itu.
Obat-obatan itu memiliki kandungan obat tidur jika di minum dalam dosis tinggi tentu akan membuat nyawa melayang.
Dan saat ini Sooya ingin mengakhiri hidupnya.
"Percuma saja aku hidup jika orang yg aku cintai telah menutup hatinya" batin Sooya.
Setelah 15 menit berlalu Sooya merasa kepalanya sakit dan dadanya terasa sesak sehingga dia pun tidak sadarkan diri.
Sementara Taehyung berpapasan dengan Jimin yg masih berada di loby rumah sakit menatap Taehyung penuh rasa penasaran.
"Tae,mengapa kau berada di luar?" Tanya Jimin.
"Hari ini aku sudah boleh pulang" sahut Taehyung.
"Bukankah Sooya ada bersamamu,lalu di mana dia?" Tanya Jimin.
"Aku meninggalkannya di ruanganku" sahut Taehyung.
Setelah menjawab pertanyaan Jimin itu Taehyung langsung pergi meninggalkan Jimin yg masih termenung.
Saat punggung Taehyung menghilang dari pandangannya,Jimin segera menyusul Sooya ke ruangan Taehyung dirawat dan benar saja Jimin melihat keadaan Sooya yg sudah tidak sadarkan diri.
Jimin tentu sangat cemas setelah melihat banyaknya bungkus obat-obatan di sebelah tubuh Sooya.
Bau percintaan tercium dengan sangat jelas dari hidung Jimin.
Segera setelahnya Jimin mengangkat tubuh mungil Sooya dan meletakannya diatas ranjang lalu memanggil dokter Seok Jin.
Seok Jin bergerak dengan cepat untuk menyelamatkan nyawa Sooya.
Dengan bantuan alat-alat medis obat-obatan yg Sooya telan bisa di muntahkan olehnya.
Beruntung Jimin datang saat itu dan nyawa Sooya pun bisa tertolong.
Sooya menangis dengan kencangnya di depan Jimin.